Awal

32 4 0
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡








"Sudah semua den?"

Haechan ngangguk. "Udah mang, maaf yah jadi ngerepotin terus."

"Gakpapa atuh den, udah tugas mamang." Haechan cuma senyum, suami dan anak-anaknya masih belum keluar rumah. "Oh iya den, ini !!" Haechan ngeliat amplop coklat yang disodorkan.

"Apa mang?"

"Ini uang sisa yang kemarin den Echan kasih, kan liburannya gak sampe tanggal yang ditentukan, jadinya uang ini masih sisa." Jelas si mamang.

"Gak usah, pake aja buat kebutuhan mamang sama keluarga !!" Ujar Haechan sambil ngedorong pelan amplop yang masih ditangan si mamang.

"Aduh den, ini kebanyakan."

"Gakpapa mang, lagian Echan sama keluarga juga banyak dibantu selama disini."

"Tapi den...."

"Ssssstt... Anggap aja ini upah mamang udah jagain kita selama liburan, udah yah !!"

Mau gak mau si mamang masukin lagi amplop nya kedalam saku, terus ngucapin terimakasih pada sosok didepannya.

"Udah masuk semua kan barangnya mang?" Tanya Mark yang baru datang, dibelakang nya ada dua anak dengan raut cemberut.

"Sudah den."

"Makasih yah mang."

"Iya den."

Ngebiarin orangtuanya yang lagi pamitan, Chenle bersiap masuk mobil tapi tatapan nya keburu nangkap sesuatu dikaca depan mobil.

"Apa-apaan nih?" Seru Chenle.

Yang paling pertama nyamperin itu Rui, dia kan paling deket ke arah kakaknya.

"Apaan kak?"

"Tuh liat !!" Chenle nunjuk arah kaca mobil.

"Maksudnya apa nih?"

"Kalian kenapa sih?" Karena ribut terus, akhirnya tiga lelaki dewasa disana ngehampirin dua anak itu. "Kenapa kakak, abang?"

"Liat maa !! Masa kaca mobil kita ada tulisannya !!"

"KEMBALIKAN !!"

Haechan natap heran tulisan di kaca mobil itu, tulisan yang dibuat dari tanah basah.

"Ini maksudnya apa sih?" Tanya Haechan.

"Siapa yang berani ngotorin mobil?" Mark natap dua anaknya. "Kalian gak ada yang bercanda sampe segininya kan?"

Chenle muter bola matanya males, sedangkan Rui mendelik gak suka.

"Sesuka-sukanya kita sama bercanda, gak sampe segininyalah." Desis Chenle yang kemudian masuk mobil.

"Hah." Mark ngehela nafas, Haechan ngusap pundak suaminya.

Dibalik Cerita Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang