Fatal frame © Tecmo Koei
All of Out Character and Story © KepoBaka and 'Riku'
This story based on:
- Fatal Frame - True Ending
- Fatal Frame II: Crimson Butterfly - Promise Ending
- Fatal Frame III: The Tormented - Alternate Ending
- Fatal Frame IV: Mask of the Lunar Eclipse - Second Ending
- Fatal Frame V: The Black Haired Shrine Maiden - Good Ending
Cerita ini mengisahkan petualangan tiga mahasiswa pertukaran pelajar dari Indonesia ke Jepang, demi mempelajari lebih dalam tentang hal jurnalistik dari mentor mereka. Mereka memilih Gunung Seinaru (Suci) sebagai objek pembelajaran, tapi mereka malah terlibat dengan ritual penuh kutukan berisi dendam dan penyesalan dari tempat tersebut. Bagaimanakah nasip mereka selanjutnya?
Genre: Adventure, Horror, Tragedy, Supernatural, Fantasy, Humor
Rikka Rahmadhanti dan kedua temannya, Andra dan Nizar, mendapatkan kesempatan untuk studi ke Jepang. Dalam bimbingan mentor mereka Ren Hojo, Kei Amakura dan Rei Kurosawa, mereka meneliti sebuah gunung bernama Seinaru. Tanpa mereka duga, ternyata ada misteri besar dibalik gunung itu.
-----------------------------------------------------
Chapter 11: Missing person
"Mio menghilang, Oji-san!!"
"Bagaimana bisa?!" tanya Kei sembari menaikkan suaranya sedikit. Sejarahwan itu langsung memutar otaknya, memikirkan setiap kemungkinan mengapa keponakannya bisa 'menghilang' atau mungkin 'lari dari rumah'.
"Apa kau sudah mencarinya di seluruh bagian rumah? Coba kau telepon dia... atau mungkin saja dia sedang bersama Misaki sekarang," ucapnya lagi.
"Aku sudah mencarinya dan tetap saja dia tidak ada! Ponselnya pun tertinggal di kamar dan aku juga sudah menelpon Oba-san, dia bilang Mio tidak bersamanya... bagaimana ini, Ji-san?" suara Mayu terus bertambah bergetar seiring berjalannya waktu, hal yang tentu saja membuat Kei semakin panik dan khawatir.
"Mayu, tenanglah... Mio pasti baik-baik saja, mungkin sekarang dia sedang bersama temannya atau mungk-"
"Ji-san, Mio sedang sakit! Mana mungkin dia pergi dengan temannya sekarang!"
Kei menghela napas berat, sebelum teringat dengan sobekan yang terdapat di buku catatannya, 'Jangan bilang kalau anak itu...,' matanya melebar setelah menyadari kemana Mio pergi.
"Mayu, aku rasa aku tau ke mana Mio pergi dan kau tidak perlu khawatir... karena aku akan membawa adikmu pulang dengan selamat," bersamaan dengan perkataan itu, Kei langsung memutuskan sambungan teleponnya tanpa menunggu tanggapan dari Mayu.
"Kalau dugaan ku benar, berarti sekarang anak itu... sial!! Apa yang sebenarnya kau pikirkan, Mio?"
Kei berdecak kesal sambil mengacak-ngacak rambutnya, dia sama sekali tidak menyangka kalau keponakannya itu bisa kehilangan akal sehatnya dan melakukan hal nekat seperti ini.
'Apa yang ingin kau lakukan di tempat itu, Mio? Jangan bilang kalau dia ingin melakukan ritu-"
"Kei!"
Kei menoleh ke belakang dan melihat Rei yang berjalah ke arahnya, raut wajah sudah tidak lagi menunjukkan kalau dia akan mengomeli sang sejarahwan. Sebaliknya, fotografer malah bertanya apa yang terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fatal Frame - Burning of Sin
HorrorRikka Rahmadhanti dan kedua temannya, Andra Septiawan dan Nizar Alamsyah, mendapatkan kesempatan untuk studi ke Jepang. Dalam bimbingan mentor mereka Ren Houjou, Kei Amakura dan Rei Kurosawa, mereka meneliti sebuah gunung bernama Seinaru. Tanpa mere...