6. diluar rencana

389 36 2
                                    

Rencanannya di indahkan oleh Shani. Sekarang didepan sudah terlihat gerbang Dufan. Sungguh sepertinya salah merencanakan Dufan date dengan cuaca panas hari ini. Dengan pilihan kemeja yang digunakan saja sudah salah.

Berhasil memarkirkan mobilnya. Mengambil sesuatu di bagian penumpang, sebuket bunga tulip merah. Memilih bunga ini karena melambangkan cinta yang mendalam. Sebelum menjemput melipir memilih bunga untuk wanita spesial.

"Buat kamu bunganya" ucapnya memegang bunga.

"kakk? ini seriusan buat aku? dalam rangka apa?" tanyanya bingung.

"iyaa aku serius, aku mau ngasih kamu" menatap mata shani.

"tapi aku ga lagi ulang tahun kak" jawabnya polos.

Oniel terkekeh melihat jawaban Shani "Bunga tulip merah memang dari aku untuk kamu, kamu terima aja yaa".

Mengangguk dan menerima buket bunga yang diberikan. Sedikit tersipu diperlakukan seperti ini.

"yuk keluar" Keluar dan segera Oniel membukakan pintu wanita disebelahnya.

*****

Menggandeng tangannya, pergerakan tiba tiba yang dilakukan selalu membuat Shani kaget tetapi sentuhan dan perhatian kecil Oniel justru menghangatkan hatinya.

"Aku udah lama ga ke Dufan kak"

"nah tepat, kita cobain wahananya yaa"

Berjalanan mencari wahana apa yang cocok untuk mereka.

"Kalau aku ngajakin Hysteria berani?" ini bukan seperti pertanyaan tetapi pernyataan menantang Oniel.

Dirangkulnya Shani. "kamu sepelein keberanian aku, humm?" sambil menautkan satu alisnya.

Mendongak menatap mata seorang yang lebih tinggi darinya "Berani atau ngga?"

"Nantangin? yaa ayuk kalau turunnya pusing awas yaa" tengilnya kemudian terkekeh.

Sepi di hari weekday. Tidak mengantri seperti biasanya. Bersiap menaiki wahana pilihan Shani.

"Yakin ga kamu?kalau ngga kita gajadi aja ya"

Sebenarnya Shani bukanlah orang yang berani dengan wahana seperti ini. Hanya rasa penasarannya terlalu besar. "kakk nanggung kita udah disini"

Mengusap rambut wanita dihadapannya. Giliran mereka untuk naik wahana Hysteria. Genggaman tangan tidak terlepas. Sejak kapan kedua tangan itu saling menggenggam tidak tau. Menikmati momen kebersamaan yang baru mereka rasakan.

"Kak takutt" ungkapnya setelah pengaman terkunci.

"pegang tangan aku" genggaman tangan semakin erat.

Mengangguk dan menoleh menatap oniel dengan mata yang hampir menangis. Melihat itu justru membuat Oniel kegemasan dengan perempuan ini.

"Merem kalau kamu takut"

Wahana ini akan mulai. selama wahana ini berjalan Shani seperti orang mati. Diam membeku jantung berhenti berdetak rasanya, mata tertutup tetapi genggaman tangan sangat kuat. Sungguh ingin segera menyelesaikan wahana ini, mungkin salah memilih ini. Selesai dan yang shani rasakan pusing dengan wajah pucat.

Merapikan rambut berantakan Shani "Kita beli minum dulu yuk"

"rambutnya udah rapi kak, sekarang yang berantakan hati aku. huaaa" detak jantungnya bekerja lebih cepat akibat serangan mendadak Oniel.

Belum mampu menjawab, mengikuti kemana Oniel membawanya.

"kamu okay Shan?"

"pusing dikit" lalu tertawa kecil

I Found YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang