Pagi ini cherry berangkat lebih awal dari biasanya karena semalam ia mendapatkan pesan teks dari Yuki yang menyuruhnya untuk memindahkan keranjang bola basket dan beberapa peralatan lain ke bilik gudang gymnasium pertama. Ia juga mengabari kenma melalui pesan teks jika pagi ini dia berangkat duluan karena ada pertemuan klub basket, klise nya. Tentu kenma membalas dengan 'oke'. Sedangkan kuroo, entah apa kabarnya. Mereka belum bertemu dan belum tukar kabar.
Dengan menaiki taxi, cherry sampai di sekolahnya cukup cepat. karena kereta belum beroperasi dan bis tak ada yang mengarah ke sekolah nya. Buru buru ia meminta kunci kepada penjaga sekolah dan memindahkan beberapa barang klub basket ke gedung olahraga yang baru saja selesai di renovasi. Untuk berjaga jaga agar bajunya tidak bau keringat, pagi ini dia menggunakan kaos biasa dengan seragam jaket nekoma.
Sebenarnya jarak gymnasium kedua dan pertama itu bersebelahan hanya dibatasi oleh jalan untuk menuju gedung laboratorium, namun itu terletak di bagian depan sekolah sehingga akan terlihat sangat mencolok jika melakukan itu ketika di jam pelajaran atau banyak siswa yang berlalu lalang.
Ini yang kelima kalinya cherry bolak-balik. Ia sudah berhasil memindahkan dua keranjang bola basket, beberapa kardus yang berisikan kaos bib latihan, botol minum kosong, alat-alat basket dan beberapa ring yang masih dalam plastik. Dan barang terakhir yang ia pindahi adalah sebuah kardus berisikan spanduk, setelah ini ia merapikan gudang sebentar lalu tugasnya selesai. Cherry lantas menutup pintu dan berjalan menuju gymnasium dengan kedua tangan memegang sebuah kardus, sesekali cherry mendengus sabar atas pekerjaan yang diintimidasi oleh seniornya. Masih bingung, kenapa senpai melakukan ini kepada juniornya, apakah mereka juga meraskan ini ketika berada di kelas satu? Tapi kenapa hanya cherry yang dilakukan seperti ini? apakah nanti semua dapat gilirannya? Kalau begitu, cherry lebih baik menanggung semuanya sendirian daripada teman teman nya juga merasakan lelah yang tak bermanfaat ini.
Langkah cherry terhenti tepat di depan pintu masuk gymnasium, tersentak karena matanya melihat sosok gadis yang sangat ia segani tengah berdiri seraya menyilangkan tangannya di depan dada.
"M..mari senpai"
"Yo, ohayoo cherry" Ini kali pertama cherry mendengar suara Mari, biasanya dia memasang raut wajah datar dan berbicara secara bisik dengan Yuri dan Nagisa. Cherry lantas menundukkan kepala "Ossu senpai"
Mari mengendus tawa dan menurunkan tangannya. "Tidak usah se formal itu" katanya, Cherry mengangkat kepalanya dengan mata sedikit terbelalak, tak percaya kapten nya mengatakan itu. Mari berjalan menghampiri cherry, menuruni undakan tangga dan mengambil kardus dari tangan cherry secara perlahan "Terimakasih atas kerja keras nya"
"Eh, Mari senpai.. Biar aku saja, ini pekerjaan ku" Mari mengulas senyuman. "Tidak apa apa, ini yang terakhir kan? kau sudah melakukan banyak hal"
"Tapi mari senpai.."
"Daijobu des yo, Yuki chan tak akan tau, lagi pula disini kan akulah kapten nya" Dia berbicara dengan raut wajah ramah seolah sedang berusaha akrab dengan cherry sedangkan Cherry mengernyit ketakutan seraya mengekor mari yang masuk ke dalam gudang.
"Gomen ne"
"Eh ?"
"Kau pasti merasa sangat lelah dan tak adil diperlakukan seperti ini kan, cherry ?" Cherry tertegun, meneguk salivanya gugup karena Mari tiba tiba membahas hal itu. "aku sudah berbicara dengan Yuki namun dia tetap bersikeras ingin menjatuhkan pekerjaan ini kepadamu. Apa kau tahu, cherry ? Dulu sewaktu kami masih di kelas satu. Aku juga bernasib sama seperti mu, di perlakukan beda dengan yang lain, dikucilkan dan selalu disuruh suruh senior. Awalnya aku tak bertahan lama di klub ini tapi setelah aku mengetahui alasannya aku jadi mengerti.."
KAMU SEDANG MEMBACA
The kind girl [ Haikyuu! ]
ActionCherry telah menyiapkan diri nya untuk kembali ke Tokyo dengan harapan agar kehidupannya menjadi lebih menyenangkan tetapi apa yang terjadi tidak sesuai dengan harapannya. Selang beberapa bulan di Tokyo, dirinya mendapatkan musibah yang membuat diri...