Chap 14

15 3 0
                                    

Bunyi decitan sepatu dan suara dari jaring ring terasa menegangkan di bangku cadangan. Walau ini hanya latih tanding biasa, tapi siapa yang menyangka jika Tim Basket fukurodani se hebat ini. Pada pertandingan spring interhigh sebelumnya mereka kalah di babak penyisihan delapan besar. Dalam peringkat delapan besar saja, Tim nya sudah se kuat ini apalagi sekolah unggul di atasnya.

Permainan mereka sudah memasuki quarter kedua, skor nya cukup jauh 32 - 20 unggul Fukurodani. Di bangku cadangan, cherry melihat setiap pergerakan dan pertahanan yang dilakukan fukurodani, dia mengerti kenapa Skor tim nya kalah. Tapi itu masih belum berakhir, selagi mereka dapat mencetak lebih dan menyadari kekurangannya Nekoma pasti dapat mengejar angka dari fukurodani. Selama dua quarter ini juga, Mari sensei tampak tenang, dia tak menunjukkan ekspresi khawatir sama sekali, dia bahkan tidak meminta Time out. Kali ini yang bermain adalah Mari, Yuki, Nagisa, Uehara dan Miri.

Prittt

Tanda break time memasuki quarter ketiga dibunyikan melalui peluit, para pemain ter engah-engah berlari ke bangku Tim, lantas mengambil botol dan menyeruput nya secara ganas.

"Mari dan Nagisa, di quarter ketiga ini akan digantikan oleh Cherry dan Irina"

"Ossu" Irina dan Cherry terkesiap.

"Syukurlah, rasanya urat kakiku mau putus" Nagisa mendudukan dirinya di bangku cadangan. Mari mendekati cherry, memegang salah satu pundak cherry dan menyeringai miring.

Cherry tertegun sesaat namun langsung di sadarkan oleh bunyi peluit lagi, tanda memasuki quarter ketiga.

"Eh, Anak kelas tiga nya diganti sama kelas satu ya ?" Ucap salah seorang gadis di tim fukurodani.

"Ganbare ne"

"Arigatou gozaimas" Cherry membalas. Dia melirik papan skor yang menunjukan 36-22. Lalu memanggil anggota tim nya untuk berkumpul sebentar, mereka mengepung "Sebelumnya gomen mina, di quarter ini aku minta kita memperlambat tempo permainannya. Keunggulan di Tim fukurodani adalah permainnya yang cepat dan fisik mereka yang sangat kuat, sebelumnya aku juga lihat kalau Tim kita terlihat mengikuti irama permainan mereka, untuk di quarter ini biarkan mereka lagi yang mengikuti kita. Dan yang kedua, Gomen. bisakah Uehara senpai menghentikan nomor #3 ? Dia adalah otak dibalik skor mereka, dia memang tak pernah mencetak skor tapi ketika mereka melakukan shoot, bola sebelumnya dioper oleh si nomor #3 itu"

"Hai, bisa"

"Baik, kita coba di bagian ini dulu karena aku masih ingin memastikan sesuatu"

Mereka sangat serius ketika mendengarkan strategi dari cherry tapi Yuki malah melongo, bukannya fokus mendengarkan dia malah kagum dengan pendapat yang diberikan junior nya ditambah lagi cara bicaranya yang sopan. Di tim sebelumnya, mereka hanya bermain memantulkan bola dan mengadakan strategi seadanya, jika strateginya terbaca ya sudah. Itu berarti kalah, tak ada pergantian strategi ataupun yang lain kecuali di sarankan oleh pelatih. "Gomen yuki senpai, aku menggurui" kepolongoan yuki dipecahkan oleh suara cherry yang meminta maaf.

"Ie, ie" Yuki menjawabnya getir lalu mereka berpencar.

Sesuai dengan strategi yang diberikan cherry, pada saat mereka melakukannya mereka dapat merasakan kelegaan yang mendalam. Mereka dapat merebut bola karena irama ini adalah irama yang biasa mereka mainkan saat berlatih.

"Nani kore ? Mereka tidak mengikuti tempo permainan kita lagi ?" Salah seorang tim fukurodani berbicara dengan rekannya.

"Ah, ini pasti berkat dua anak yang baru masuk itu"

Lima menit berlalu, mereka dapat melakukan lay up shoot biasa dengan sangat mudah. Skor 28-38, masih unggul di Fukurodani.

Uehara tetap menjaga nomor #3 agar tak menyentuh bola sama sekali, namun itu di sadarkan oleh rekannya yang malah membalikkan keadaan yang mana sekarang adalah uehara dikepung dua orang sekaligus lalu nomor #3 keluar dari kepungan itu.

The kind girl [ Haikyuu! ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang