Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.
Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡Mark baru sampai dirumah, akhirnya Haechan bisa pulang setelah hampir dua minggu dirawat. Lelaki itu belum sepenuhnya pulih, apalagi sekarang mental Haechan yang juga ikut diawasi.
Karena sejujurnya Haechan baru diberi tahu tentang kondisinya setelah semuanya dinyatakan pulih dan siap untuk pulang, dan dua hari sebelum kepulangan Haechan lebih dulu diberi penjelasan oleh Dokter yang menangani nya karena Mark gak pernah tahu dari mana dia harus menjelaskan.
"Kamu istirahat dulu yah !! Biar aku minta tolong bibi buat siapin camilan sebelum makan malam." Ujar Mark.
Haechan gak ngerespon apapun, emang setelah tahu kondisinya lelaki itu berubah murung bahkan sampai beberapa kali mengamuk.
Tapi menurut Dokter itu merupakan reaksi marah dan kecewa yang sangat wajar, tidak ada orang hamil normal yang merelakan anak nya lenyap hanya karena sedikit kecerobohan saja.
Mark memahami kekalutan Haechan, karena sebenarnya diapun mengalami hal itu. Tapi dia hanya bisa membantu Haechan agar segera terbiasa dengan kondisinya, dan cepat menerima kenyataan.
"Aku keluar dulu yah, mau simpen baju-baju kamu keruang cuci." Walaupun tak direspon, Mark selalu mengakhiri percakapan dengan sebuah kecupan dikening Haechan.
Mendengar pintu kamar yang ditutup, pikiran Haechan kembali melanglang buana.
Dia terus menyalahkan dirinya sendiri atas apa yang terjadi, Haechan cukup terguncang apalagi anak yang dia kandungan adalah anak perempuan yang selama ini Mark idam-idamkan.
Berasa makin besar rasa bersalah Haechan, dia telah menghilangkan nyawa dari anak yang bahkan belum sempat dia tatap.
Haechan yang tadinya sandaran di kepala ranjang, sekarang berubah jadi duduk menghadap kearah jendela kamar dan otomatis memunggungi pintu kamar.
Manik jernihnya melirik nakas disisi kasur, sebuah gunting kertas tergelak disana. Seolah diberi pilihan, Haechan perlahan menggapai gunting itu.
Cklek
Mark yang baru masuk itu menatap punggung Haechan, gak berpikiran aneh jadinya Mark langsung jalan kearah lemari.
"Sayang, mandi dulu yuk !!" Ajak Mark.
Gak ada jawaban dan Mark merasa udah biasa juga, jadinya dia tetep lanjut aja sama kegiatannya. Dirasa sudah selesai menyiapkan kebutuhan mandi dan setelah mandi buat Haechan, Mark jalan ngehampirin suaminya.
"Sayang..." Ucapan Mark keburu tertahan karena ngeliat telapak tangan suaminya. "Haechan, stop !!" Pekik Mark panik.
Tangan lelaki itu ngambil gunting yang sedari tadi Haechan gesekkan dipergelangan tangannya, dengan sangat beruntung nya itu gunting kertas yang udah lama gak kepake karena sudah tumpul, sengaja Mark simpen diatas nakas biar keliatan buat dibuang.
"Kamu apa-apaan sih? Jangan bertindak bodoh !!" Sentak Mark sambil megang pergelangan tangan Haechan yang terdapat luka gores cukup dalam tapi gak sampe berdarah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dibalik Cerita
Fanfiction[Selesai.] [Markhyuck][NCT universe] Saat cerita mu menjadi jalan hidup yang harus kamu lalui, lantas apa yang akan terjadi? Mulai: 20 Maret 23 Selesai: 11 Mei 23 Warning ⚠️ BXB Lokal Basaha Senyaman nya Ini cerita fiksi hasil dari khayalan saya sen...