Sudah tiga minggu Jungkook tinggal di mansion Taehyung, dan sejak malam dimana namja itu menyuruh Jungkook pindah ke kamar pribadinya, disinilah namja cantik itu sekarang berada. Dibalik selimut tebal dikamar bernuansa monokrom dengan sebuah lengan yang memeluk pinggangnya erat.
Walaupun sudah tidur bersama tapi Jungkook kadang-kadang masih kaget merasakan ada lengan yang memeluknya saat bangun di pagi hari. Tugas Jungkook pun masih sama, menyiapkan makanan untuk sang tuan dan kakak perempuannya. Tapi untuk urusan membersihkan mansion dan lain-lain Taehyung menyewa jasa cleaning servis yang akan datang setiap hari minggu.
Jungkook membuka matanya perlahan, mengangkat tangan Taehyung yang ada di pinggangnya lalu pergi kekamar mandi. Kalian tenang saja, walaupun mereka tidur bersama, Taehyung tidak pernah menyentuh Jungkook berlebihan, hanya ciuman sebelum tidur dan berpelukan.
Ow, dan jika mau diingatkan lagi, setelah acara makan malam di keluarga Jeon yang berakhir dendam kesumat Somi yang semakin besar, tuan dan nyonya Jeon belum melancarkan aksi balas dendamnya lagi, atau bisa dibilang kapok? Karena pria paruh baya itu pernah menyewa seseorang untuk menculik Jungkook saat namja itu pergi sendirian dan berakhir orang suruhannya mati dengan organ tubuh hilang.
Dan untuk masalah kakaknya yang bertemu Jane mantan kekasihnya, Taehyung juga sudah tau karena wanita itu menceritakan semua padanya tanpa kecuali.
Jungkook keluar dari kamar mandi dengan pakaian yang sudah lengkap. Sedangkan Taehyung masih saja tidur pulas diatas ranjang. Jungkook tersenyum, mendekati ranjang king size itu lalu mengusak surai sang tuan.
" Kenapa anda selalu baik pada saya tuan? Bahkan diluar sana banyak sekali orang yang tidak menyukai saya termasuk keluarga saya sendiri, tapi anda. Anda seolah datang sebagai penyelamat hidup saya saat saya lelah berharap. Dan saya takut, takut jika perasaan kagum saya pada Anda berubah menjadi rasa cinta. Cinta yang tidak seharusnya saya rasakan untuk anda. Semua perhatian anda, kebaikan anda dan juga ciuman anda, saya menyukainya. Jikalau ini hanya mimpi, saya berharap saya tidak akan terbangun dari tidur saya agar selalu bermimpi tentang anda dan merasakan perhatian anda. " Jungkook menghela nafas, tangannya berhenti mengusak rambut tebal sang tuan sebelum namja tampan itu terbangun dan memergoki tindakan kurang ajarnya. Tapi
Sret..
Tangan Jungkook ditarik Taehyung hingga namja itu ambruk diatas tubuhnya. Sebenarnya Taehyung sudah bangun saat Jungkook masuk kamar mandi, hanya saja ia masih malas beranjak dan justru memejamkan kembali matanya. Saat ia ingin membuka mata, tiba-tiba si cantik sudah mendekat dan menyugar rambutnya, jadilah ia diam sambil menikmati elusan itu.
" Apakah aku harus memperkosamu dulu agar kau percaya ini bukan mimpi, Jungkook? Atau aku harus menyatakan perasaanku padamu agar kau yakin jika perasaanmu padaku terbalaskan? Aku. Mencintaimu. Jeon Jungkook. Dan aku tidak peduli ucapan orang diluar sana, aku akan membungkam mulut busuk mereka agar tak menghinamu lagi. Aku akan melakukan apapun untukmu, apapun. " Mata Jungkook mengembun, ia bahagia, sangat bahagia. Pernyataan Taehyung telak melegakan hati dan jiwanya. Ternyata Taehyung juga mencintainya.
" Jangan berfikir aku mengatakan cinta padamu karena aku mendengar semua ucapanmu tadi, aku sudah merasakan hal ini lama, hanya saja aku masih ragu dan aku tak ingin membuatmu merasa tidak nyaman. Tapi percayalah, perasaanku tulus padamu. Jangan pernah dengarkan ucapan orang lain, hanya dengarkan ucapanku dan kata hatimu sendiri Jungkook. Sekarang kau punya aku, noona, appa dan eomma, dan juga sahabatmu. Kau harus lebih kuat dari sebelumnya Jungkook, dan aku yakin kau bisa melakukannya. " Ucapan panjang Taehyung membuat airmata Jungkook tumpah pagi itu, tapi bukan airmata kesedihan melainkan airmata bahagia. Jika saja orang tuanya masih hidup, maka mereka pasti akan gembira melihatnya mendapatkan pria sebaik Taehyung. Taehyung mengecup kepala Jungkook berkali-kali dan memeluknya erat.
