𝙃𝙖𝙞𝙞𝙞𝙞𝙞𝙞𝙞𝙞,,, 𝙨𝙚𝙨𝙪𝙖𝙞 𝙫𝙤𝙩𝙚 𝙠𝙚𝙢𝙖𝙧𝙚𝙣. 𝙕𝙞 𝙗𝙖𝙠𝙖𝙡 𝙪𝙥 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙥𝙖𝙡𝙞𝙣𝙜 𝙗𝙖𝙣𝙮𝙖𝙠 𝙙𝙞𝙥𝙞𝙡𝙞𝙝. 𝙏𝙖𝙥𝙞 𝙩𝙚𝙩𝙚𝙥 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙨𝙖𝙩𝙪 𝙗𝙖𝙠𝙖𝙡 𝙯𝙞 𝙪𝙥 𝙟𝙪𝙜𝙖 𝙠𝙤𝙠..
𝙎𝙤, 𝙨𝙚𝙢𝙤𝙜𝙖 𝙨𝙚𝙨𝙪𝙖𝙞 𝙚𝙠𝙨𝙥𝙚𝙠𝙩𝙖𝙨𝙞 𝙠𝙖𝙡𝙞𝙖𝙣 𝙢𝙖𝙣𝙩𝙚𝙢𝙖𝙣.
𝙀𝙣𝙟𝙤𝙮 𝙩𝙝𝙚 𝙨𝙩𝙤𝙧𝙮.
" Bos, Tuan Jeon sudah tidak membayar hutang lebih dari 5 bulan. Apa yang harus saya lakukan? " Ucap pria tinggi dengan surai sewarna butter pada pria lainnya yang tengah duduk di kursi nyamannya sambil menyesap wine kesukaannya.
" Pria tua bangka menyusahkan. Sita semua barang yang ada dirumahnya. Dulu dia pernah berjanji akan memberikan jaminan jika dia tidak bisa membayar hutangnya padaku. " Jawabnya pada sang tangan kanan.
" Baik bos. " Pria itu segera undur diri sebelum suara sang bos kembali menggema.
" Malam ini kita akan ketempat Tuan Jeon Hyung, bersiaplah. " Pria itu sedikit mengerutkan keningnya. Tumben sekali bosnya itu mau turun tangan, biasanya pria itu akan menyerahkan masalah seperti ini pada anak buahnya.
" Apa kau yakin bos? "
" Hmm, kita berangkat jam 8. Hubungi pria itu, jangan sampai ia mangkir lagi kali ini atau aku akan membunuhnya. "
" Siap bos. "
••••••••••••••••
Seorang namja manis baru saja pulang dari kuliah, wajahnya lesu dengan pipi tirus, hodie hitam yang terlihat sudah tak layak pakai dan juga celana serta tas yang juga sama lusuhnya. Namja itu menghembuskan nafasnya sebelum tangan mungilnya menyentuh gagang pintu.
" Aku pulang. " Sunyi, tak ada yang menjawab. Ia memutuskan masuk kedalam kamarnya untuk membersihkan diri.
Saat pintu kamar terbuka, alangkah terkejutnya ia mendapati sang paman sudah duduk diujung tempat tidurnya.
" P-paman, a-apa yang paman l-lakukan disini? " Ucapnya terbata." Tidak usah banyak bertanya. Sekarang kau mandi yang bersih dan pakai baju yang ada diatas meja itu. " Ucap sang paman dengan nada datar. Menunjuk paperbag warna navy yang ada diatas meja belajar sang keponakan menggunakan dagunya.
" M-maaf paman, t-tapi kita m-mau kemana? K-kenapa aku ha-harus m-memakai baju itu? " Tanyanya lagi sambil menunduk. Pria paru baya itu berdiri dari kasur dan mendekati si namja manis, mencengkeram dagu mungil itu hingga mendongak menatapnya.
" Aku sudah bilang padamu, jangan banyak bertanya. Lakukan saja apa yang aku perintahkan atau aku akan menyiksamu. " Pria itu menghempaskan dagu sang keponakan hingga namja itu terhuyung, lalu setelahnya ia meninggalkan kamar kecil itu karena sebentar lagi tamu pentingnya akan datang.
Tepat jam 8 malam, dua orang pria tampan turun dari mobil mewahnya. Yang satu menatap tak minat rumah di depannya sedangkan yang satu lagi hanya diam dibelakangnya.
" Kalau pria itu macam-macam, kau tau apa yang harus dilakukan kan Jey Hyung? "
" Mengerti bos. " Kedua pria itu berjalan beriringan menuju sebuah rumah yang akan mereka datangi malam ini. V memasang topeng separuh wajah yang biasa ia pakai saat diluar rumah.