Isi Cerita

25 3 0
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡










"Hah.. Hah.. Hah."

Dia udah gak tahu badannya basah gegara apa, soalnya keringat sama air mata itu terus-menerus keluar.

Kayak diperes pake mesin, tapi keringet nya gak abis-abis gitu.

Srakk

Srakk

Tap Tap

"Hah.. Hah.."

Tempatnya lari itu tetap sama, gelap dan pengap. Sempit dan banyak yang berserakan, semakin lama tempat itu seolah menghimpit.

"Mama... Mamaa tolong Rui maa." Teriak si anak.

Enggak tahu apa aja yang udah dia injek, pokoknya semua kerasa nusuk sama nyayat telapak kakinya.

"Mama.. papaa.. kakak tolonggg." Jerit Rui.

Tenggorokan dia udah kering banget, tapi setiap jeritannya gak ada respon dari siapapun.

"MAMAAAA RUI TAKUT." Kali ini dia berteriak, sampe tenggorokannya sakit.

Slap

Sruk

"Hah.. Hah.. Hahh." Rui ngelirik sekitaran pas dia udah buka mata, ternyata masih dikamar nya.

Perlahan nafasnya mulai normal, tapi karena suasana yang temaram malah membuat rui semakin merasa aneh.

Enggak tahu ada apa atau siapa, tapi Rui beneran kayak lagi diawasin gitu.

Krekk

Wushhh

Srak

Baru aja nafasnya mau lancar sekarang udah harus ketahan lagi, Rui pengen teriak. Demi apapun, dia pengen teriak sambil lari sekencang-kencangnya.

Tapi tubuh dan mulutnya menolak, dia hanya diam sambil menangis tertahan.

Semakin lama menahan nafas, semakin sesak juga paru-parunya. Tapi yang paling Rui takutkan adalah, sosok yang sekarang tengah bertengger dibibir ranjangnya.

Dia bertatap muka dengan sosok menakutkan itu, manik bulat Rui bergetar kala bersinggungan dengan manik hangus sosok didepannya.

Rui gak pernah mau ngeliat ataupun ketemu sama sosok ini, tubuhnya besar bahkan lebih besar dari pohon beringin yang ada disamping sekolahnya.

Rambut nya gimbal, tapi yang aneh tuh kulit nya kayak keras gitu. Semacam kulit buaya, terus punya taring yang sampe nembus keluar mulut.

Rui gak tahu itu makhluk apa, cuma perlahan sosok didepannya mulai nyeringai pas ngerasain hembusan nafas Rui.

"Sia, nu aing."

Dibalik Cerita Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang