2 - Pat Head

1.4K 139 30
                                    

MOS hari pertama selesai, diakhiri dengan game cerdas cermat. Tapi kelompok Yutha kalah dengan kelompok Nahayu, lalu, Yutha berpikiran untuk menghampiri Gatvin sesuai dengan kalimatnya pagi tadi.

Memang saat diakhir-akhir game cerdas cermat, sekilas ia melihat Gatvin berbincang sedikit dengan Bintang lalu pergi keluar aula. Benar saja, manusia itu sudah berada di perpustakaan.

"Dateng juga lo, gw kira nggak dateng" Gatvin menyadari kedatangan Yutha, perpustakaan itu sangat luas. Yutha hanya melihat Gatvin saja disana, tidak ada orang lain selain mereka berdua.

"Gw Gatvin, lo?"

"Aku Yutha, Kak"

Yutha merasa bahwa Gatvin hanyalah seseorang yang cuek, bukan dingin, cuek. Pasalnya, saat di aula, ia masih melihat Gatvin bercanda gurau dengan OSIS lain. Entah kenapa saat Gatvin bercanda gurau dengan seseorang bernama Kemala, ia merasa jika ia cemburu.

"Bagus nama lo, alasan gw minta lo dateng kesini buat bantu gw. Bantu doang gak dihukum, santai aja kalo sama gw" Jelas Gatvin seraya ia membereskan berkas-berkas diatas meja lobi perpustakaan.

"Habis ini bantu gw beresin berkas-berkas di ruang kepsek ya?" Gatvin meminta tolong kepada Yutha, hanya dibalas dengan anggukan lucu dari Yutha.

Berkas-berkas itu berisi keuangan sekolah dari tahun 1963 sampai saat ini, menjadikan alasan mengapa berkas yang dibawa Gatvin lebih dari kata sedikit.

"Kak, gak capek apa nata berkas banyak gini?" Yutha duduk disebelah Gatvin dan mulai ikut menata berkas seperti apa yang Gatvin lakukan, Gatvin menoleh ke yang lebih muda. Ia berpikir sejenak lalu membuka suara.

"Gak sih, udah biasa, gw emang kerjaannya disini" Jelas Gatvin menatap nayanika Yutha. Tatapannya berbeda dari tadi pagi dan di aula. Yutha yang ditatap menyadari adanya perbedaan dari tatapan itu.

Yutha berargumentasi jika tatapan yang tadi pagi adalah tatapan datar, yang di aula juga sama hanya saja lebih lekat dan yang ketiga seperti... tatapan jatuh cinta. Tapi mana mungkin jika manusia yang lebih tua dihadapannya jatuh cinta kepada Yutha.

"Mau ku bantu nggak kak?" Tanya Yutha, ia sendiri juga tidak mengerti kenapa kalimat itu keluar dari mulutnya, reflek.

"Boleh, bantu aja, Tha" Keduanya masih menatap nayanika masing-masing. Lalu Yutha disambut dengan senyuman manis Gatvin, Yutha merasa jika Gatvin yang ini dan yang tadi adalah dua orang yang berbeda.

--

Setelah beres membantu Gatvin, -ia juga meminta nomornya- Yutha kembali ke kelasnya, X-MIPA 3. Kondisi kelas itu ramai dan agak berantakan, bangku Yutha berada di barisan belakang.

"Lo kekamar mandi lama bener, gw kira lo hilang" Celetuk Lembayung, Lembayung sendiri duduk di depan Yutha bersama Raya.

"Gw tadi bantuin OSIS, di perpus" Kata Yutha dan menelungkupkan kepalanya di atas meja, ia mencoba untuk tidur.

Yutha bingung dengan arti tatapan Gatvin,  sangat berbeda. Jika Yutha boleh pede sedikit, ia berani berteriak di lapangan sekolah jika Gatvin menyukainya, hanya saja orang-orang di sekolah tidak akan mempercayainya.

Dan, Yutha merasa jika ada seseorang yang duduk disebelahnya. Aneh, ia yakin jika ia duduk sendirian. Yutha mengangkat kepalanya, sedikit terkejut jika orang disebelahnya adalah Gatvin.

"Lo pasti capek, itu buat lo. Sebenernya itu punya gw, tapi gw gak selera" Jelas Gatvin secara singkat lalu ia berkutat handphonenya.

"Kan punya Kak Gatvin, masa aku yang makan? Nggak mau, makan aja kak" Yutha menolak, Gatvin menoleh sedikit ke arah Yutha. Menaruh handphone itu dimeja.

"Lo nggak makan, gw juga nggak makan" Gatvin juga ikut menaruh kepalanya di meja, berhadapan dengan Yutha.

"Oke kalo gitu ku makan, tapi, Kak Gatvin juga harus makan" Yutha mencoba membuat perjanjian bersama Gatvin, dengan mudah, diterima oleh Gatvin.

"Yaudah, makan ya, gw tinggal dulu" Gatvin berdiri dari kursi kosong sebelah Yutha, sebelum pergi, Gatvin menyempatkan untuk mengusap kepalanya dan menyisiri rambut Yutha dengan jari-jarinya sebelum Gatvin keluar dari kelasnya.

Setelah Gatvin berjalan santai keluar dari kelasnya. Lembayung, Nahayu dan Raya yang sedari tadi menonton Yutha dan Gatvin melirik satu sama lain.

Yutha yang masih mencerna perlakuan tadi mengdongakkan kepalanya. Raya melirik Yutha dan bertanya, "Pacar lo, Yut?" dan dibalas gelengan dari Yutha.

TBC

Adinda Nur Raya (Kim Riwon)
Nahayu Cahya Syaqilla (Lee Hyein)

RedemansiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang