[21]ENDING

639 57 7
                                    

Happy reading 🤗

Jangan lupa vote dan komen nya

Warning banyak typo

-Squel transmigrasi bad girl-

Mansion kediaman keluarga Aprila sangat ramai dengan orang orang yang datang untuk berbela sungkawa.

Sinta pun tak berhenti menangisi kepergian putri kesayangannya,ia juga sering pingsan lalu sadar dan menangis lagi.

Nathan selaku kepala keluarga hanya bisa menenangkan sang istri lewat usapan dan dekapan tubuhnya.

"Karin mas hiks....kenapa?...kenapa dia ninggalin kita mas?"isak Sinta dengan suara seraknya,menatap jenazah Karin dihadapannya yang terbujur kaku dengan sedikit senyuman di wajahnya.

Nathan mendongak menghalau air mata nya turun,dada nya sangat sesak melihat putri semata wayangnya kini tak bernyawa di hadapannya,juga sang istri yang tak berhenti menangis membuat Nathan khawatir kesehatannya memburuk.

Sinta mendekati tubuh Karin lalu mengusap pipi sang putri dengan tangan bergetar.

"Kamu lupa sama janji kamu sayang" ucap Sinta parau.

"Kamu janji gak akan pernah ninggalin Mamah sama Papah tapi kenapa kamu malah pergi tanpa pamit"lanjutnya.

Sinta sangat tak rela jika tubuh sang putri harus di kubur kedalam tanah, ia tak rela putrinya meninggalkan banyak kenangan yang sangat sulit untuk di lupakan.

Nathan mendekati Sinta,menatap putri nya sendu.

"Putri Papah capek ya,tapi kenapa harus istirahat selamanya yang kamu pilih sayang,Papah sama Mamah bisa kamu jadikan tempat istirahat tapi kamu malah memilih tempat istirahat sendiri"kata Nathan menggertakan giginya kala hendak terisak.

Bayangan bayi cantik yang baru saja lahir kedunia membuat keduanya sangat berat melepaskan putri semata wayang nya.

Saat bayi kecil itu tumbuh menjadi remaja yang sangat cantik.

Tak lama Nathan merasakan tubuh Sinta melemah,ia menatap Sinta yang sudah tak berdaya dengan mata tertutup  seketika wajahnya panik.

"Prada Om mau urus Tante dulu" kata Nathan membawa Sinta ke kamarnya dan memanggil dokter pribadi keluarga Aprila.

Prada dengan perlahan mendekati tubuh gadisnya,gadis yang rela mempertaruhkan nyawa untuk dirinya,gadis yang pertama kali mengulurkan tangan untuk ia bangkit kembali saat pasa masa suramnya.

Ia menatap wajah pucat Karin dengan sendu,air matanya tak bisa di bendung lagi,tapi berusaha sekuat tenaga menahan isak tangis yang hampir keluar.

Inti king starmoon yang lain benar benar sangat sedih dengan kondisi Prada dan kedua orang tua Karin.

"Kamu ninggalin aku buat selamanya ya kali ini"Prada menjeda ucapannya.

"Aku berharap di kehidupan kedua kita bisa menjalin hubungan yang lebih lama,aku rindu kamu,kamu banyak ninggalin kenangan yang sulit buat aku lupain Rin,aku gak bisa...aku gak tau..."Prada menutup wajahnya ia terisak kecil sebentar.

KARPRA {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang