twelve

92 9 0
                                    


Hari ini Felix tidak pergi kuliah lagi. Dia kembali muntah-muntah dan parah. Dokter menyarankan agar dia di rumah saja. Anaknya ini entah kenapa begitu ingin mamanya di rumah saja. Lewis mencium bibir Felix lalu berpamitan untuk pergi kuliah. Hari ini Lewis sibuk untuk persiapan diwisuda Minggu depan. Felix ditemani oleh Bibi May, dia adalah pekerja di rumah Lewis. Ayah Lewis sedang pergi ke Belanda sementara Bibble ada shooting video klip di pulau Jeju. Felix merasa kesepian, terlebih Seungmin dan Ayen sedang sibuk. Ayen akan menikah jadi semua sibuk. Andai Mamanya masih ada, Felix berjalan di rumah Lewis. Melihat kebun anggur dan jeruk di belakang rumah. Ayah Lewis suka dan senang sekali bercocok tanam. Kelak dia memilih mengurus kebun buah daripada perusahaan.

"Bibi ini kamar siapa?" Tanya Felix saat melihat sebuah kamar yang berwarna cokelat.

"Dulu kamar Tuan Lewis. Saat mamannya masih ada. Lalu sekarang tidak dipakai dan memilih kamar atas." Felix menganggukkan kepalanya.

Felix merasa bosan, Lewis pasti sangat lama karena harus ke kantor juga. Felix ingin sekali memakan tom yum. Tom yum buatan Paman Ong yang ada dekat sekolahnya dulu. Felix menelpon supir taksi online. Lalu pamitan pada Bibi May, bibi May sudah larang tapi Felix memaksa dan berjanji bakal pulang sebelum Lewis pulang. Mobil yang ditumpangi Felix melaju menuju sebuah kedai tom yum dekat sekolah SMP Felix dulu. Felix tidak tahu mobil lain di belakang mengikuti dirinya.

"Felix? Kamu kah itu? Astaga sudah lama tidak ketemu. Duduklah." Paman Ong masih ingat ternyata pada Felix. Rasa laparnya menguat saat melihat semangkuk Tom yum hangat dan teh hijau. Felix segera menyantapnya dengan lahap. Malahan dia makan hingga 2 mangkuk.

"Tom yum satu Pak."

"Silakan duduk Tuan."

"Eh Felix?"

"Kevin?"

"Ya ampun kebetulan sekali bukan? Aku sedang berjalan sekitar sini lalu aku mampir karena lapar. Emh kamu sendirian?" Tanya Kevin.

"Ah iya aku sendiri, duduklah Kevin Tom Yum di sini enak banget."

"Ah, aku coba." Kevin tertawa kecil lalu duduk di depan Felix.

Paman Ong datang membawa pesanan Kevin. Kevin memakan tom yumnya dan memuji masakan paman Ong. Felix menatap Kevin dan berkata," Umm kamu teman Lewis saat sekolah?"

"Ah iya, kami berteman dekat."

Sebenarnya Felix ingin bertanya soal ayah Kevin apakah mereka saudara tapi Felix memilih bungkam. Mereka ngobrol segala macam. Kevin sekarang tahu orang seperti apa Felix. Dia sangat polos dan juga manis saat bicara. Pantas saja Taeyang pun jatuh cinta, mungkin dia juga. Incest biarkan saja.

"Felix pulang bersamaku?"

"Tapi aku..."

"Ayolah."

"Kalau tidak merepotkan kamu."

"Noo sama sekali enggak. Ayo, biar aku yang bayar." Kata Kevin membayar pesanannya dan juga Felix. Felix masuk ke mobil Kevin, sementara Lewis gelisah karena Felix tidak dapat dihubungi terlebih bibi May bilang Felix pergi ingin jalan-jalan. Lewis ingin rasanya segera pulang dari kantor.

"Felix, maafkan aku. Aku akan pergi ke suatu tempat duluan. Apa kau mau ikut?"

"Ke mana?"

"Rumah temanku."

Felix tidak tahu harus bagaimana. Tapi dia mengatakan tidak keberatan. Kevin hanya tersenyum tipis. Dia pun membawa Felix ke sebuah pemakaman umum. Felix terkejut, namun dia tidak bertanya. Kevin keluar dan meninggalkan Felix sendiri di mobil. Felix melihat sebuah foto yang tertelungkup di dasbor mobil. Felix pun mengambilnya, dia sungguh kepo. Dia melihat foto Kevin dan Lewis serta seorang gadis. Siapa gadis itu? Saudara Lewis kah? Atau... Kevin kembali dan dia sempat melihat Felix melihat foto itu. Kevin menyeringai.

My MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang