9 - I Like You Since Day 1

625 89 5
                                    

Yutha membulatkan matanya, tidak percaya dengan perkataan Gatvin. Saat ini, mereka berdua sedang berada di perpustakaan atau tempat kesukaan Gatvin. Gatvin sendiri menertawakan bagaimana raut muka Yutha saat ini, lucu, baginya.

"Kak... bilangin Yutha kalo ini bukan mimpi Yutha aja" Yutha menganggurkan kotak susu coklatnya dimeja, sibuk mempercayai kata-kata Gatvin yang baru saja ia ucapkan sekitar 5 menit yang lalu.

"Bukan, aku beneran suka sama kamu, Yutha." Tangan Gatvin meraih tangan halus Yutha lalu sedikit mengelusnya menggunakan jari ibunya itu.

"Kalo diperpustakaan boleh teriak, aku mau teriak sekarang kak" Kata Yutha, walau ia diizinkan membawa makanan - lewat jalur Gatvin tentunya - ia juga tahu jika diperpustakaan dilarang mengeluarkan suara yang keras karena dapat menganggu kenyamanan orang lain.

"Jangan dong. Jadi gimana? be mine?" Pada akhirnya, hal yang dipendam Gatvin selama berminggu-minggu pun tersampaikan. Kisah percintaannya dengan Yutha menjadi percintaannya yang sat-set dan berhasil satu-satunya, Gatvin bangga dengan itu.

"Hah... kak? Kak Gatvin beneran udah nggak bobo malem-malem? Ngelantur ya kak?" Yutha masih tidak yakin dengan perkataannya, apakah percintaannya ini akan gagal lagi?

"Dengerin ya, mana ada aku bohong" Gatvin berusaha meyakinkan Yutha yang terlihat tidak percaya dengan perkataannya sama sekali.

"Kak, jujur, aku juga suka kakak dari hari pertama aku masuk"

Kali ini, Gatvin yang tidak mempercayai kata-kata Yutha. Pikir Gatvin, mana mungkin jika Yutha menyukainya kembali?

"Yakin? hari pertama?"

"Iya kak, hari pertama. Kakak nggak percaya?"

Gatvin menggeleng kepada Yutha, lalu ia membalas "Nggak, bahkan aku di hari pertama aja datar ke kamu, masa kamu suka aku?"

"Bener aku suka sama Kak Gatvin sejak hari pertama walau muka datarnya nyebelin parah" Kata Yutha sedikit tersenyum, Gatvin sibuk bertengkar dengan pikirannya sekarang.

Keduanya hening sejenak, Yutha menunggu balasan dari Gatvin, Gatvin merancang kata-kata lagi untuk menyatakan perasaannya lebih dalam lagi kepada Yutha.

"Tha, aku pernah bilang aku siap jadi tempat pulangnya Yutha" Tangan Gatvin yang awalnya mengelus tangan Yutha menjadi sedikit memainkan jari-jari Yutha yang terlihat gugup.

"Ayo pacaran, Tha"

Jantung Yutha berdegup sangat kencang, diruangan yang hening seperti perpustakaan ini ia hanya berharap jika Gatvin tidak mendengar suara degup jantung Yutha.

"Pacaran nih kita sekarang kak?" Tanya Yutha, lalu dibalas anggukan kepala dari Gatvin. Yutha tersenyum begitu juga dengan Gatvin, frasa 'dunia serasa milik berdua' akan menjadi frasa andalan jika seseorang melihat suasana Yutha dan Gatvin saat ini.

"Tapi, ayo bikin kesepakatan, Kak" Kata Yutha, Gatvin tentu saja setuju selagi dia bisa menyanggupi kesepakatan yang akhirnya akan disetujui keduanya.

"Apa emang? Kesepakatan apa?" Tanya Gatvin, mata Yutha sedikit gugup ketika ingin mengatakan hal ini, namun demi hubungannya.

"Ayo go public tapi kalo ditanyain pacaran, jangan dijawab pacaran" Kata Yutha, Gatvin bingung dengan permintaan Yutha.

"Kenapa? bukannya bagus ya biar pada tahu kamu ada yang punya?" Gatvin menanyakan kembali tentang hal itu, Yutha menghembuskan sekali nafasnya dan membuka suara kembali.

"Kak, aku takut kalo ada yang aneh-aneh ke hubungan kita nanti. Mendingan mereka tahunya kita HTS bukan pacaran" Kata Yutha, sebenarnya jika Gatvin pikir-pikir, benar juga kata Yutha.

"Jadi nyembunyiin status doang ya, Tha? tetep deket kan kita?" Gatvin takut jika dengan langkah ini, Yutha membatasi kedekatannya dengan dirinya.

"Iya kak, tetep deket kok" Yutha tersenyum kepada Gatvin.

"Yes! tetep deket sama Yutha!" Gatvin sedikit berteriak didalam perpustakaan, untung saja siswa-siswi disana jarang mengunjungi perpustakaan, oleh karena itu perpustakaan menjadi tempat favorit Gatvin maupun Yutha.

TBC

Alur yang kali ini based on true story nya author 💐

RedemansiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang