Bab 8

33 35 14
                                    

Hai guys, Gimana kabarnya?? Sehat selalu tentunya kan??

Oh ya jangan lupa vote, like dan juga coment di setiap paragraf yah guys, ayok tinggalkan jejak mu di sini, satu vote, like dan coment kamu, Sangat berarti untuk novel ini.

Berlin tengah duduk di kursi di samping ranjang, sambil menggenggam tangan Maya yang sudah tertidur, sementara Nathan belum kembali juga, padahal sudah lebih dari setengah jam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berlin tengah duduk di kursi di samping ranjang, sambil menggenggam tangan Maya yang sudah tertidur, sementara Nathan belum kembali juga, padahal sudah lebih dari setengah jam.

Srettt ...  pintu perlahan terbuka, Nathan pun bergegas masuk.

“Sttt, pelan-pelan, nanti Mama ke bangun,” ucap Berlin.

Nathan hanya mengangguk mengiyakan ucapan Berlin, dengan sangat hati-hati Berlin melepaskan genggaman nya.

Berlin kini beralih duduk di sofa, tentu nya di samping Nathan, Nathan pun mengeluarkan makanan yang di beli nya barusan.

“Nih makan dulu, abis ini baru aku antar pulang,” ucap Nathan.

“Iya,” Berlin pun mengambil makanannya, Nathan dan Berlin pun bergegas memakannya, sepertinya mereka sama-sama kelaparan.

Berlin tiba-tiba menghentikan suapan nya, kini beralih menatap Nathan, sambil tersenyum Berlin tak mengalihkan pandangannya menatap Nathan yang tengah asyik melahap makanan nya.

Nathan sempat heran dengan tingkah Berlin, Nathan pun menanyakan alasan mengapa Berlin tersenyum menatap nya.

“Kenapa?”

Berlin hanya menggeleng, kemudian mendekatkan tangan nya ke wajah Nathan, tentu di bagian sekitar bibirnya.

Dengan perlahan Berlin mengusap bibir milik Nathan, Berlin berusaha menepis nasi yang tengah berada di sana. Nathan pun menyadari hal itu.

“Makasih”

“Iya sama-sama” balas Berlin.

Kemudian Berlin kembali melahap makanan nya, begitu pula dengan Nathan.

Selang beberapa menit, mereka pun selesai makan, kini Berlin tengah bersiap-siap untuk pulang.

“Eh mama gapapa nih di tinggal?” Berlin sepertinya kawatir akan sang mama yang akan di tinggal di rumah sakit.

“Iya gapapa, ayok!! Udah malam banget ini,” ucap Nathan.

“Yaudah ayok!” Berlin pun bergegas berjalan menuju arah pintu.

❤️❤️❤️

Jalanan sudah lumayan sepi, hanya beberapa kendaraan saja yang terlihat di jalanan sejak tadi. Berlin tengah menatap ke arah luar dari balik kaca mobil.

“Bel” ucap Nathan yang tengah menyetir.

“Iya” secepat kilat Berlin berbalik menatap Nathan.

“Maaf yah,”

PRIVAT WEDDING [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang