Prolog

17.8K 598 1
                                    

"Mati lo Aira! Gue gak akan biarin lo rebut peringkat gue!" gumam seorang laki-laki dengan senyum menyeringai licik melihat ke arah objek yang tak jauh darinya.

Sedangkan objek yang laki-laki itu lihat kini dengan santai meminum es teh di kantin bersama sahabatnya.

"Tau gak Ra, gue seneng banget minggu depan cerita gue yang ada di wattpad bakalan diterbitin," ujar seorang gadis berambut panjang tergerai pada gadis lain yang duduk di seberangnya.

Gadis yang dipanggil Ra itu menyahuti dengan deheman kala kepalanya tiba-tiba terasa pusing. "Gue ikut seneng, bangga banget gue sama sahabat gue yang satu ini! Walaupun lo make nama gue di peran figuran gak bilang-bilang!" balas gadis itu melanjutkan setelah berdehem.

Airaya Floranika, itulah nama dari gadis yang biasa dipanggil Aira atau Aya. Sedangkan sahabat gadis itu bernama Anita Saraswati dan biasa dipanggil Nita.

"Hehe sorry Ra, bukan cuma nama doang si tapi ciri fisik lo juga gue sampain." Dengan santainya Nita menyengir kuda.

"Eh eh tenang tapi sifatnya beda kok, lagian itu kan cuma figuran, gue bingung mau ngasih nama apalagi," lanjut Nita kala melihat Aira yang akan mengeluarkan semprotan nya.

"Ck! Sama aja! Mana gue disitu mati lagi! Tega lo sama gue!" balas Aira berdecak kesal dengan tatapan sinis nya.

Tapi itu tak berlangsung lama sebelum dia meringis yang mana membuat Nita langsung bertanya khawatir. "Eh lo kenapa cuy?"

"Sstt kepala gue pusing banget njir abis minum ini es!" ringis Aira memegangi kepalanya dicampur sedikit mengumpat sambil memegang gelas es teh yang baru dia minum setengahnya.

Mendengar itu Nita menatap gelas tersebut dengan pandangan curiga, tapi ketika dia ingin mengatakan sesuatu Aira lebih dulu tak sadarkan diri.

Brukk

Seolah tak bernyawa, kepala Aira jatuh begitu saja di atas meja tanpa bisa dicegah atau ditahan karena Nita sendiri tak tahu.

"Weh! Ai! Aira! Lo kenapa anjir sampe pingsan!" ujar Nita yang panik sendiri sambil melihat sekeliling kantin mencari orang yang sekiranya dapat membantu dia membawa Aira ke UKS.

"Sumpah dah kalo lo kenapa-napa yang pertama gue curigain Mang Jojon yang jual es nya!" gerutu Nita berbicara sendiri sambil menguncang pelan bahu Aira sebelum seorang laki-laki lewat di bangku yang ditempati keduanya dengan raut bingungnya.

"Nit, tuh anak kenapa? Malah turu di kantin."

"Eh bangsat! Dia pingsan! Turu-turu mata lo!" sentak Nita dengan emosi pada laki-laki tersebut.

"Cepet bantuin gue bawa dia ke UKS Satria!" lanjut Nita dengan mata menajam membuat sang empu tak berani membantah dan langsung mengangkat Aira untuk dibawa ke UKS.

"Ya kan gue gak tau," gumam laki-laki bernama Satria yang merupakan teman sekelas Aira dan Nita.

Kepergian ketiganya mengundang atensi banyak murid di kantin yang terlihat penasaran dengan apa yang terjadi sampai suara Nita terdengar seisi kantin.

Tak terkecuali seorang siswa yang berdiri tak jauh dari kantin mendengar suara Nita yang amat keras menyentak. Senyum miring nya semakin tertarik melihat kepergian ketiganya dengan raut wajah Nita yang amat panik.

"Bentar lagi, bentar lagi gue gak akan punya saingan lagi buat dapetin juara kelas," gumam siswa tersebut dilanjut terkekeh kecil yang terdengar menyeramkan.

AyataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang