[06]RENCANA MEMBANTU

566 82 5
                                    

Setelah pamit pada acara ulang tahun Michelle,kini kedelapan inti King Starmoon sedang berada di kamar khusus rumah Karin.

Malam ini mereka akan menginap di rumah ini.

"Lo gak bakal di cariin sama calon bini Lo kan do?"tanya Dafa pada Ando yang sedang menatap jalanan depan rumah Karin dengan tatapan kosong.

"Gw harus apa daf?"ucap Ando lirih.

Dafa mengepalkan tangannya, berusaha mengendalikan emosi nya.

Ia juga masih berusaha melupakan perasaan nya pada Vanila.

"Gw tau Lo suka sama vanila"lanjut Ando membuat Dafa menoleh kearah nya dengan cepat.

"Maaf ngerebut Vanila dari Lo,dan akhirnya gw juga yang nyakitin dia" kata Ando penuh penyesalan.

Kedua pemuda ini memang sedang duduk di balkon kamar khusus, sementara yang lain berada di dalam.

"Kecanggungan kita juga gara gara gw"Ando menghela nafas berat.

Sebenarnya bisa saja ia menentang acara pernikahan nya nanti,tapi ia lebih sayang pada dirinya dan inti King starmoon.

"Kenapa gak Lo tolak?"

"Gw harus apa daf?kalau gw nolak om gw gak segan segan menghancurkan King Starmoon dan Vanila bakal dilukai sama dia,satu lagi gw bakal di kirim ke Amerika kalau nolak" jelas Ando terlihat dari wajahnya ia sangat frustasi.

"Tanpa Lo berbuat kayak gitu dia gak bakal bisa nyentuh King starmoon seujung kuku pun,"kedua cowok itu menoleh kearah belakang tepatnya pintu balkon.

Prada melangkah kan kakinya mendekati kedua sahabatnya, menyenderkan punggungnya pada pembatas balkon.

"Lo tolak dia,karena Lo takut kita kenapa napa kan?"tanya Prada diangguki pelan oleh Ando.

"Kita udah lama saling percaya,kita juga udah lama buat ke solidaritas tanpa menatap apapun

Gw sebagai ketua gak bakal biarin seorang musuh menyentuh anggota gw seujung kuku pun"Prada berbalik badan menghadap jalanan.

"Gw tau soal itu da,tapi gw bakal di kirim ke Amerika buat lanjutin kuliah gw disana"kata Ando buka suara setelah lima menit keheningan terjadi.

"Apa perlu gw bunuh"sontak ketiga pemuda tersebut menoleh secara bersamaan ke pintu balkon.

"Kita gak pernah main kotor Rin" kata Prada pada kekasihnya.

Karin menyenderkan punggungnya pada pintu balkon bersedekap dada sambil menatap ketiga cowok di depannya.

"Kalau keadaan mendesak seperti ini kayaknya gw harus deh da"kata Karin dengan tatapan biasa tapi nada suaranya terdengar mengerikan.

"Gimanapun juga dia om gw Rin" kata Ando membuat Karin terkekeh sinis.

"Ca!"Eca keluar dari dalam kamar membawa sebuah laptop,ia menaruh laptop di meja depan Dafa dan Ando.

"Karin bukan mau bunuh om Lo,tapi mau bunuh keluarga cewek yang ngerusak hubungan Lo sama Vanila" kata Eca sambil memencet tombol enter.

Sebuah Vidio muncul di layar laptop tersebut,membuat kedua cowok itu memperhatikan dengan seksama.

Prada yang tadinya biasa saja menjadi kepo karena keseriusan dari wajah kedua cowok tersebut.

Beberapa menit tampak di wajah ketiga cowok itu keterkejutan yang amat kentara.

Tangan Ando dan Dafa pun sudah mengepal.

Ando berdiri ia hendak melenggang pergi menuju rumah om nya tapi di tahan Karin.

KARPRA {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang