17.

3.6K 399 33
                                    

Maaf gess kelupaann kemarin hehehe.


Pov jennie.

Perlahan pandangan ku mulai terlihat jelas, melihat ke arah seseorang di samping ku untuk memastikan jika dia adalah suami ku.
Aku tersenyum puas karena melihat wajah tampan nya, ntah sejak kapan, tapi aku mencintainya, aku bahagia dia ada dalam hidup ku, aku bahagia dia menjadi bagian dari diri ku, aku bahagia setiap hari ketika bangun tidur, yang menyegarkan mata ku setiap bagi adalah wajah suami ku.

Aku bahagia bahwa dia adalah orang yang pertama mengambil kesucian ku, intinya aku bahagia, bahkan jika aku cerita kan bertapa bahagianya aku, takut nya kalian akan iri dan akan mengambil suami ku.

Lalisa Manoban suami ku yang tampan, baik hati dan penyabar, namun ketika dia salah paham dia akan menghilang itu yang paling tidak ku suka dari sifatnya, dia bisa bertanya terlebih dahulu, namun seperti nya dia hanya percaya apa yang dia lihat.

Aku tak menyalahkan suami ku, jika aku di posisi nya mungkin aku akan melakukan hal yang sama, dan mungkin akan menceraikan nya, tapi suami tidak, karena itu perbedaan  sifatnya dengan ku.

Perlahan mata nya mulai bergerak namun masih tertutup, ku perhatikan terus hingga ia membuka matanya perlahan lahan, bibirku sudah membentuk senyuman manis untuk menyambut nya.

" Morning honey~ "
Sapa ku pada lisa yang langsung memeluk ku sambil menyembunyikan wajahnya di leher ku.

" Bangun sayang, sudah pagi, kau ada meeting hari ini, kamu ingat hmm?."
Lisa menjauhkan wajahnya kami saling bertatapan hingga lisa mendekat dan mengecup bibir ku.

Cup.

" Morning too honey, aku lupa, terimakasih sudah mengingatkan ku, muachh."
Dia kembali mencium ku melepaskan pelukannya dan beranjak dari kasur.

" Kamu ingin sarapan apa pagi ini?."
Tanya ku ketika dia sudah memegang gagang pintu kamar mandi.

" Apa saja yang di buat istri ku, pasti akan ku makan."
Lihat itu, dia selalu saja menggoda ku, tak tahu kah dia jika setiap dia menggoda ku, jantung ini seperti berada di club disco.

Perlahan tubuhnya hilang masuk kedalam kamar mandi, aku pun beranjak dan keluar dari kamar, berjalan ke arah tangga, menuruni tangga kemudian berjalan menuju dapur, hingga aku dapat melihat punggung mama ku di temani beberapa maid.

" Ma?."
Sapa ku, yang membuat mama berbalik menatap ku.

Senyuman hangat di wajahnya membuat hati ku lega, setelah sekian lama akhirnya kami berbicara, aku menyesali perbuatan ku dulu, sangat ku sesali karena mendiami mama.

" Morning sayang, kamu mau sarapan?."
Tanya mama dengan suara yang lembut padaku.

" Tidak, nini mau memasak untuk lisa."
Ku lihat wajah terkejut mama, karena dia tahu jika aku orang yang paling anti mendekati dapur, namun bukan berarti aku tidak tahu memasak.

Aku tahu, tapi aku malas, namun semenjak perasaan ini dengan lisa mulai tumbuh, aku ingin selalu memasak, dan lisa hanya boleh makan yang aku buat, wajah mama perlahan berubah menjadi senyuman manis.

" Sini masak sama mama."
Aku mendekat dan mama mulai mengambil beberapa bahan.

" Biar Nini yang memotong dan menggoreng nya."
Aku mengambil semua bahan yang mama ambil dari kulkas.

Ku cuci terlebih dahulu, kemudian memotongnya, memasukan nya kedalam panci mulai memanaskan nya, kemudian masukan minyak goreng secukupnya, melihat minyak yang mulai panas, ku masukan satu persatu bahanya, dan mulai menggoseng, namun fokus ku langsung teralihkan pada suara jisoo oppa.

Istri Yang Dingin ( END ).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang