Hari sudah berganti, namun Mala belum juga mendapat kabar dari Akhyar, Telepon Akhyar masih tidak aktif dan tidak bisa di hubungi. Waktu menunjukan pukul 07:00 pagi, Mala bersiap-siap untuk pergi ke kampus karena hari ini ada kelas pagi.
Saat dalam perjalanan menuju kampus Mala tiba-tiba teringat danau wangi yang terdapat di kampusnya itu.
" Tunggu! Danau itu, apa terjadi sesuatu dengan kak Yar di danau itu? " Batin Mala
" Ngga mungkin! " Sambungnya
Setibanya di kampus Mala masih terus berfikir dan terlihat sangat cemas karena hingga sekarang Akhyar belum bisa dia temukan.
BRAKKKK-!!!!!
Suara plafon yang terjatuh tepat di ruang praktek mahasiswa fakultas kedokteran tempat untuk melakukan suatu penelitian. Bunyinya terdengar sangat kencang karena sebagian plafon nya runtuh, Mala yang mendengar nya sontak terkejut dan melontarkan berapa perkataan yang tidak seharusnya dia ucapkan.
"Sial! Dasar tidak berguna,lebih baik kau mati " ucap Mala, seperti nya dia melakukan tanpa sadar.
" Ngga! Itu bukan aku " sambung mala dan langsung menutup mulutnya dengan kedua tangan.
Selain memiliki kemampuan penglihatan di masa depan, Mala juga memiliki kemampuan mendapatkan bisikan. Ntah bisikan itu datangnya dari mana, yang jelas itu datang secara tiba-tiba. Jadi perkataan yang dia lontarkan tadi bukan berasal dari dirinya sendiri melainkan ucapan dari orang lain, ini sedikit membingungkan dan tidak masuk akal, Tapi Mala yakin dengan kemampuannya itu Mala bisa mengungkapkan misteri. Mala tidak menyadari ternyata ucapannya itu terdengar oleh orang lain yang tidak sengaja ada di belakang Mala saat itu, Mala pun terkejut dan membelalakan matanya.
" Apa yang kamu katakan tadi? Siapa yang mati? " Ucap mahasiswa itu
" Ah ituuu.... Ng-ngga kak aku cuman salah bicara karena kaget " balas mala dengan gagap dan sedikit Memainkan jari tangannya.
" Tapi kamu ngga apa-apa kan? " Ucap orang tersebut
" Aku ngga apa-apa ko kak! Oh iya kalo boleh tau kakak siapa ya? Dan ada perlu apa? Soalnya aku baru pertama kali liat kakak disini. " Ucap Mala
" Oh iya! Kenalin aku Ashraf, dosen baru disini. " Balas Ashraf.
Ashraf Sean William, ya nama itu mungkin sudah tidak asing bagi kalian. Ashraf muncul untuk pertama kalinya dan tidak sengaja bertemu dengan Mala. Apakah ini suatu kebetulan? Ya mungkin saja.
" Ohhh~ maafin saya pak saya gatau. " Ucap Mala sambil menunduk sopan.
" Eh gapapa! Santai aja, panggil kak aja kalo lagi gada kelas. " Balas Ashraf
" O-o i-iya kak, salam kenal aku Mala dari fakultas kedokteran. " Ucap Mala
" Oh iya, sebenernya aku kesini buat cari seseorang. " Balas Ashraf
" Mmmm kalo boleh tahu siapa orang nya kak? " Balas mala
" Akhyar Sean William, dia adikku dia juga dari fakultas kedokteran. Apa kamu kenal sama dia? " Ucap Ashraf.
" Oooo kak Yar! Iya kak aku kenal kok. " Balas mala singkat.
" Mala kamu tahu ga Akhyar dimana sekarang? " Balas Ashraf
" Soalnya dari kemarin Sampe sekarang telepon nya susah buat dihubungi terus juga WhatsApp nya ga aktif. Kebetulan aku dapat tugas buat ngajar di kampus ini, jadi aku kesini sekalian cari Akhyar. " Sambungnya.
" Ah! maaf sebelumnya kak,kalo itu aku kurang tahu. " Jawab Mala singkat.
" Ah yasudah kalo gitu makasih ya, tapi kalo kamu liat Akhyar kamu bisa tolong hubungi aku? Ini nomorku. " Balas Ashraf
" Baik kak! " Balas mala singkat.
" Maafin aku ya kak Yar! Aku harus sembunyiin ini semua dari kakak kamu, tapi aku bakal terus cari kak Yar dengan kemampuan aku sendiri. " Batin Mala.
Mala sengaja pura-pura tidak tahu soal hilangnya Akhyar, karena Mala percaya dan yakin bahwa sebentar lagi Akhyar akan pulang. Jadi, Mala sengaja menyembunyikan karena Mala takut kakaknya atau keluarga dari Akhyar akan cemas jika mereka mengetahui hilangnya Akhyar.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
AKHYAR
Mystery / ThrillerWill not return to the surface And don't try to search-!