17. first?

497 45 8
                                    


Semua pekerjaan yang perlu diselesaikan oleh Oniel di Singapore, telah diselesaikan dengan baik. Tidak ingin berlama di negara ini. Jujur ia sangat merindukan perempuan yang mengisi hatinya.

Komunikasi keduanya berjalan baik, Oniel tidak ingin Shani marah dan khawatir. Selalu menyempatkan diri untuk memberi kabar dan menanyakan kabar Shani meskipun ia sibuk.

Sisca yang sudah seminggu bersama bosnya, pelan-pelan mulai akrab dan mengetahui sifat Oniel. Mungkin jika bukan karena ada Shani, bisa saja ia jatuh hati pada pesona bosnya. Tapi jauh-jauh dibuang pikiran itu, sebab bersikap profesional sebagai seorang pegawai yang bekerja. Kepercayaan seseorang juga yang harus dijaganya. Terutama perasaan Shani, sesama wanita tentu paham dengan hal seperti ini.

Penerbangan menuju Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta siang ini. Oniel kembali ke Jakarta bersama asisten dan juga bodyguardnya.

Kepulangannya tidak diketahui oleh Shani, sengaja tidak memberi kabar pasti kepulangannya. Pikirnya ini bisa menjadi kejutan untuk Shani.

*****

Terlihat dua orang sedang makan dikantin kampus, dan bertukar cerita. Sudah menjadi rutinitas yang tidak ditinggalkan keduanya jika menunggu pergantian mata kuliah.

Shani dan Nia, berteman sudah cukup lama. Tidak jarang terkadang kehadiran Nia membantu kesulitan yang dihadapi Shani. Mulai dari menjadi tempat bercerita, memberikan solusi, atau membantunya langsung. Bisa dikatakan Nia yang memang memiliki keluarga cukup berada mampu memberikan pertolongan untuk Shani. Meskipun terkadang Shani menolak bantuan sahabatnya ini, ketika Nia mau mendengarkannya saja sudah cukup beruntung dan berterimakasih.

"Gimana hubungan lo dengan kak Oniel itu? kayaknya gue belum dikenalin deh"

"Membaik dan semakin deket sekarang, nanti deh gue ajak ketemu lo"

Nia menganggukan kepala, "kali ini serius?"

"Iya jalanin aja, mau sampe kapan gue harus menutup diri kan"

"gue harap si kali ini ngga sama seperti yang udah" jawab Nia sebagai harapan untuk sahabatnya.

"trus yang kemarin jadi model brand gimana?"

"udah selesai photo shoot tinggal tunggu hasil, terakhir up deh"

"lo nyaman ngga sama kerja ini?"

"iyaa selagi masih masuk sama pendirian gue si aman dan nyaman aja"

"seneng gue waktu denger lo ambil kesempatan ini"

Keduanya tersenyum dan kembali melanjutkan aktifitas makannya. Mereka harus melanjutkan mata kuliah berikutnya setelah selesai makan.

*****

Terlihat seseorang tiba di Jakarta dengan pakaian lebih santainya dan kacamata hitam yang bertengger pada tungkai hidung mancungnya. Koper milik Oniel disambut oleh supir pribadinya, bodyguard memberikan koper tersebut.

"Bareng saya aja Sisca" tawar Oniel

"ohh terimakasih pak, tapi sepertinya saya menggunakan taxi saja" tolaknya dengan halus.

"Saya tidak memberi tumpangan dua kali"

Sisca terkekeh "iya tidak papa pak, kebetulan rumah saya tidak searah dengan tujuan bapak"

Oniel mengangguk "yaudah, saya duluan ya. Hati-hati" pamitnya untuk duduk di bangku belakang mobilnya.

"Siap pak, hati-hati kembali pak" berdiri dan menunggu mobil bosnya itu menjauh.

*****

"Kerumah Ibu ya pak, saya kangen"

"Siap mas"

I Found YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang