KARPRA {End}

[04] MARKAS UTAMA

Hai aku kembali😄

Happy reading 📖

Don't forget 🌟 and 🗨️ 

Suasana riuh menyambut Indra pendengaran kesepuluh orang yang baru saja turun dari lantai dua.

"Berisik woy!ada inti!"teriak sang ketua pada anggotanya,tak lama ruangan bernuansa hitam abu dengan gambar mahkota bintang dan bulan yang besar di dinding ruangan ini sepi.

"Malam instar"sapa semuanya.

( Instar:singkatan inti king starmoon)

Kedelapan orang itu mengangguk membalas sapaan mereka.

"Kumpul semua?"tanya Prada dengan nada tegas.

"Lengkap King!"jawab semua anggota.

Prada mengangguk,ia berdiri dari duduknya menghampiri proyektor yang tersedia disana.

Disamping proyektor tersebut ada sebuah laptop berlogo apel digigit, mengutak-atik laptopnya lalu tak lama sebuah foto seorang gadis muncul di layar proyektor.

"Awasi dia!"tutur Prada membuat semuanya mengangguk walaupun ada yang masih bingung karena ucapan singkat.

Vanila berdiri,tugas nya di markas memang menjelaskan secara detail apa yang harus dilakukan.

"Cewek ini masih SMA dia sekolah di starlamp tempatnya dimana anak anak ambisi,"ucap Vanila mulai menjelaskan ia menjeda sebentar sebelum kembali menjelaskan.

"Siapa aja yang masih sekolah SMA?" tanya vanila pada anggota nya.

"Sekitar ada tujuh orang di sini"jawab Clara.

Vanila menatap Prada yang dibalas anggukan cowok itu.

"Tolong catat nama kalian yang masih SMA "tutur Dafa membantu Vanila berbicara.

Vanila menoleh kearah Dafa, kemudian ia kembali duduk di samping Hana membuat Dafa tersenyum miris.

"Siap!"

"Bubar"titah Karin diangguki semuanya yang langsung bubar.

Kesepuluh orang itu kembali menaiki lantai dua menuju ruangan berkumpul mereka.

"Ca soal orang yang Lo cari udah dapet?"tanya Dafa diangguki Eca pelan.

"Udah gw kirim ke nomor Lo"kata Eca sambil menyenderkan punggungnya di senderan sofa.

Mata Hana memincing melihat sebuah benda persegi berwarna navy dengan beberapa corak.

Ia mengambilnya membuat Vanila juga segera mengambilnya.

"Gw mau liat doang"kata Hana dibalas gelengan tegas Vanila.

Keduanya saling tarik menarik membuat benda tersebut robek dikit demi sedikit dan langsung terbagi dua.

Dengan cepat Vanila merebut potongan yang Hana pegang.

Vanila berdiri dengan segera ia berlari kecil keluar dari ruangan tersebut.