Chap 11

19 4 0
                                    

"Apa nenek baik baik saja ?" Cherry bertanya kepada bibi ushijima di depan pintu kamar nenek yang terbuka; seraya melihat nenek tengah diistirahatkan oleh paman di atas kasur sehabis minum obat. "Ibu akio sudah sakit seperti ini selama 4 bulan" lirihnya sendu.

"Kenapa tidak dirawat di rumah sakit ?"

"Dulu sempat rawat inap namun ibu tak tahan, dia meminta untuk pulang dan dirawat di rumah saja" Cherry mendengar kan dengan miris, merasa bersalah karena ia tak tahu apa apa padahal ada di Jepang. "Ibu bukan tipekal orang yang hanya berdiam diri di kasur, dia mudah bosan. Meskipun kondisinya begini, dia masih tetap ingin berjalan, duduk di halaman, melihat ikan di kolam bahkan sampai menyapu dedaunan di halaman kalau jouzi tak ada. Orang yang bekerja disini tak ada yang sanggup melarangnya karena dia keras kepala" Cherry mendengarkan. "Karena itu, ayahmu mendekor halaman ini menjadi taman penuh rindang. Kalau kau perhatikan beberapa tanaman di sudut pagar itu adalah tanaman obat, ayahmu sengaja membuat halaman dan rumah nya seperti ini karena bentuk ini adalah kesukaan nenek mu"

Cherry mengalihkan pandangannya dan melihat kedepan, nenek menutupkan matanya dan tengah di selimuti paman jouzi. "Ch--ery chan" Suara nenek terdengar sangat pelan hampir tak terdengar. Cherry menghampiri nya, memasuki kamar luas yang hanya terdapat kasur, kursi di sebelah kasur dan lemari pakaian.

"Hai, Cherry disini. O bachan" Cherry berlutut agar setara dengan ranjang kasur.

"Suaramu terdengar seperti miwa chan" Akio mendengus tawa. Miwa adalah nama ibu cherry.

Jouzi dan Ushijima hanya diam mendengarkan.

"Gomen ne, cherry chan datang di saat nenek lagi seperti ini" Cherry menggeleng. "Ie. Justru aku lah yang harus minta maaf, karena aku datang disaat seperti ini, padahal sudah hampir satu tahun aku di Jepang. aku seharusnya banyak berkunjung kesini.." Cherry mengjeda kalimatnya, meneguk salivanya sebelum melanjuti perkataan nya yang merasa sangat bersalah "Seharusnya aku meminta untuk tinggal di miyagi"

Akio membuka matanya secara perlahan, bola matanya yang kecil mendapatkan wajah cherry tampak buram. Bibirnya tertarik dan mengulas senyuman ringan.

"Dulu, sewaktu ayahmu masih kecil dia memiliki cita cita untuk bekerja di luar negeri namun nenek hanya bisa mendengarkannya saja, tak dapat berbuat apa apa karena dulu bisa makan saja sudah bersyukur" Akio menarik nafasnya panjang dan menghembuskannya. "Dia belajar dengan sangat giat, selalu mendapatkan nilai sempurna dalam semua pelajaran dan ketika tamat SMA, Hiroshi chan mendapatkan tawaran untuk masuk ke universitas di Tokyo. Setelah tamat kuliah dia juga mendapatkan tawaran untuk bekerja di berbagai perusahaan di Tokyo dan ia memilih dapartemen internasional. Disana dia menemukan iwa chan, ibumu dan menikah di Tokyo. Dia sempat menyuruh nenek untuk tinggal bersamanya namun nenek menolak karena di Tokyo tak ada pepohonan" Cherry mendengus tawa. Mendengar fakta itu sangatlah benar, tokyo sekarang berisi gedung gedung besar dan sangat padat dengan manusia.

"Dan akibat pekerjaan nya itu, nenek dan kalian terpisah sangat jauh sekarang" Cherry tertegun, refleks mengubah raut wajahnya "Gomen".

"Sebenarnya nenek lah yang menyuruh hiroshi chan untuk tak memberi tahu keadaan nenek kepada cherry chan"

"Kenapa ?"

"Cherry chan tinggal di Tokyo karena pilihan sendiri kan ?"

"Hai"

"Nenek tak mau mengganggu pilihan cherry chan" Cherry mengernyit. "Nenek sudah tua, kalau cherry chan tinggal disini dan bersekolah disini itu pasti akan membuat cherry chan kerepotan karena harus mengurusi nenek tua ini"

"Tidak. Aku tak mungkin memiliki pikiran seperti itu" Cherry menaikkan suaranya satu oktaf. Akio tersenyum dengan mata terpejam "Cherry chan memang anak yang baik. Tapi sekolah di Tokyo jauh lebih bagus daripada sekolah di sini, jadi pilihanmu itu adalah pilihan yang sangat bagus"

The kind girl [ Haikyuu! ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang