17

5.5K 258 30
                                    

Zhang Hao bergegas menyusul ke motel yang dimaksud Ricky tadi. Zhang Hao bertanya kepada resepsionis disana dan mengatakan apakah Hanbin datang kemari dengan ciri-cirinya dan fotonya, bersama seseorang. Namun sayangnya resepsionis itu mengatakan kalau dia tidak melihat Hanbin.

"Angkatlah Hanbin! Jangan lakukan hal yang tidak-tidak, kumohon!"

Zhang Hao lalu pergi mencari ke sekitar daerah motel itu sambil mencoba menelpon Hanbin namun masih tidak tersambung. Zhang Hao merasa bersalah karena harus melibatkan Hanbin dalam masalah ini hanya karena kecemburuan Ricky.

"Hyung"

"Ricky?"

"Dia disana" ucapnya lalu menunjuk seseorang yang sedang berjalan mendekat.

Zhang Hao dengan mata yang sudah berkaca-kaca segera berlari dan memeluk Hanbin erat-erat dan akhirnya Zhang Hao menangis sejadi-jadinya. Zhang Hao sangat bersyukur tidak ada hal yang terjadi pada Hanbin.

Ricky dari jauh hanya bisa memperhatikan kedua saudara itu dengan perasaan kesal namun juga ada rasa bersalah.

***

Mereka bertiga kini sedang ada di sebuah café dan Zhang Hao sedang memesankan mereka berdua makanan dan minuman untuk mereka santap malam ini.

"Bagaimana? Apa natalmu menyenangkan hari ini?" tanya Hanbin pada Ricky.

"Ck. Apa kamu mengejekku? Permainan sudah berakhir. Hao-hyung pasti akan membenciku sekarang walaupun aku sudah minta maaf padamu. Posisiku sebagai adiknya juga sudah direbut olehmu. Pada akhirnya tidak ada orang yang mau memperhatikanku"

"Kamu mirip denganku. Aku juga selalu menginginkan kasih sayang. Aku membenci orang-orang disekitarku, menutup hati, dan menolak menerima apapun sampai entah kapan akhirnya diriku terasa hampa"

"Hampa..."

"Iya. Tapi tiba-tiba ada orang yang suka ikut campur walaupun tidak di minta. Kita sungguh beruntung bisa bertemu orang seperti itu"

"Tapi kamu mengalahkanku– Tidak masuk akal kamu malah memaafkanku tadi setelah semua yang aku lakukan. Bagaimana kalau kamu dipaksa ikut dengannya tadi?"

"Aku selalu bersedia jika situasi itu benar-benar terjadi"

"Ha? Bagaimana kamu bisa sesantai itu? Kamu hampir diperkosa oleh om-om lho!" heran Ricky.

"Aku sama sepertimu. Sepertinya aku ingin memastikan perasaan Zhang Hao"

"Kamu harusnya bisa lebih jujur lagi pada perasaanmu sendiri, Hanbin-hyung" ucapnya lalu ia menghapus fotonya yang sedang di cium Hanbin saat itu.

***

"Menginaplah saja, Ricky. Ini sudah malam" pinta Zhang Hao.

"Tidak perlu, Hyung. Aku tidak mau membuat mama dan papa khawatir"

"Kamu yakin?"

Ricky mengangguk, "Ah. Aku akan memberi hadiah kecil untuk Hyung karena sudah membuat masalah hari ini. Kemarilah, hyung. Biar aku bisikan"

"Apa itu?" Zhang Hao mendekatkan telinganya.

"Meskipun Hanbin terlihat sedikit kikuk tapi sebenarnya dia sangat mencintaimu, lho" bisiknya.

"A-A-APA–" wajahnya memerah seketika. Darahnya berdesir panas di udara dingin ini. Bagaimana bisa pernyataan seperti itu langsung membuat dadanya berdebar tidak karuan.

"Yah. Hanya sebagai saudara sih, hehe"

"AISHH! Kamu ini!"

Ricky berjalan memasuki keretenya yang sudah datang, "Dah. Terimakasih sudah menemaniku seharian ini kakak-kakak sekalian. Nikmati malam kalian bersama"

[✓] ATTENTION | BINHAO FT. HARIBOZ ♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang