HAPPY READING Y'II!!
Good girl, lo gak boleh pacaran tanpa persetujuan gue. Paham?" tekan Aliester yang dijawab anggukan oleh Shasa.
Gak boleh ada yang milikin lo Sha, bahkan gue bakal pastiin kalau perasaan lo hanya buat gue dan perhatian lo hanya tertuju ke gue.
--------------
'Pilih, kelas atau gue?'
~
"Gue boleh masuk kelas?" tanya Shasa kepada Aliester. Namun, Aliester mengabaikannya dan masih sibuk dengan ponselnya.
"Aliester" panggilnya lagi yang membuat Aliester menaikkan alisnya, namun pandangannya tidak juga diarahkan ke Shasa.
"Al" panggil Shasa kesekian kalinya. Kali ini, Shasa cukup kesal, entah apa yang dilakukan pria itu.
"Hmmn bentar Sha" jawab pria itu dengan santai dan kembali sibuk. Shasa yang cukup kesal karena dihiraukan olehnya pun memilih untuk berdiri dan beranjak untuk kembali ke kelas. Namun, itu semua hanya menjadi angan. Sebab, Aliester sudah menarik tangan Shasa dan tarikan itu membuat perempuan itu kembali duduk.
Bukan duduk di samping Aliester, melainkan duduk di pangkuan Aliester. Pria itu bahkan sudah memeluk perut Shasa yang duduk membelakanginya itu.
"Mau kemana?" tanya Aliester lembut sambil mencium aroma rambut perempuan itu.
"Ke kelas, lepasin ah" pinta Shasa sambil berusaha melepaskan kedua tangan Aliester yang sudah melingkar dan memeluk erat tubuhnya itu. Tetapi, hal itu seakan percuma sebab Aliester semakin mengencangkan pelukannya itu dan bersandar di pundak
"Jadi lo lebih memilih ikut kelas daripada gue?" tanya Aliester yang sudah menaruh dagunya di pundak Shasa. Posisi yang begitu intim bagi seorang teman. Siapapun yang tidak mengetahui keduanya dan melihat keduanya pasti dengan mudah berpikir bahwa keduanya adalah sepasang kekasih.
Shasa yang ditanya begitu hanya merespon dengan decakan dan rotasi matanya.
Oh ayolah... siapapun juga tahu jawabannya. Tentu saja, Shasa memilih kelas. Shasa masih ingin sekolah dengan benar ya walaupun tidak mendapatkan rangking satu. Sekolah bisa menjamin masa depannya, sedangkan Aliester?
Bahkan, Shasa juga yakin Maura yang notabennya pacar Aliester juga akan memilih hal yang sama dengan Shasa. Apalagi, Shasa yang hanya temannya.
"Jawab Sha" ucap Aliester menuntut jawaban Shasa"
"Pilih, kelas atau gue?" tanya ulang Aliester.
"Please Al, gue udah skip kelas pertama" mohon Shasa sambil berusaha beranjak dari pangkuan Aliester. Aliester pun mengangkat kaki Shasa dan memiringkan posisi Shasa, sehingga posisi duduk perempuan itu menghadap dirinya dengan kaki Shasa di atas pangkuannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHAT IF?
Teen Fictionif we never know each other, it will be different ending. Isn't right? Sebuah kisah tentang seorang perempuan yang harus terjebak dalam hubungan cinta segitiga. Bagaimana ketika tokoh utama justru menjadi orang ketiga dalam hubungan antara sahabat d...