Felix semakin dekat dengan Taeyang. Buat Felix dia adalah sosok kakak yang perhatian dan sangat baik. Felix juga kagum pada Taeyang di usia yang masih muda sudah jadi asisten dosen dan juga dokter di sebuah rumah sakit swasta. Taeyang ramah dan murah senyum, anak-anak di kelasnya juga menyukai cara mengajar Taeyang yang seru dan mudah dipahami.
"Felix, mau makan siang bersama?"
"Boleh Hyung."
Felix tidak menolak, keberadaan Lewis buatnya hanya seperti sekedar pacar selintas. Karena sampai saat ini Lewis urung menemuinya. Yang Felix dengar malah gosip kalau Lewis dekat dengan Jenny, anak fakultas seni yang cantik dan menjadi bintang kampus tahun ini. Felix berpikir jika Lewis memang hanya ingin mempermainkan dirinya.
"Kau mau pesan apa Felix?"
"Emh aku teh hangat saja dan dimsum."
Pelayan pergi membuat pesanan, Taeyang bercerita tentang hobinya yang suka sepak bola lalu tentang dirinya yang suka dengan binatang anjing. Felix juga suka dengan anjing, mereka mempunyai hobi yang sama. Tak berapa lama, pesanan mereka datang. Felix makan dengan Taeyang sambil bercerita dan tertawa kecil. Lewis baru saja tiba di restoran yang sama bersama Jenny. Jenny adalah anak Paman Lewis.
"Lewis kau mau pesan apa? Ayahmu bilang kau sedang galau memang kenapa? Cerita saja padaku." Jenny memesan makanan dan minuman. Mata Lewis tampak marah melihat Felix sedang makan bersama pria yang sebelumnya pernah dia lihat di cafe. Lewis tidak tahan lagi, dia pun beranjak dari kursi dan menghampiri Felix. Dia menarik tangan Felix. Felix terkejut melihat Lewis yang sangat marah.
"Lewis sakit."
"Hei kau siapa? Lepaskan dia!" Taeyang berdiri dan terlihat marah.
"Aku kekasihnya, kenapa?!"
"Felix benarkah itu?" Tanya Taeyang.
"...."
"Jenny kau pulang sendiri aku ada urusan!" Lewis menarik tangan Felix dan memasukkan ke dalam mobil. Untuk seorang Omega yang sudah bertemu matenya, mereka akan menurut pada sang alpha apa pun ucapannya. Apalagi jika sudah ditandai. Lewis menggeram kesal, dia pun membawa mobil seperti orang kesetanan.
"Lewis, berhenti! Kita bisa mati!" Felix menangis, dia takut karena mobil Lewis ugal-ugalan. Mereka berhenti di sebuah apartemen mewah, Lewis menarik Felix dan membawanya ke apartemen miliknya. Lewis membanting tubuh Felix ke ranjang king size nya.
"Kau benar-benar membuat kesabaranku habis!"
"Aku tidak melakukan apa-apa! Kau yang selingkuh dengan gadis itu bukan aku!"
"Gadis yang mana, jelas-jelas kau yang ketawa girang dengan pria itu!"
"Aku tidak suka diperlakukan seperti ini Lewis!"
"Aku juga tidak suka milikku disentuh orang lain!"
"Milikmu? Bahkan kau tidak peduli dan berpura-pura tidak kenal aku." Felix menatap tajam Lewis dan berusaha keluar dari kamar Lewis. Lewis menarik kembali kekasihnya dan menindihnya. Lewis mengunci tangan Felix di atas kepalanya. Felix menatap Lewis sengit.
"Kau harus tahu, aku menghindari dirimu karena kau begitu menggodaku aku tak bisa menyentuh dirimu dan merusak mimpimu tapi aku tidak bisa menahannya lagi. Jika kau kutandai maka tidak ada yang berani menyentuh dirimu!"
Felix membulatkan matanya, Lewis dengan cepat melumat bibir Felix. Felix meronta namun sisi lain dirinya juga merasa aneh saat bersentuhan dengan Lewis. Sisi omeganya mendambakan sentuhan Sang alpha. Lewis membuka satu per satu kancing baju Felix, Felix menegang saat tangan Lewis menyentuh pucuk dadanya. Terasa geli tapi nikmat, harum manis seperti bunga mawar yang merekah tercium di seluruh kamar Lewis. Lewis menggeram, instingnya melliar. Felix mendesah saat lidah Lewis menyapu dadanya, tubuhnya gemetar dan matanya basah. Lewis melucuti pakaian Felix dan juga pakaiannya dengan tergesa.
"Aaahh ... Lewis ahhhh!"
"Sayang ... Iya love you Felix."
Felix merasakan sesuatu yang basah dan hangat menyapu bagian bawahnya yang tegang. Bahkan holenya telah basah dan terasa licin. Seorang Omega mengeluarkan lubricant sendiri saat dirinya terangsang. Lewis memasukkan milik Felix ke mulutnya sementara jarinya sibuk memanjakan lubang Felix. Felix meremas bantal di bawahnya.
"Ngghhhhh, Lewis aku..."
Tak berapa lama tubuhnya mengejang dan mengeluarkan cairan di mulut Lewis. Lewis menghisapnya tanpa sisa. Cahaya bulan purnama masuk melalui jendela kamar. Tubuh Felix bergetar, menggigil, keringat bercucuran dan tubuhnya ... Begitu menggairahkan, tubuh telanjang dengan kulit putih susu, begitu mulus dan bersinar bermandikan cahaya bulan purnama. Keringat membasahi tubuh dan rambutnya, sementara tubuhnya menggelinjang penuh gairah, nipplenya mengeras sendiri dan dia mengemut jari-jarinya sendiri. Pemandangan yang luar biasa untuk Lewis.
"Lewis, ngghhhhh sentuh aku ... Lewis." Seorang Omega yang kehilangan kendali saat di bawah rajanya. Lewis tersenyum dan mencium kembali bibir Felix. Lewis memasuki hole Felix dengan sekali hentakan. Felix menjerit, namun kemudian tubuh bergerak ingin dipuaskan.
Napas keduanya terengah-engah, peluh membasahi tubuh mereka dan suara desahan nikmat mereka menggema di ruangan itu. Felix mendorong Lewis hingga dia berada di atas Lewis. Tubuhnya naik turun di atas tubuh Lewis. Felix Bergerak mengikuti insting omeganya. Dia mendesahkan nama Lewis sambil terus bergerak ke atas ke bawah. Felix mengigit bibir bawahnya dan meremas dadanya sendiri.
"Felix, sayang ahhh kau sangat aaahh!"
"Lewis aku—" Felix berteriak keras saat cairan cintanya kembali membasahi dada Lewis dan dadanya. Lewis membalikkan badan Felix. Posisi doggy style, Lewis kembali menggerakkan pinggulnya, desahan Felix semakin keras. Lewis mencium tengkuk Felix. Felix menjerit saat Lewis mengigit tengkuknya, menandainya. Harum peromone Felix kini bercampur dengan aroma maskulin Lewis. Lewis menggeram dan memuntahkan cairan cintanya di lubang Felix. Felix merasakan sesuatu yang sakit di perutnya. Terasa penuh dan hangat. Lewis tahu setelah ini mungkin ayahnya dan Bibble akan marah karena mendahului Bibble membawa anak dan istri. Malam itu entah berapa kali Lewis mengisi Felix dengan cairannya.
"Aku lelah Lewis."
"Sedikit lagi sayang."
Arhhh!
Lewis jatuh di sisi Felix setelah menembakkan cairan cintanya yang terakhir di dalam lubang Felix. Bulan pun sudah menghilang dan jam dinding menunjukkan pukul 4 pagi.
Mereka tidur berpelukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mate
FantasyFelix, seorang omega yang membenci alpha. Karena masa lalunya yang kurang baik terhadap alpha. Felix tidak suka hidup dalam bayang-bayang Alpha, hingga kemudian dia bertemu Lewis, seorang pemuda sombong yang ingin dia hindari namun benang merah dian...