23. Surabaya

280 43 12
                                    


Gelapnya malam hari tidak membuat seorang Gracio menyerah untuk mengajak Shani berjalan menyusuri pantai.

Gracio mencoba menggedor pintu kamar Shani, berharap wanita itu keluar dan mengindahkan ajakannya. Semakin keras suara gedoran yang dihasilkan, mau tidak mau Shani keluar.

"Kenapa kak? gedornya ada dendam ya? kuat banget" ucap Shani terkekeh

"Maaf maaf kekencengan, aku kirain kamu ga denger. aku mau ajak kamu kepantai, kayanya malam gini indah ditepi pantai"

"Ohh tapi maaf kak, kasian Eli sendirian dikamar"

"Disini aman kok, kita bentaran aja kelilingnya"

"Eli ikut aja kalau sebentar kak"

Gracio pikir ini akan gagal untuk mencari waktu berdua dengan Shani. Hanya tidak mungkin memaksanya untuk tetap berdua menyusuri tepian pantai.

"Yauda ajakin aja Eli"

"Aku panggil dulu kedalem"

"Iya, aku tunggu disini"

Shani berhasil membujuk Eli untuk ikut bersamanya, karena jujur ini hanya alasannya saja untuk menghindari interaksi yang hanya mereka berdua saja.

"Demi ci Shani aja aku ikut"

Shani menyengir dan menyatukan kedua tangannya seperti meminta maaf. "Terimakasih orang baik"

"Ehh cicii, siapa yang ajarin" kata Eli kaget.

Shani hanya terkekeh. "Udah yuk keluar"

Cara ini ampuh untuk mengurangi interaksinya bersama gracio, Cuaca yang dingin akhirnya membuat mereka kembali ke kamar segera.

Panggilan tidak terjawab dari Oniel, sudah 3 kali Oniel menelponnya. Shani menelpon kembali sang pujaan hatinya.

"Halo kak, aku tadi jalan di pantai sebentar. Maaf gabawa handphone"

"Halo, iya gapapa. Sama siapa?" jawab Oniel

"Sama Eli" shani berfikir sejenak, apakah harus jujur bahwa dia juga bersama gracio tadi. Tidak ingin berbohong, karena suatu kebohongan akan menjadi bom waktu. "trus ada Gracio" lanjutnya.

"Lah? yaudah aku ngantuk, aku tidur dulu"

"Kak Oniel marah? aku minta maaf yaa"

"Nggaa, cemburu dikit."

"Jangan gitu dong, aku beneran ga deket deket. Ada Eli juga kak" jelas Shani.

"Iya aku percaya kamu"

"Iya jangan marah yaa sayang"

Oniel yang berada dikasur tersenyum mendengarnya.

"Kalau aku marah, kamu mau ngapain?"

"Pujukin kamu sampe ngga marah"

"Gimana caranya?"

"hmm" ucap Shani sambil berpikir "Kamu mau aku ngapain?" sambungnya.

"Cium" jawabnya tanpa dosa.

"Ngga yaa, mesum ih" jawab Shani.

Oniel terkekeh mendengarnya. "Bercanda, mana bisa aku marah sama kamu"

I Found YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang