Nature - Midorima Shintarou

177 19 1
                                    

Midorima shintarou x Readers

Kuroko No Basuke © Tadatoshi Fujimaki

Story by Dear Fairy




Sifat yang dimiliki [name] sangat berbeda di setiap pandangan mata seseorang.

Ada yang mengatakan jika [name] itu anaknya ramah, murah senyum dan suka bercanda. Ada juga yang melihat dan mengatakan [name] itu memiliki sifat pemarah yang tidak terkontrol dan itu sedikit menakutkan. Serta ada juga yang memiliki pandangan bahwa [name] memiliki sifat pendiam layaknya orang yang dingin dan enggan untuk disapa maupun menyapa.

Semua itu tergantung bagaimana orang melihat dirinya dan kapan mereka meilihat dirinya serta disituasi bagaimana mereka menemukan [name].

"Mereka hanya tahu dirimu berdasarkan apa yang mereka lihat, terkadang manusia tidak begitu peduli dengan proses bagaimana sifat seseorang itu bisa berubah. Mereka hanya peduli dengan yang sekarang dan menelan mentah – mentah bagian yang mereka lihat"

"Berarti kau juga begitu shintarou?"

"Aku tidak bagian dari mereka - nanodayo, terkhusus untuk dirimu aku tahu segalanya"

"Wah manis sekali, siapa orang yang telah berhasil memunculkan sifat lain dari seorang midorima selain aku, bahkan takao pasti sangat tidak terima dengan hal ini"

Alih – alih membalas ucapan gadisnya, midorima memilih mengalihkan pandangan ke arah lain dan menyesap minuman yang telah ia pesan sebelumnya.

"Ngomong – ngomong soal sifat dan kepribadian, ku dengar akashi sudah Kembali ke dirinya semula ya?"

Midorima mengerut samar atas apa yang ia dengar dari perempuan di hadapannya  "Tahu dari mana?"

"Kemarin aku bertemu kuroko di depan minimarket dan dia menceritakan kalian. Anak itu terlihat senang kalian bisa Kembali seperti dulu"

Midorima mengangguk paham, diantara anggota kiseki no sedai lainnya yang senang dengan Kembali berkumpulnya mereka adalah kuroko, pria itu sampai mennagis terharu karena merasa Kembali ke awal mula mereka bertemu.

"Mau bertemu mereka lagi? rencananya akhir pekan akashi mengajak kami untuk bermain"

"Boleh kah?" [name] menatap antusias pada midorima.

"Tentu saja - nanodayo, mereka tidak melarang jika ingin membawa seseorang atau sesuatu nantinya"

[name] senang mendengarnya midorima adalah pendengar yang baik dan juga orang yang bisa mengerti dirinya.

"Ayo pulang sebentar lagi malam, ibumu pasti akan menanyakan keberadaanmu"

"Ibu ku tidak mempermasalahkan diriku asalkan itu bersamamu, shin"

Rona di pipi di wajah midorima serta kekehan kecil dari [name] menutup kencan mereka hari ini.

"Hentikan, kau membuat mukaku merah, [name]"

<><><><><><>

"Ah! [name]-chan kau juga datang~"

Pelukan sambutan ia terima dari seorang perempuan yang merupakan mantan manager dari kiseki no sedai, Momoi Satsuki, perempuan dengan sifat yang sangat ceria.

"Shintarou mengajakku kesini, katanya boleh yasudah aku ikut"

"Itu bagus, setidaknya aku ada teman disini selagi mereka bermain hehe"

[name] sudah datang dengan midorima yang ternyata di lapangan sudah ada momoi dan aomine. Beberapa saat kemudian para anggota lainnya sudah berkumpul dan mereka sudah menentukan permainan.

"Nee...[name]-chan, midorin saat bersamamu bagaimana?"

"Hmm... percaya atau tidak sifat kakunya tidak ketara seperti dulu. Dia bisa membuka dirinya yang sebelumnya tidak mau bercerita apapun"

Momoi menatap dengan tatapan terkesan "Wah aku tidak menyangka dia berubah sedrastis itu"

[name] tersenyum simpul dan Kembali menatap keenam pria yang sedang bermain di lapangan. Gerakan cekatan yang bisa membuat ia terpana karena kelincahan mereka.

"Satsuki, kau pernah berpikir untuk bermain basket juga tidak?"

"Tentu saja pernah! Tapi sebelum aku ingin main dai-chan selalu mencegahku dan mengatakan 'untuk apa kau bermain jika kau tidak dapat mencetak skor satupun'"

[name] tertawa terlebih mendengar penuturan momoi terlebih pada saat ia menirukan gaya bicara aomine.

"Bagaimana kalau kita bergantian main setelah mereka istirahat?"

"Ayo! Kau memang terbaik [name] – chan!" Momoi menanggapi dengan semangat

"Ah tapi apa midorin memperbolehkan?"

"Tentu saja, ayo"

.

.

.

.

.

"Kita istirahat terlebih dahulu" Titah akashi pada teman – temannya

Sebelum bola diletakkan, bola tersebut telah berganti kepemilikan.

"Berikan itu, aku akan main dengan Satsuki"

Bola telah berada di tangan [name] dan midorima yang melihat itu sedikit terkejut.

"Hei kalian akan cedera bermain sebelum melakukan pemanasan"

Ada perasaan khawatir tersirat dari seorang midorima yang ditangkap oleh anggota lainnya.

"Tenang saja, kami hanya bermain asal"

Para lelaki hanya bisa pasrah dan membiarkan kedua perempuan itu bermain dengan gaya mereka. Saat duduk di bangku istirahat, ada seorang yang tidak berhenti melihat dengan pandangan was – was dan khawatir, walaupun objek yang di lihatnya bermain dengan senangnya di lapangan mereka bermain tadi.

"Jangan khawatir begitu midorima" Sahutan suara yang ia kenali, aomine.

"Dia tidak pernah sekalipun bermain basket, aomine"

"Kalau begitu ini saatnya ia bermain, terlebih dilihat oleh kekasihnya"

Ada sedikit jengkel namun ada perasaan bangga menyatu di lerung hatinya, ini kesempatan pertamanya melihat gadisnya bermain olahraga yang telah ia lakukan sejak masa SMP. Selama karirinya tidak pernah sekalipun khawatir dengan keadaan orang lain jika ia bermain basket, ia akan mengabaikan karena baginya teman – teman nya pasti bisa mengatasi kesulitan selama bermain.

Tetapi hari ini berbeda, ia melihat sosok seorang gadis yang bermain dengan penuh tawa dan canda. Sesuai dengan gadisnya itu katakan, hanya bermain dengan asal. Ia sedikit khawatir, bagaimana jika terjadi sesuatu.

"Sifatmu sudah berubah sangat drastis ya midorima, terlihat seperti lebih bisa menghargai dan menghawatirkan orang lain" Kali ini sang mantan kapten, akashi seijuro, berkomentar dengan sifatnya.

Terlintas sekilas dengan cerita nya di awal pekan dengan [name]

'Mereka hanya tahu dirimu berdasarkan apa yang mereka lihat, terkadang manusia tidak begitu peduli dengan proses bagaimana sifat seseorang itu bisa berubah. Mereka hanya peduli dengan yang sekarang dan menelan mentah – mentah bagian yang mereka lihat'

"Hmph... Ini terjadi karena keadaan seiring waktu, akashi"

Perubahan yang dialaminya bukan terjadi secara tiba – tiba, perubahan drastis yang dinilai oleh teman – temannya.



Biarlah sifat lainnya diketahui oleh gadisnya, orang lain cukup mengetahui dari luar saja





"Karena dia adalah duniaku sekarang – nanodayo"

Story With You (Anime x Reader) [Close Request]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang