4. disuapin

455 52 6
                                    

Suasana sarapan shani hanya berdua dengan bunda, sejak ayahnya meninggal kedua wanita ini harus hidup berdua dan mandiri.

"shan, kamu ngga capek apa nak kuliah sambil kerja gini?" lembut ibu sampaikan pertanyaannya

"ngga bundaa, shani mampu dan gak ngerasa capek sedikitpun. pokoknya bunda jangan khawatirin shani ya" ucapnya berbohong

Sebenarnya jika ditanya capek tentu shani capek, tapi dia tidak ingin bunda khawatir dengannya. pekerjaan ini untuk membantu ekonomi keluarga yang serba cukup. Shani tidak tega membiarkan bunda saja yang berjualan brownies, jika dihitung pendapatan dari jualan tentu tidak akan cukup.

"oh iya bunda shani hari ini pulang cepet kuliahnya, shani temenin belanja bahan bahan brownies yaa" ucap shani yang membereskan piring sarapan.

"kamu istirahat aja yaa, bunda belanja bahan sendiri aja" jawabnya

"ngga ah bunn, shani temenin bunda yaa?yaa?" rayu shani pada bundanya

"yauda nanti temenin yaa" pasrah bunda

"oke bunda cantik"

Shani pamit pada bunda untuk berangkat kuliah, hari ini dia memang hanya sebentar dikampus dikarenakan dosennya ada yang tidak masuk.
selesai urusan kuliah shani buru buru pulang untuk menepati janji belanja bahan bersama bunda.

*****

"bun, masi ada yang kurang ga belanjaannya?"

"udah semua sayang, ini kamu ada mau beli gak?"

"aku beli susu coklat yaa 1?boleh bun?" shani memohon, susu rasa itu adalah kegemarannya.

"ambil aja, gapapa bunda tunggu di kasir ya"

Setelah membayar semua belanjaan, pulang menggunakan motor shani. hal ini terlihat sederhana namun shani senang bisa menemani bunda.

Menyusun semua belanjaan sesuai tempat sebelumnya setelahnya shani mengunakan waktu yang masih ada untuk beristirahat. sebelum dirinya harus bekerja sampai larut malam, shani memainkan gawainya sebelum dirinya benar benar ngantuk.

Sore hari shani bersiap siap untuk berangkat kerja dengan motor kesayangannya. ketika membuka pintu rumahnya, shani terkejut ada mobil yang tidak asing terparkir didepan rumahnya. pemilik mobil itu keluar mendekat kearah shani dan bunda.

"halo bu, kenalin saya oniel temennya shani" oniel tersenyum lebar dan menyalami tangan bunda.

"iyaa oniel, saya bundanya shani. kamu sendiri?" bunda tersenyum melirik shani

"kebetulan masi sendiri bu" jawab oniel tertawa

bunda shani tertawa "kamu lucu sekali nak oniel"

"ibu juga lucu, nurun ke anaknya" Oniel melirik shani yang ikut tersenyum mendengar ucapan Oniel.

"kamu ini bisa aja, jadi ada apa nak Oniel?

"iya bu, kebetulan ada ibu jadi saya sekalian izin sama ibu nganterin shani kerja"

Membuat shani semakin bingung, bukan apa. kehadiran oniel sore sore didepan rumahnya sudah membuatnya bingung, sekarang dia mendengar bahwa oniel ingin mengantarnya kerja? apa shani tidak salah dengar. bahkan mereka tidak memiliki nomor satu sama lain.

"loh kamu dijemput shan? ibu kira pergi sendiri kamu"

"Shani lupa mungkin bu" jawab Oniel

Tidak mendapat jawaban dari shani, bunda kembali bicara "iya udah kalau gitu kalian hati hati yaa, ibu masuk dulu yaa oniel"

Shani bingung mau menjawab apa dia terus kebingungan melihat oniel.

"berangkat kerja sama aku yaa" pinta oniel

I Found YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang