Sepasang mata cokelat itu menyapu pandangannya. Tempat yang begitu luas itu diisi dengan begitu banyaknya manusia. Cahaya hijau menyala yang berasal dari tongkat yang semua orang goyangkan terlihat benar-benar mengagumkan. Sorakan mereka yang bergemuruh membuat hatinya berdesir. Berdiri di atas panggung menjadi pusat perhatian mereka semua benar-benar sebuah anugerah yang selalu ia syukuri.
Malam ini, di tempat ini, untuk kesekian kalinya dia merasa yakin bahwa jalan yang ditempuhnya selama ini adalah jalan yang benar. Meski kadang kala penyesalan datang meresahkan hatinya, namun malam ini dia yakin bahwa semua penyesalan itu sangat tidak berguna. Jalan penuh bunga yang sedang dilewatinya adalah buah dari perjuangannya selama ini. Tidak ada yang perlu disesali. Dia telah membuat pilihan yang tepat. Meski hanya dapat merasakan bangku sekolah hingga sekolah dasar, meski tidak pernah merasakan kehidupan remaja pada umumnya, meski memiliki banyak tuntutan di usia yang masih belia, meski masa kecilnya terenggut, semua pengorbanannya itu telah terbayarkan. Semua akan indah pada waktunya.
Sekali lagi sorakan itu terdengar bergemuruh. Kali ini penyebabnya adalah sang leader yang sedang mengucapkan kata-kata menyentuh. Kepala itu menoleh ke arah lelaki yang lebih dewasa darinya. Dia yang tertua, yang selalu dapat diandalkan, yang selalu penuh semangat meski kegiatannya jauh lebih banyak dari yang lain. Sebagai anggota paling muda, Jisung sangat menghormati hyungnya itu.
"Mark hyung, kau membuat Jisung menangis!" celetuk Haechan membuat semua orang mengalihkan pandangannya ke arah member termuda mereka.
Jisung terkekeh pelan sambil mengusap air matanya yang justru turun semakin deras setelah Haechan menegurnya dan membuatnya kini menjadi pusat perhatian. Setelah menerima tisu yang diulurkan Jeno, pemuda 180 centimeter itu membalikkan badannya, mengusap air matanya dan berusaha menghentikan aliran deras air yang turun dari matanya. Mendapat pelukan dari Renjun justru membuat tangisnya semakin pecah. Entah sekarang bagaimana caranya menghentikan tangisan emosionalnya. Dia juga mendengar banyak orang berteriak agar dia berhenti menangis. Seseorang mengusap-usap kepalanya, entah siapa Jisung tidak menyadarinya. Mungkin Chenle. Yang pasti bukan Mark, karena hyungnya itu masih harus menyelesaikan kata-katanya.
"Dreamies, kalian semua hebat. Sijeuni, kalian yang membuat kami menjadi hebat. Kamsahamnida." Kalimat terakhir Mark terdengar membuat sorakan gemuruh kembali terdengar.
Tisu yang dipegang Jisung sudah basah, sebuah handuk diulurkan padanya. Pemuda itu mendongak mendapati Haechan dengan tatapan teduhnya. Tidak ada pilihan lain selain menerimanya. Kemudian Jaemin datang memberikan sebotol air mineral yang sudah terbuka. Dengan mudah Jisung dapat menenggak minumannya untuk menghilangkan sesak.
"Jisung mau menambahkan sesuatu?" tanya Mark setelah menyelesaikan kata-katanya.
Jisung kembali ke posisinya dengan perasaan yang lebih terkontrol. Seseorang menepuk pantatnya, sepertinya Jaemin. Tanpa mempedulikannya, Jisung menarik napas dalam dan mulai berbicara.
"Maaf, tiba-tiba aku menjadi sangat emosional. Aku hanya, sangat bersyukur karena dapat berdiri di sini. Mark hyung benar, kalian yang membuat kami menjadi hebat. Aku sangat-sangat bersyukur memiliki sijeuni. Sijeuni gomawoyo. Terimakasih juga untuk member kita yang hebat." Jisung mengusap air matanya yang kembali turun tanpa dapat dicegah. Semua hyungnya datang memeluknya tanpa diduga.
Setelahnya mereka bersiap menyanyikan lagu encore. Member dan fans menyanyikan lagu bersama-sama. Dengan air mata yang sulit untuk dicegah, Jisung mengendalikan dirinya dan bernyanyi dengan baik. Tidak hanya Jisung, beberapa member lain pun tampak meneteskan air mata.
Berdiri di atas panggung yang megah ini, bersama lautan cahaya hijau yang begitu berarti, sungguh merupakan pencapaian, kebanggaan, dan kebahagiaan yang tidak dapat diukur dengan angka yang terbatas. Sebagai seseorang yang kehilangan masa kecilnya, masa remajanya, kebebasannya, Jisung bersungguh-sungguh merasa bahwa sijeuni sudah lebih dari cukup untuk menjadi bayarannya. Bersama-sama tujuh member dan sijeuni akan terbang lebih tinggi lagi mencapai keberhasilan. Untuk menjadi lebih bahagia lagi.
"Sijeuni, saranghamnida!"
"Sampai jumpa lagi!"
Cerita ini cuma fiksi guys
Cuma karangan aku aja
Kebetulan ada di draft
Pas banget dreamies konser day 1 di Jakarta
Aslinya aku nggak nonton 😭
Cuma lihat di sosmed
Seru banget kayaknya
Jisung ganteng banget 😭😭
Gimana yang tadi nonton
Ceritain dong....Buat yang nonton day 2 dan 3
Tetap tertib ya ikuti aturan
Semoga semuanya lancar
Semoga semuanya bisa seneng-seneng bareng
Aku mantau di ig sama twt aja :)04/03/23
KAMU SEDANG MEMBACA
Uri Jwi (One shoot)
FanfictionKumpulan cerita pendek dengan tokoh utama Jisung Park Uri Jwi, uri maknae, uri aegi Walaupun pendek-pendek, semoga kalian suka Jangan copy paste ya yeorobun Plagiat itu nggak boleh Mari hargai hasil karya orang lain