"Gila, gila, gila... bisa-bisanya kita ketemu di sini," decak Gisel masih dengan wajah terkejutnya. "Kamu kenapa nggak pernah bilang kalo Budhe Ayu itu dosenmu?"
Almira mengangkat bahunya. "Mana aku tau kalo kamu sama Bu Ayu masih ada hubungan keluarga."
"Epic banget sih ini," sahut Gisel.
"Aku juga kaget lihat kamu ada di sini."
Ketika Almira dan Gisel sedang mengobrol, Bu Ayu menghampiri meja mereka dan bergabung duduk di salah satu kursi yang ada di meja berbentuk lingkaran.
"Kalian saling kenal ya?" tanya Bu Ayu langsung. "Dilihat dari jauh kalian ngobrol terus dari tadi," tambahnya.
Gisel menatap ke arah Budhenya. "Almira ini teman aku dari SMP, Budhe."
"Lho? Kalian temenan dari SMP?" tanya Bu Ayu tak percaya, sembari menatap Almira dan Gisel secara bergantian.
Almira dan Gisel kompak menganggukkan kepala.
"Astaga, dunia bisa sempit banget ya. Siapa yang sangka kalo mahasiswa sama keponakan ternyata saling kenal," ucap Bu Ayu heboh.
"Takdir, Budhe," sahut Gisel terkekeh.
"Oh ya, Almira udah ambil makan?" tanya Bu Ayu menatap ke arah Almira.
"Baru ambil minum aja, Bu," jawab Almira sopan.
"Yaudah, kalo nanti mau ambil makan langsung ambil aja. Nggak usah sungkan."
Almira mengangguk.
"Aku juga belum ambil kok, Budhe," ucap Gisel menimpali.
Bu Ayu menatap keponakannya tidak yakin. "Kayaknya tadi lihat kamu udah makan puding deh."
Gisel tertawa pelan. "Maksudnya aku belum ambil yang kedua."
Bu Ayu tersenyum dan geleng-geleng kepala. "Oh ya, Almira selain sibuk kuliah cuma sibuk ngajar aja kan?" tanyanya tiba-tiba.
Almira yang bingung dengan pertanyaan dadakan dari Bu Ayu, sontak menganggukkan kepala.
Bu Ayu langsung menyunggingkan senyum. "Ibu punya anak laki. Usianya tiga tahun di atas kamu," beritahunya.
Almira mengerutkan keningnya. Mulai bingung kemana arah pembicaraan Bu Ayu. Tapi ia memilih diam, menunggu Bu Ayu menyelesaikan ucapannya.
"Maksud Budhe Mas Ganen?" sela Gisel yang mengerti maksud dari Budhenya.
Bu Ayu mengangguk. "Budhe itu kepikiran mau ngenalin Masmu itu ke Almira. Sapa tau bisa berjodoh."
Mendengar ucapan Bu Ayu, membuat Almira sontak terbatuk.
"Nggak usah lebay," sahut Gisel yang melihat reaksi Almira. "Disuruh kenalan doang kok sama Budheku," tambahnya.
Bu Ayu mengangguk semangat. "Anak Ibu ganteng kok. Tahun ini usianya masuk dua puluh enam tahun. Dia udah kerja di salah satu perusahaan bagus."
Almira meringis, bingung harus menanggapi seperti apa.
"Kenapa bukan Mas Kevin yang dikenalin ke Amira? Kan Mas Kevin umurnya jauh lebih tua dibanding Mas Ganen," tanya Gisel penasaran.
"Hus, ngawur aja." Bu Ayu memukul pelan paha Gisel. "Kevin itu udah punya pacar. Masa udah punya pacar mau dikenalin ke Almira?"
"Oalah, aku kira Mas Kevin belum ada gandengannya," sahut Gisel.
Bu Ayu kembali memusatkan perhatiannya pada Almira. "Gimana Almira? Mau nggak dikenalin sama anaknya Ibu?" tanyanya. "Ibu nggak mau desak kamu sih, tapi kalo kamu mau Ibu pasti senang banget," tambahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Knock, Knock! (Completed)
Chick-LitSatu tahun tinggal di apartemen, Almira tidak pernah berinteraksi dengan tetangga kanan dan kirinya. meskipun tidak berinteraksi, bukan berarti ia tidak tahu siapa yang tinggal di sekitarnya. Ada satu laki-laki yang menurut pengamatannya berusia ke...