Terlebih, dengan terang-terangan, Shasa mengatakan tidak ingin foto Aliester masuk ke dalam Instagram Shasa seakan sedang mendirikan dinding besar di antara mereka.
------
Happy reading people!
Apa gue termasuk pria idaman lo?
~
Saat ini keduanya sudah berada di salah satu bar terkenal di pusat kota. Jangan heran, meski mereka masih tergolong remaja, kehidupan dan gemerlap kota selalu dihiasi dengan kebiasaan ini. Setelah dinner, seperti permintaan Aliester, Shasa menemani pria itu minum.
Kekayaan Aliester membuat mereka berhasil lolos untuk masuk di bar. Tidak seperti bayangan kalian tentang bar, bar yang mereka datangi tidak begitu ramai seperti bar-bar pada umumnya. Bar ini cukup privat dan hanya orang orang kelas ekonomi atas yang bisa masuk ke sini.
Shasa beberapa kali diajak oleh Aliester ke tempat ini. Bahkan, sepertinya semenjak kenal Aliester dan anggota Nurex lainnya, Shasa banyak mengunjungi tempat-tempat fancy yang belum pernah ia kunjungi.
Bukan berarti Shasa tidak pernah ke bar sebelum kenal Aliester. Tentu saja ia pernah ke Bar, tetapi Bar yang pernah perempuan itu kunjungi adalah bar yang benar-benar bar. Tahu kan, yang banyak bitch, minum, dan orang joget-joget dan bahkan pasangan yang ciuman meski depan publik.
Keduanya langsung duduk di depan meja Bar. Dimana salah satu bartender yang sibuk menuangkan berbagai alkohol dalam gelas. Aliester yang sudah sangat sering kesana hanya dengan mengkode melalui matanya, bartender sudah mengetahui maksud permintaan pria itu.
Chair mereka yang sedikit kejauhan membuat Aliester tidak nyaman, sehingga pria itu menarik kursi Shasa untuk lebih dekat padanya. Shasa pun tampak biasa akan hal itu.
Aliester yang sudah duduk miring dan menopang kepalanya menggunakan tangannya itu sedang memandang Shasa. Ia juga mengelus rambut panjang hitam Shasa, seolah menunjukkan kesayangannya. Sementara, Shasa masih asik menscrolling instagram milik pria itu,
Sebenarnya, tadi Shasa ingin login ke instagram miliknya. Tetapi, hal itu urung dia lakukan. Sebab, Aliester sudah melarangnya untuk memposting foto di museum tadi.
"Sha, lo sadar gak kalo lo cantik?" tanya Aliester yang membuat Shasa langsung memusatkan perhatiannya ke arah Aliester.
"Lo gapapa?" respon Shasa itu seketika memecahkan tawa dari Aliester. Inilah yang pria itu suka heran dengan Shasa. Jika perempuan lain ia puji, reaksinya pasti salting, tetapi kalau perempuan itu Shasa, jangan pernah berharap.
"Kenapa sih gue gak berhasil buat lo salting?" ucap Aliester setelah berhenti tertawa.
Shasa menaikkan alisnya keheranan, "Emang gue harus salting ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
WHAT IF?
Teen Fictionif we never know each other, it will be different ending. Isn't right? Sebuah kisah tentang seorang perempuan yang harus terjebak dalam hubungan cinta segitiga. Bagaimana ketika tokoh utama justru menjadi orang ketiga dalam hubungan antara sahabat d...