3. keluarga oniel

488 48 2
                                    

Hening, keadaan dalam mobil tidak ada yang memulai obrolan. Oniel fokus melihat jalan karena menyetir dan Shani fokus dengan fikirannya.

"kak, kita belum kenalan loh" tiba tiba shani berucap

"lah kan ini kita udah saling kenal" ucap oniel

"maksudnya aku, kamu sama aku belum ngasih tau nama masing-masing" kata shani sambil melihat kearah oniel.

oniel meminggirkan mobilnya, menatap shani lalu memejamkan mata sebentar karena dia gugup. membuka mata kembali lalu menarik nafasnya

"kenalin aku oniel, kamu shani kan" ucap oniel sambil mengangkat tangan untuk berjabat lalu tersenyum.

"halo kak oniel, aku shani" tersenyum menampilkan lesung pipi yang manis itu. menerima jabatan tangan oniel.

keduanya sama sama terkekeh dengan hal yang baru saja terjadi. oniel kembali menjalankan mobil menuju arah rumah shani.

"kak makasih yaa udah antarin aku, mau mampir  dulu kak?" shani melepas seatbeltnya.

"gausah udah malem, aku pulang aja" oniel menolak

"aku masuk dulu ya kak, hati hati pulangnya" shani turun dari mobil oniel.

"oke" oniel meninggalkan perkarangan rumah shani.

*****
berapa menit melaju membelah jalanan menuju arah rumah, mobilnya tiba tiba oleng. meminggirkan mobil ke bahu jalan, oniel turun dari mobil mengecek kondisi mobilnya.

"bisa banget musibah ban bocor malem malem gini" helaan nafas terdengar

"PR banget ahh elah malem nyari bengkel, baru juga memulai pendekatan udah ada cobaan"
"gapapa cobaan untuk dicobain oniel" sambungnya sambil mengusap dada untuk sabar.

melihat kondisi yang tidak mungkin menemukan bengkel, oniel memulai menyelesaikan permasalahan ban bocor ini dengan mengeluarkan ban serap serta peralatan, melepaskan ban yang bocor, memasang ban serap dan pekerjaan ini dia selesaikan dalam waktu 30 menit.

"akhirnyaaa!" mengusap keringatnya

*****
Shani telah selesai melakukan rutinitas malamnya sebagai wanita, sekarang sedang terbaring diranjang dengan senyum yang belum juga memudar. entah mengapa dia senang sekali hari ini.

"aku kenapa yaa?" ucapnya

"shani udah shani jangan gini! jangan terlalu seneng, mending tidur besok harus kuliahh! semangat shani" lanjutnya menyemangati dirinya dan bersiap untuk tidur karena jujur walaupun hari ini dia senang tetap saja hari ini juga melelahkan.

*****
keesokan harinya Oniel kembali menghadapi lika liku permasalahan kantor yang harus diselesaikannya.

"saya minta! kita harus teliti dengan hal sepele seperti ini, jangan ada keteledoran yang awalnya ga fatal menjadi fatal" sambil memijat pelipis oniel berkata.

"alva! tolong kamu kirim laporan keuangan segera, siang sudah dimeja saya yaa!" sambung Oniel

"siap pak" jawabnya menunduk

alva adalah sekretaris Oniel yang sudah lama bekerja di Perusahaannya.

"satu lagi tolong yaa pesenin ibu brownies, saya udah lama ga ngirimin ibu makanan" pinta oniel pada sekretarisnya.

"mas oniel udah lama ga kerumah ibu ya? soalnya ibu kemarin telpon saya nanyain jadwal mas oniel" ucap alva yang memang sudah dekat dengan keluarga oniel, karena dia bekerja sebelum oniel menjadi CEO di kantor ayahnya.

panggilan mas akan dia gunakan ketika membicarakan hal diluar pekerjaan.

melirik sekilas ke arah sekretarisnya "iyaa aku belum sempet pulang kerumah ibu, aku gamau ribut sama ayah" lirih oniel

I Found YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang