Felix merasa pusing kepalanya. Sebuah cahaya menerangi dirinya, Felix bangkit dari kamar yang ia sangat yakin kamarnya bersama Peter di rumah lama. Dia mendengar suara ribut di luar, merasa Deja vu dengan adegan di depannya. Sang ayah yang memukuli Peter lalu ibunya dan ketika sang ayah menatap Felix matanya terlihat menyeramkan. Dia melangkah mendekati Felix.
"Kau juga sama saja! Aib! Kau hamil dan kau omega! Kalian semua aib!" Teriaknya bergema di seluruh kepala Felix. Dia melihat kakak dan ibunya bangkit dan ikut menyalahkan dirinya.
"Aku bukan aib! Aku bukan aib!" Teriaknya sambil menutup kuping. Felix berlari hingga menerobos kerumunan orang yang memakainya aib dan melemparkannya ke dalam laut. Felix tenggelam hampir mati lalu berteriak-teriak memanggil ibunya dan juga Kakak laki-lakinya.
"Aku tidak mau!"
***
Plaaak!
Sebuah tamparan mengenai wajah tampan Lewis. Saat ini Lewis berada di hadapan Bibble dan ayahnya. Ayah Lewis tampak marah mendengar kabar anaknya yang menghamili seorang Omega. Ayah Lewis memijat kepalanya yang terasa pusing.
"Lewis, apa yang kau lakukan?"
"Kau bahkan mendahului aku." Bibble menatap adiknya
"Maafkan aku, tapi semua sudah terjadi. Akur cinta Felix dan dia membutuhkan aku. Anakku cucu ayah juga membutuhkan diriku."
Papa Lewis menatap putra bungsunya itu dan berkata lagi.
"Baiklah, nikahi dia tapi kamu janji harus belajar dengan giat bersama Hongjoong agar bisa menggantikan Papa di perusahaan."
"Aku janji Papa."
Bibble hanya pasrah dengan keputusan papanya.
"Mari lihat cucu dan menantu Papa."
Lewis tersenyum dan memeluk Papanya dan juga Bibble. Lewis tidak khawatir karena Papanya menerima Felix dan juga calon anaknya.
"Maaf Tuan ada seseorang yang ingin bertemu Tuan Lewis." Seorang Maid datang tergopoh-gopoh.
"Siapa? Suruh masuk." Papa Lewis memerintahkan maidnya. Lalu kemudian tak lama Christdan Seungmin datang terburu-buru malahan Seungmin tampak habis menangis.
"Christ ada apa?"
"Lewis ... Maafkan aku, Felix hilang dia kabur dari rumah sakit. Dia juga memukul penjaga rumah sakit yang kusuruh menjaganya. Tadi aku meninggalkan dia untuk mencari kopi. Aku sudah meneleponmu tapi nomormu gak aktif." Seungmin menatap Lewis dengan wajah penuh kecemasan.
"Astaga! Felix kau ke mana?!" Lewis buru-buru pergi dari rumah, Bibble ikut mencarinya. Lewis kalut karena kondisi Felix yang belum stabil. Dokter bilang, Felix mengalami depresi dan shock. Apakah Felix tidak mau mengandung anaknya?
***
Felix berjalan terlunta-lunta. Suara-suara aneh terdengar di telinganya. Suara ayahnya yang terus mengatakan dia aib dan mimpinya tentang Lewis yang selingkuh dengan Neena. Lalu dia merasa semua orang melihatnya penuh benci. Padahal sebaliknya, orang-orang memandang iba karena seorang pria imut dan manis sedang terlunta-lunta di jalan. Mereka sempat mendekati Felix tapi Felix mengamuk dan meneriaki mereka semua. Pertemuan Felix dengan ayahnya dan kenyataan tentang Taeyang anak tiri ayahnya membuat Felix trauma, terpukul dan merasa takut. Bagaimana jika Lewis seperti ayahnya?
"Hiks ... Aku bukan aib. Aku bukan aib." Felix bergumam. Dia pun melihat sungai di bawahnya. Dulu ibunya mati di sana mengambang, Felix seperti melihat ibunya tengah memanggil dirinya.
"Felix ayo turun."
"Mama ... Mama ...."
Kaki Felix mulai naik ke atas pembatas jembatan. Orang-orang berteriak keras tapi tidak ada yang bisa menolongnya. Mobil Lewis yang kebetulan melintas di sana berhenti dan melihat ke arah jembatan.
"Felix! Baby! Sayang jangan aku mohon..."
"Felix turun Felix!" Seungmin menangis dan terus berteriak. Tapi Felix hanya diam dan memandang ke bawah. Lewis dan Bibble segera menghampiri Felix perlahan-lahan. Lewis secepat kilat merengkuh Felix. Felix terkejut dan melihat Lewis. Mimpinya Kembali terlintas mimpi Lewis bercumbu dengan Neena dan tidak mau menikah dengannya.
"Lepasin aku! Aku ingin bertemu Mama!"
"Felix sayang ini aku—"
"Lepas!"
Felix segera dibawa masuk ke dalam mobil. Dia pingsan karena kelelahan dan kondisinya yang buruk. Lewis menangis dan merengkuh tubuh Felix erat. Di rumah sakit Felix segera dirawat dokter dan diberi penenang. Lewis di samping Felix dan menatap kekasihnya penuh rasa khawatir.
"Bagaimana kondisi Felix dokter?"
"Dia sangat depresi dan berbahaya buat janinnya. Untuk sekarang dia tenang dan saya sudah memberinya obat. Dia harus terus diawasi."
"Baik dokter, terima kasih."
Lewis tidak tahu harus berbuat apa. Dia hanya menatap Felix dengan lembut dan menciumi tangannya. Lewis mengelus perut rata Felix dan menciumnya.
"Anak Daddy sayang, jangan nakal oke. Jaga Momymu baik-baik. Daddy janji akan terus menjaga kalian." Lewis menitikkan air mata.
"Felix, bangun dan tatap aku. Aku mencintaimu, aku akan menikahimu dan kita akan hidup bahagia selamanya."
Lewis mencium kening Felix lalu terlelap di samping Felix. Felix bukan tidak mendengar dia pun mendengar ucapan Lewis dan menitikkan air matanya. Lewis begitu tulus padanya, apa yang dia takutkan? Felix mengelus rambut Lewis membuat Lewis terjaga. Mata mereka bertemu. Felix menangis tersedu-sedu, Lewis memeluknya. Felix tidak menolak atau pun memberontak.
"Felix jangan seperti itu lagi. Aku mencintaimu percaya padaku, aku akan menikahimu dan menjaga anak kita selamanya. Aku akan bertanggung jawab. Aku—"
"Maafkan aku Lewis. Aku terlalu takut, aku takut kau seperti ayahku."
"Masa lalu biarkan berlalu, aku lah masa depanmu dan anak kita. Jangan mencoba pergi atau lari dariku Felix."
"Maafkan aku Lewis maaf—" ucapan Felix terhenti saat Lewis mencium lembut bibirnya. Tidak ada napsu di sana, yang ada hanya ketulusan dan cinta kasih yang begitu melimpah untuk Felix. Kedua kekasih itu pun berpelukan erat, sementara Taeyang menjatuhkan bunga yang dia bawa untuk menjenguk Felix. Harapannya untuk mencintai Felix sudah pupus. Tadinya dia berharap lebih pada Felix, tapi ayahnya sudah berkata jujur jika Felix anaknya. Ayahnya menyesal dan ingin meminta maaf. Taeyang menjenguk Felix dan ingin berkata soal ayahnya tapi melihat Felix bersama Lewis hatinya sakit. Pada kenyataannya Taeyang belum bisa melupakan Felix.
Setiap hari Ayen dan Seungmin terkadang Han berganti menjaga Felix. Sementara Lewis menepati janjinya untuk serius pada perusahaan ayahnya. Felix sudah bisa pulang ke rumah, dan tinggal di apartemen Lewis.
"Felix, apa kabar?" Han dan Seungmin datang ke apartemen Lewis dan menjenguk Felix. Mereka membawa buah-buahan dan juga susu hamil untuk Felix.
"Aku jauh merasa lebih baik sekarang."
"Baguslah aku senang mendengarnya." Han duduk di kursi dan mengeluarkan belanjanya. Hari itu mereka makan siang bersama dan menonton film bersama di apartemen. Han semakin dekat dengan Rhino, teman Lewis.
"Felix kemarin Mr Taeyang mencarimu." Perkataan Felix membuat tubuh Felix menegang. Kepalanya terasa pusing tapi berusaha untuk terlihat baik-baik saja.
"Ada apa?"
"Aku tidak tahu."
"Dia juga meminta alamat rumahmu. Tapi aku tidak kasih." Felix mendadak pucat, apakah Taeyang sudah tahu dia adalah anak ayah tirinya?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mate
פנטזיהFelix, seorang omega yang membenci alpha. Karena masa lalunya yang kurang baik terhadap alpha. Felix tidak suka hidup dalam bayang-bayang Alpha, hingga kemudian dia bertemu Lewis, seorang pemuda sombong yang ingin dia hindari namun benang merah dian...