"Chapt 12"

3.8K 355 15
                                    

"Chapt 12"



"Chan?"

"Hhhmmm?"

"Kamu ke dukun mana?"

Haechan, yang berdiri di samping sahabatnya itu reflek menoleh ke arah Han.

"Maksudmu?"

Han, pun ikut menoleh sehingga mereka pun saling bertatapan.

"Hehehe.... Habisnya masa kamu tiba-tiba di datengin dua pangeran kaya kek gitu" ucap Han sambil melihat Mark dan Jeno yang berdiri di depan mobil mereka masing-masing dan melihat ke arah Haechan dan Han yang baru aja keluar dari gerbang sekolah.

- - -ooOoo- - -

"Aku masih ada urusan di kantor" ucap Jeno memecahkan keheningan di dalam mobil yang cuma ada dia dan Haechan.

"Uuummm?"

"Aku ada urusan di kan-"

"Aku bisa turun di sini, aku bisa naik taxi" ucap Haechan memotong ucapan Jeno.

Cciiitttt....!!!!

Jeno, menghentikan mobilnya secara mendadak dan menatap Haechan dengan tatapan tajam.

"Yak! aku belum ingin mati, apa yang kamu lakukan Hah?!" kesal Haechan dengan nafas terengah-engah seperti orang baru ikut lari maraton.

"Chan~aaa"

Haechan, yang masih berusaha menetralkan jantungnya yang hampir copot karena ulah Jeno, berusaha melihat ke arah Jeno.

"A-apa?" tanya Haechan.

"Ikut denganku ya"

Haechan, tak menjawab karena bingung ini Boss nya punya berapa kepribadian sebenarnya, bentar lembur, bentar marah/tegas, bentar lagi kek anak anjing minta di elus-elus.

"T-terserah Boss lah" ucap Haechan.

Mendengar itu Jeno tersenyum dan mengusap pelan kepala Haechan sebelum dia kembali menyalakan mesin mobil dan tancap gas pergi menuju kantornya.

"Astaga jantungku" batin Haechan dengan pipi mulai menghangat hanya karena Jeno mengusap kepalanya.

- - -ooOoo- - -

Brak!

"Haechan~aaaa"

Haechan, yang lagi asyik main ponselnya sambil rebahan di sofa seketika beranjak karena terkejut.

"Mark Hyung?" gumam Haechan.

"Ah! kamu di situ rupanya" ucap Mark yang masuk tuangan tanpa ketuk pintu tapi malah banting pintu sambil berteriak.

"Lihat apa yang Hyung bawa" ucap Mark lagi sambil menunjukkan dua kantong plastik yang dia bawa pada Haechan yang hanya diam.

"Aku tau kamu pasti lapar, ugh~ aku ini memang calon suami idaman bukan" lanjut Mark berjalan mendekati Haechan yang masih diam mematung bingung Mark ini kesurupan apa.

Dan tanpa perduli keadaan, Mark berjalan mendekati Haechan dan meketakkan makanan yang dia bawa ke aras meja dan mengarahkan Haechan untuk kembali duduk.

"Hyung, buka in ya... dan sekalian Hyung suapin"

"Aaaa~~~~~"

"Ehemmm!"

Mark, menoleh ke sumber suara dan terlihat Jeno duduk di kursi kerjanya dengan tatapan tajam.

"Kenapa?" tanya Mark.

Mark dan Jeno saling menatap dengan tatapan seakan mereka akan saling membunuh.

"Uumm... Hyung?" panggil Haechan menyadarkan Mark dan membuat Mark mengakhiri kontak sama Jeno yang sekarang beranjak dari duduknya dan berjalan mendekat.

Jeno, duduk di samping kanan Haechan dan dengan cool nya menatap Haechan yang semakin salah tingkah berada di tengah-tengah manusia ganteng.

"Lapar kan? makan gih, mumpung gratis" ucap Jeno.

"Ck! yang beli siapa yang sok perhatian siapa" ucap Mark tapi gak di perduli kan oleh Jeno yang malah mengambil satu kotak sushi yang di beli Mark.

"Aaa~" ucap Jeno sambil mengarahkan sepotong sushi ke Haechan.

"Yak! Haechan~aaa kamu akan sangat menyakiti ku jika menerima suapan itu" ucap Mark karena suapannya tadi gak di terima oleh Haechan dan sekarang malah Jeno mau nyuapin Haechan.

Haechan, melihat ke arah Mark yang memasang ekspresi sedih lalu melihat ke arah Jeno yang tersenyum manis.

"Hyung maaf" ucap Haechan sebelum menerima suapan dari Jeno yang mana itu membuat Jeno memberi senyum penuh kemenangan pada Mark.

"Aish shibal!" kesal Mark meletakkan sumpitnya ke atas meja dan pergi dari ruangan Jeno dengan kaki yang sesekali dia hentakkan ke lantai.

- - -ooOoo- - -

Mark kek uke lu 😅

Temenan di Twitter yuk....👇👇👇👇

👇👇👇👇

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Boss" {Nohyuck}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang