11 - Jealousy

641 69 8
                                    

"Nyebelin parah" Yutha memasang muka masam kepada Gatvin, mereka sedang berbincang didepan kelasnya.

Dari kemarin, Yutha tidak membalas chat Gatvin sama sekali, apalagi bertukar cerita bersamanya. Maka dari itu Gatvin sangat khawatir terjadi apa-apa dengan Yutha.

Ditambah lagi banyak mata yang melihat mereka berdua, dan berbisik-bisik seakan-akan sedang membicarakan sesuatu.

"Nanti aja lah kak pas istirahat aku cerita, disini rame" Dengus Yutha, menandakan ia semakin berantakan moodnya.

"Yaudah, nanti ke perpustakaan ya" Kata Gatvin dan hanya dibalas anggukan dari Yutha.

Yutha kembali ke duduknya, masih dengan muka masamnya. Jika ia ingat kembali hal yang dirinya lihat malam kemarin, sangat menyebalkan bagi Yutha.

Malam itu, selepas Gatvin selesai tampil dan menuruni panggung, banyak siswi-siswi yang mengerubungi Gatvin dan membuat Yutha cemburu dengan itu.

"Kamu kenapa, Tha? Kok cemberut gitu, biasanya sama Gatvin kamu" Bumi menyapa Yutha dari belakang, disusul juga Gema dibelakangnya yang sehabis menonton kekasihnya masing-masing.

"Lagi males aku sama Kak Gatvin, Kak" Yutha menjawab pertanyaan Bumi dengan sedikit merengek kepada yang lebih tua.

"Males sama itu loh, Kak" Tunjuk Gema dengan dagunya, melihat personil band andalan SMA SWARANIS yang menyabet banyak kejuaraan, sedang dikerumuni oleh banyak orang terlebih lagi para gadis-gadis.

"Jujur ya, Yutha. Aku juga kesel sama itu, tapi aku nggak begitu peduliin karna aku percaya sama Bintang. Sama kayak Gema, dia juga pastinya agak kesel tapi dia juga percaya sama Zidan" Kata Bumi menenangkan kemarahan Yutha saat itu.

"Berarti, aku nggak percaya dong sama Kak Gatvin?" Tanya Yutha, Bumi hanya menggidikkan bahunya lalu membalas "Ya... mungkin bisa dibilang begitu, tapi ada baiknya kalo kamu percaya sama Gatvin".

"Gatvin itu orangnya setia, Yut. Nggak bakalan pindah haluan kalo udah dapet apa yang dia mau" Jelas Gema yang juga menenangkan pikiran aneh-aneh Yutha.

"Tha, mending kita jalan-jalan ke pameran kelas aja"

Lalu ketiganya pergi berjalan-jalan tanpa Yutha membuka handphonenya sama sekali.

--

Yutha baru saja terbangun dari tidurnya, untung saja hari ini masuk siang. Tidak perlu panik untuk telat, Yutha memeriksa handphonenya untuk melihat jam, ia melihat jika banyak notifikasi dari Gatvin.

99+ Chats from Mas Pacar 🎸
99+ Calls from Mas Pacar 🎸

Yutha sedikit tersenyum jika ia menyadari Gatvin sangat peduli dengan perasaannya. Tapi, entah mengapa Yutha tidak beranjak untuk membuka notifikasi numpuk di handphonenya.

Maka dari itu, Gatvin yang tahu jika notifikasi chatnya belum dibaca sama sekali oleh Yutha, ia menghampiri Yutha dikelasnya.

Kali ini mereka berdua diperpustakaan, menurut Yutha, tatapan Gatvin agak menyeramkan kali ini. Sepertinya Gatvin marah karena kemarin.

"Kamu overthinking gara-gara aku? Maaf ya?"

Gatvin berkali-kali mengatakan kata maaf kepadanya, Yutha merasa bersalah dengan tingkahnya kemarin malam.

"Yutha, aku janji kalo ada yang deketin aku, aku bakalan super duper mega cuek. Janji!" Gatvin memegangi kedua tangan Yutha, dia berbicara sedikit panik kepada Yutha.

"Iya kak, Iya. Aku percaya kok sama Kak Gatvin" Kata Yutha, menjadi kalimat penenang bagi Gatvin.

"Yes! makasih Yutha!" Gatvin menarik tangan Yutha, beranjak mengajak dirinya ke kantin.

"Ayo Yutha, kita beneran go public sekarang. Biar mereka tahu kalo aku punya Yutha!" Kata Gatvin, Yutha hanya bisa diam mengetahui jika 1 sekolah akan tahu jika Gatvin dan dirinya memiliki hubungan spesial, kali ini hidup Yutha tidak akan tenang lagi.

Selama dikantin, Gatvin mengubah nama panggilan publiknya. Dari awalnya 'Yutha' menjadi 'Dek Yutha'.

TBC

RedemansiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang