9. ungkapan

342 38 5
                                    

"Niel tadi Shani diantarin cowo, lu gercep deh kalo beneran naksir" ucapan Rama masi terngiang dipikirannya.

Bertanya siapa lelaki yang mengantar Shani. Pikirnya sekarang, ia tidak boleh gerak lebih lama lagi. Masa harus mengalah sebelum berperang.

*****

Oniel berada dirumah ibu, sesuai janjinya yang akan menginap disini. Makan malam bersama hal yang jarang lagi Oniel rasakan sekarang.

"Bu aku nanti keluar sebentar mau jemput Shani ya"

"Udah deket sama yang lain, tapi balikan sama mantan" sahut Aldo

"Kamu balikan?" tanya ibu

"Lo kalo gatau apa apa diem cil, ngga ada yang balikan bu" jawab Oniel

"Percaya deh gue" Aldo yang melanjutkan makannya.

Makan malam selesai Oniel bersiap untuk pergi. Berpamitan pada Ibu, meminta Aldo menemani ibu. Ketika Oniel keluar dari rumah, Ayahnya baru saja pulang dari kantor. Hari ini meeting dikantor sangat lama ditambah macet jalanan.

"Yah pamit sebentar mau jemput Shani" izinnya.

"Tidur disini kamu?"

Oniel mengangguk.

"dijaga ya anak gadis orang, awas lecet" sambung ayah.

"Siap 86" dengan gaya hormatnya.

Ayah dan anak ini sebenarnya akrab hanya saja sikap ayah yang selalu seenaknya tanpa persetujuan Oniel terkadang membuatnya kesal.

*****

Sore setelah Oniel pulang dari Coffeshop. Shani masih sama mencoba tidak memikirkan perihal Oniel. Melupakan yang menggangu pikirannya saat ini. Sampai akhirnya malam hari Oniel kembali namun tanpa supir.

"Pulang bareng aku Shan, aku ga nerima penolakan" ucapnya.

"Gaperlu kak, aku bisa pulang sendiri"

"Kamu gabawa kendaraan kan?"

Shani menggeleng.

"Kamu mau pulang pake apa? aku gamau biarin kamu pulang sendiri"

"Gausa khawatirin aku, aku ga sepenting itu kak" jawabnya santai.

Oniel terdiam. "aku tunggu diatas"

Meninggalkan Shani yang masi kerja. Menghampiri temannya diruangan.

*****

Terpaksa menyetujui keinginan Oniel untuk mengantarnya pulang kerumah. Sebenarnya ia hanya ingin menjaga jarak terhadap Oniel. Tidak ingin membiarkan dirinya salah menafsirkan perhatian-perhatian lelaki itu.

Suasana dalam mobil hanya terdengar suara musik. Tidak ada yang membuka obrolan. Masih betah dengan keadaan sunyi atau bahkan pikiran meraka masing masing.

Shani rasanya ingin tiba lebih cepat dirumah. Badan dan pikirannya letih hari ini. Namun arah jalan Rumahnya berbeda, Bingung kemana Oniel ingin membawanya.

Melihat ekspresi Shani yang bingung Oniel lebih dulu menjelaskan mengapa arahnya berbeda. "Kita ngobrol sebentar yaa"

"Kita mau kemana? kita bisa ngobrol dimobil barengan jalan pulang kak"

"Aku mau kita ngobrolnya lebih enak, sebentar ya?" lembut Oniel memberi pengertian dan meminta persetujuan Shani.

"Terserah kakak" jawabnya pasrah. Oniel tersenyum kemudian mengelus kepala Shani. Rambutnya sedikit berantakan.

Sampai pada tujuan yang Oniel maksud. Didepan mereka adalah danau yang indah. Tidak banyak yang mengetahui tempat ini.

Oniel tetap berada dalam mobil. Tidak berniat mengajak Shani turun karena sudah Larut.

I Found YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang