Terpaksa Menikah dengan seorang pria yang tidak ia ketahui, tinggal di rumah yang sama dengan pria asing memiliki status suami, tidak membenci namun hanya kecewa dengan keluarga yang selalu memaksa berakhir membuat nya tidak suka pada pria yang di j...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di sebuah mansion terdapat 2 manusia yang memiliki kedudukan ayah dan anak tengah cecok soal pernikahan.
" Tidak daddy ku tersayang." Ia mencoba tersenyum sangat manis agar daddynya menarik ucapan yang akan menjodohkan nya.
" Iya lisa." Jawab sang daddy yang ikut tersenyum manis.
" Tidak dad."
" Iya lisa."
" Daddy kenapa sih maksa banget, Lisa bilang nggak ya nggak, masa umur lisa baru 22 tahun, bahkan bisa di bilang baru aja lulus kuliah Langsung nikah, daddy yang benar aja!!.." Kesal lisa memekik karena ayahnya tidak mengerti posisinya.
" Sampai kapan kau akan bermain main lisa, umur daddy dan mommy mu ini sudah tidak muda lagi, kami ingin menggendong cucu, apa kau tidak mengerti, di mana hati nurani mu!." Ujar sang ayah yang ikut tersulut emosi.
" Kan hyung punya anak apa tidak cukup 1 cucu, kalo begitu suruh hyung bikin lagi!." Kesal lisa namun emosi lisa langsung mereda ketika mendengar suara sang mommy.
" Kenapa kamu ini keras kepala sekali lisa, mommy hanya ingin melihat anak kecil dari mu, dulu saat mommy muda kamu menolak ingin memiliki adik lagi, katamu cukup satu adik, dan sekarang apa?, Kamu berniat tidak memiliki anak iya?, Apa kah sesulit itu permintaan kami lisa?." Tiba tiba seorang wanita cantik yang sudah berumur 40 han datang dari dapur dan ikut berbicara soal pernikahan dengan sang suami dan anaknya.
" Tapi mom -
" Sekali iya tetap iya.." Lisa mendesah frustasi, ia berdiri dan pergi begitu saja namun sang eomma Langsung menghentikan langkahnya dengan cara menarik tangan lisa.
" Datang ke restoran kim XXXX, di sana akan ada orang yang meminta mu untuk tanda tangan, jangan pernah kabur atau pergi lisa, mommy akan benar benar kecewa jika itu terjadi, maka jangan salahkan mommy tidak menganggap mu anak mommy lagi, jika itu terjadi." Sang ibu pergi masuk kedalam mansion lisa lagi lagi mendesah frustasi.
Lisa melihat sepeda nya dan menggunakan sepeda untuk ke kantor, lebih tepatnya ke kantor milik temannya, karena lisa menjadi sekretaris pribadi Sahabatnya, padahal perusahaan ayahnya lebih besar dari pada perusahaan temannya tapi entah kenapa lisa nyaman bekerja bersama temannya dari pada mengurus perusahaan nya sendiri.
Lisa sampai di sebuah gedung yang memiliki 18 lantai, lisa turun dari sepeda nya memakirkan sepedanya di parkiran sepeda. Lisa masuk ke dalam kantor namun langkah nya terhenti ketika melihat resepsionis yang menatap nya kemudian menunduk.
" Eumm, Jihyo?, Apakah Tuan kang Seulgi berada di dalam ruangannya?." Tanya lisa, resepsionis itu tidak menjawab, ia melihat daftar nama kehadiran karyawan di lap top, kemudian ia mengangguk.
Terimakasih jihyo.." Ujar lisa, ia sudah 4 bulan bekerja di sini, dan dia sudah tahu seperti apa sifat sifat orang di kantor ini, termasuk resepsionis tadi, yang selalu menunduk jika melihat lisa. Lisa menaiki lift, menekan angka 15 yang merupakan ruangan bos besar sekaligus sahabat baiknya. Sesampainya di lantai 15 lisa turun dari lift berjalan santai ke arah ruangan pribadi yang memiliki tulisan nama di pintu, Kang Seulgi.
