Almira untuk beberapa detik terdiam menatap ke layar ponselnya. Ada satu pesan dengan nomor tidak dikenal, mengaku sebagai anak dari Bu Ayu, Ganen. Untuk memastikan kebenaran bahwa pesan itu dikirim oleh anak Bu Ayu, akhirnya Almira mengirimkan nomor tersebut pada Gisel.
Gisel: Itu emang nomernya Mas Ganen
Almira: Oke, makasih
Barulah setelah itu Almira menyimpan nomor Ganen di kontaknya sebelum membalas pesan yang dikirimkan untuknya. Beberapa kali ia mengetik balasan, tapi tak lama ia hapus lagi. Begitu terus berulang kali. Ia merasa balasan yang diketikkan tidak begitu enak untuk dibaca. Setelah beberapa kali menghapus pesan, akhirnya Almira mulai mengirimkan pesan balasan.
Almira: Iya, aku Almira
Ganen: Kapan kamu bisa ketemu?
Almira berpikir sejenak sebelum menjawab. Ternyata anak Bu Ayu bergerak cepat. Ia tidak menyangka akan dihubungi dalam waktu secepat ini.
Almira: Sabtu aja nggak papa
Ganen: Mau ketemu dimana?
Almira: Mood Cafe aja gimana? Tau nggak tempatnya?
Belum ada balasan dari Ganen. Mood Cafe adalah nama cafe yang lokasinya ada di seberang apartemennya. Jika nanti Almira tidak nyaman dengan laki-laki bernama Ganen, ia bisa dengan cepat melarikan diri. Itulah alasan memilih Mood Cafe sebagai temoat pertemuan pertama mereka.
Ganen: Tau kok
Ganen: Ketemuan di sana atau mau aku jemput?Almira: Ketemu langsung di sana aja
Almira: Jam empat sore
Almira: Bisa nggak kalo jam segitu?Ganen: Oke
Ganen: Nanti kabar-kabar aja yaAlmira: Iya
Setelah itu, Almira meletakkan ponselnya di sebelah bantalnya. Matanya terpejam walau sebenarnya ia tidak sedang mengantuk. Satu tangannya bertumpu di dahinya.
Seumur hidup Almira, bisa dikatakan jarang berinteraksi secara intens dengan laki-laki, kecuali dengan Devan. Dalam dua puluh tiga tahun, ia hanya memiliki dua mantan pacar.
Pertama kali pacaran saat Almira masih duduk di bangku SMA. Saat itu ia sempat berpacaran dengan seorang Kakak kelas yang satu tingkat di atasnya. Hubungan mereka hanya bertahan selama tiga bulan. Almira yang terlalu sibuk dengan kegiatan osis dan ekstrakurikuler, sedangkan mantannya sibuk belajar karena sudah duduk di kelas dua belas, membuat mereka jarang ada waktu untuk bertemu. Akhirnya Almira yang memutuskan hubungan mereka terlebih dulu.
Sampai akhirnya Almira kembali berpacaran ketika ia duduk di bangku perkuliahan. Almira yang masuk semester empat, ditembak oleh seorang senior dari jurusan lain. Kebetulan senior itu satu organisasi dengan Gisel. Dan orang yang menjodohkannya saat itu adalah Gisel.
Di pengalaman pacaran yang kedua, hubungan Almira bertahan cukup lama, kurang lebih sekitar satu setengah tahun. Sampai akhirnya hubungan mereka kandas karena si cowok ketahuan selingkuh.
Setelah putus dari pacarnya yang terakhir, Almira belum pernah berpacaran lagi. Saat itu ia fokus mengerjakan skripsi dan bertekad untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang S2.
Tengah asik melamun, Almira berjingkat karena suara nyaring ponselnya berada tepat di sebelah telinganya. Ia langsung mengambilnya dan melihat nama Gisel muncul di layar.
"Hal-"
"Mas Ganen udah chat kamu ya?"
"Hmmm ...udah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Knock, Knock! (Completed)
ChickLitSatu tahun tinggal di apartemen, Almira tidak pernah berinteraksi dengan tetangga kanan dan kirinya. meskipun tidak berinteraksi, bukan berarti ia tidak tahu siapa yang tinggal di sekitarnya. Ada satu laki-laki yang menurut pengamatannya berusia ke...