13. pilihan

394 49 15
                                    



Kedekatan keduanya semakin terlihat, sebulan telah mereka lewati dengan Oniel yang selalu punya cara dan bentuk perhatiannya. Shani pun juga begitu hanya berbeda bentuknya, tidaklah terang-terangan seperti Oniel.

Hari ini Oniel memiliki jadwal yang sangat padat. Sudah dapat dipastikan lelaki ini pasti selalu melewatkan jam makan siangnya. Apa yang bisa Shani lakukan, ia mengirimkan makanan untuk Oniel melalui ojek online. Shani menelpon Oniel karena ia mengirim makan siang untuknya.

"Kamu minta tolong siapa gitu kebawah ambil makanannya ya kak"

"Iya sebentar lagi yaa, aku masih harus ngecekin berkasnya satu satu"

"Ngga ada, Sekarang kak!"

"Nanggung banget ini, bentar lagi kelar akunya"

"Sekarang atau gada lagi makan siang bareng?"

"Ee-hh. Iya aku minta tolong OB yaa sayang"

"Ngga ngaruh di aku". Shani mematikan telpon itu. Tentu membuat Oniel panik, takut wanita itu marah.

Segera Oniel meminta salah satu OB untuk mengambil makanan yang dikirim untuknya. Kemudian ia memfoto dirinya yang sedang menyuap makanan yang dikirimkan shani. Dikirimnya pada wanita yang sudah dipastikan sedang marah itu.

Dihari yang sama juga, Oniel meminta supir yang disiapkan untuk Shani agar menjemput wanita itu dikampus. Reaksi wanita itu kaget, karena ia sudah mengatakan tadi pagi pada Oniel tidak perlu menjemputnya karena jadwalnya yang padat. Benar lelaki itu tidak menjemput, tetapi sekarang ada supir yang menjemputnya. Kali ini sang supir memohon pada Shani untuk menerima jemputannya.

"Mba, pulang sama saya yaa ini perintah mas Oniel"

"Ndak apa pak, saya pulang sama temen saya. Itu sudah menunggu"

"Saya ngga berani mba ngebantah mas Oniel"

"Aman itu saya yang Tanggungjawab"

"Mba, tadi mas Oniel telpon saya. Katanya kalau saya ngga bisa bujuk mba gaji saya bisa dipotong"

Shani kaget. Apakah Oniel ingin membuatnya tambah kesal karena hal ini. Segera ia menelpon pelaku utama penjemputan ini.

"Apaan pake ngancem pak Sardi gitu" ucapnya to the point.

"Aku ngga ada ngancem loh"

"Bohong banget!"

"Pilihannya dikamu deh, dari awal kamu nolak mobil pemberian aku juga udah tau kan aku bakal perhatiin antar jemput ini"

"Iya aku tau, tapi ga perlu"

"Kasian loh pak Sardi kalo kamunya ga pulang bareng dia. bye aku kerja lagi yaa jangan lupa baca chat aku yaa". Tanpa dosa Oniel mematikan telpon itu.

Shani menghela nafas, ada saja cara lelaki itu untuk selalu berhasil memberikan perhatian yang sebenarnya berlebihan menurut Shani.

"Saya pulang sama bapak, sebentar ya pak saya bilang temen saya dulu"

"Oke mba" ucap pak Sardi sumringah karena gajinya tidak jadi dipotong.

*****

[Sunny🤍]

Aku didepan rumah kamu

Jangan marah lagi dong.

Shani keluar membuka pintu rumah dan menemui lelaki yang datang malam malam kerumahnya. Melihat wanita itu berjalan mendekat kearahnya, Oniel tersenyum.

I Found YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang