Tepat pukul 11 Jungkook sudah selesai dengan semua pelajarannya. Karena tidak memiliki ponsel, jadi dia memutuskan menunggu didalam kelasnya yang sudah kosong. Memegang ujung bibirnya yang sedikit sobek karena tamparan Nancy tadi pagi. Dalam hati ia berdo'a semoga V tidak menyadarinya.
" Aaassshh, perih sekali. Apa Jey Hyung sudah datang? " Wajahnya melongok dari jendela, dan benar saja. Jey sudah menunggunya, namja itu duduk diatas kap mobil sambil menghisap rokoknya. Tidak ketinggalan para siswa yang menatapnya penuh puja dan kekaguman. Jungkook cepat-cepat keluar dari kelasnya, ia tidak enak kalau harus membuat Jey menunggunya begitu lama.
Setelah sampai di depan kerumunan para mahasiswa, Jungkook memberanikan diri membelah kerumunan itu.
" Bisa tolong permisi? Aku mau lewat. "
Jungkook berusaha keras melewati kerumunan itu demi menemui tangan kanan sang tuan." Jey Hyung. " Jey menoleh dan tersenyum. Turun dari atas kap mobil lalu membuang rokoknya yang sudah pendek dan menginjak nya dengan ujung sepatu.
Sontak para mahasiswa memandang Jungkook dengan raut terkejut sekaligus bertanya-tanya, kenapa Jungkook kenal pria bersurai butter itu?. Siapa Jungkook sebenarnya? Apa dia benar-benar anak orang kaya? Anak orang penting?. Setelah tadi pagi melihat namja yang biasa jalan kaki dan memakai pakaian biasa tiba-tiba berangkat ke kampus menaiki mobil limited edition dan juga memakai baju brand terkenal. sekarang ia dijemput pemuda tampan dengan mobil yang tak kalah mewah. Atau jangan-jangan benar apa yang dikatakan Nancy dan teman-temannya jika Jungkook menjadi jalang? Itulah kira-kira yang mereka pikirkan.
Jey mendekati Jungkook yang sudah berdiri di samping pintu mobil. Tapi beberapa detik kemudian senyumnya tiba-tiba pudar saat mengetahui pipi kiri Jungkook memerah, bahkan sudut bibirnya ada bekas darah.
" Jungkook-ah, kenapa pipimu memerah? Sudut bibirmu juga terluka. Apa ada yang menjahatimu? " Tanya Jey dengan kening berkerut.
Jungkook menutup pipinya dan tersenyum hingga gigi kelincinya terlihat. " Tidak apa-apa Hyung, tadi aku tidak sengaja jatuh saat di perpustakaan. " Jawabnya berbohong. Jey mulai sedikit curiga, tapi ia tidak bertanya lebih banyak. Dia akan menyelidiki itu nanti.
" Kalau begitu ayo. Kita harus segera ke kantor bos. " Jey masuk ke pintu kemudi dan Jungkook ikut masuk ke pintu bagian penumpang.
" Kenapa kita ke kantor tuan V Hyung? "
" Entahlah, bos tidak memberitahu apapun soal itu. Tugasku hanya menjemputmu dan membawamu padanya. " Jungkook manggut-manggut.
..
.
.
" Tolong lepaskan aku tuan V, aku akan mengganti semua uang yang sudah aku ambil. Kalau perlu aku akan membayar sekaligus dengan bunganya. "
" Aku tidak butuh uangmu Charlie. Lagipula, aku punya cara sendiri agar aku mempunyai banyak uang sekarang. Jackson, Jimin, bawa kedua wanita itu pada clien ku, mereka sudah menunggu di hotel Kim."
" Baik bos. "
Mendengar hal itu mata Charlie melotot. Tidak. Jangan sampai apa yang ada di pikirannya menjadi kenyataan. " Tolong jangan bawa mereka, mereka tidak tau apapun. Selena, Megan!!!! " Charlie berteriak saat Jackson dan Jimin menyeret ibu dan anak itu keluar ruangan.
" Yaaakk!!!! Lepaskan aku. Charlie, tolong. " Selena berusaha berontak dari cekalan Jimin, tapi itu sama sekali tidak mempan.
" Daddy, tolong. Aku tidak ingin dibawa pria ini. daddyyyy.!!!"
Charlie berusaha memberontak tapi tetap tak ada hasil. " Keparat kau V, apa yang akan kau lakukan pada istri dan anakku??!!aku akan membalasmu brengsek!!! Lepaskan aku, Selenaaa, Megaaan!!! "
![](https://img.wattpad.com/cover/336499385-288-k913115.jpg)