The Meeting

300 26 5
                                    

Fatal frame © Tecmo Koei

All of Out Character and Story © KepoBaka and 'Riku'

This story based on:
- Fatal Frame – True Ending
- Fatal Frame II: Crimson Butterfly – Promise Ending
- Fatal Frame III:  The Tormented – Alternate Ending
- Fatal Frame IV: Mask of the Lunar Eclipse – Second Ending
- Fatal Frame V: The Black Haired Shrine Maiden – Good Ending

Cerita ini mengisahkan petualangan tiga mahasiswa pertukaran pelajar dari Indonesia ke Jepang, demi mempelajari lebih dalam tentang hal jurnalistik dari mentor mereka. Mereka memilih Gunung Seinaru (Suci) sebagai objek pembelajaran, tapi mereka malah terlibat dengan ritual penuh kutukan berisi dendam dan penyesalan dari tempat tersebut. Bagaimanakah nasip mereka selanjutnya?

Genre: Adventure, Horror, Tragedy, Supernatural, Fantasy, Humor

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Chapter 2: The Meeting

"Aku Ren Hojo," pria itu mengangkat tangannya, mengajak Nizar untuk berjabat tangan dan langsung diterimanya.

"Orang yang akan menjadi mentor kalian selama disini."

"Senang bertemu denganmu Hojo-sensei," balas Nizar dengan kacamata yang sudah terpasang diwajahnya, "Namaku Nizar Alamsyah, yang ini adalah Rikka Rahmadhanti dan Andra Septiawan."

Rikka membungkukkan badanya sedikit, dia melirik Andra yang berdiri terpaku disebelah kirinya. Temannya itu mulai membenarkan kerah bajunya dengan satu tangan, matanya terpaku pada gadis dibelakang mentor baru mereka, wajahnya sedikit memerah lalu satu kata terbesit di otaknya.

'Bening...'

Rikka yang sudah biasa melihat ini hanya memutar matanya sambil berpikir, 'Hah, penyakitnya kambuh lagi. Masih aja berpikir kalo cewe cakep itu sejenis kuah bakso.'

Kemudian dia memukul kepala Andra sedikit kencang agar pemuda itu kembali ke alam sadar. Andra sontak memegang kepalanya yang sakit, dia menatap tajam Rikka sambil cemberut, lalu dibalas dengan tatapan lebih tajam oleh gadis itu.

Nizar dan Ren seperti tidak memperhatikan perkelahian kecil kedua orang itu, mereka tetap melanjutkan percakapan sampai Ren memperkenalkan gadis dibelakangnya.

"Oh ya, Ini Rui Kagamiya, dia adalah asistenku. Dia juga akan membantu kalian nanti."

"Salam kenal, semuanya," Rui membungkukkan badannya dan dibalas cepat oleh ketiganya.

Mereka menuju tempat parkir untuk naik mobil yang dibawa Ren. Setelah menaruh barang-barang di bagasi, mereka lalu keluar dari bandara. Ketiganya duduk kursi tengah, dengan Rikka ditengah, Nizar dikiri dan Andra dikanan. Sementara Ren yang mengemudi dan Rui duduk dikursi sebelahnya. Tiba-tiba Nizar menerima bisikan dari Rikka untuk menanyai Ren dimana mereka tinggal nanti.

"Oh, karena tempatku tidak mungkin menampung kalian semua jadi masing-masing dari kalian akan tinggal dirumah kenalanku. Mereka semua juga berpengalaman dibidang jurnalis, jadi kalian juga bisa bertanya pada mereka," jawab Ren.

Nizar dan Rikka kembali berbisik tentang sesuatu, tapi perhatian mereka teralihkan pada teman mereka yang duduk di pojok kanan. Andra sedari tadi hanya diam sambil sesekali melirik gadis bernama Rui itu. Mereka berdua menghela napas bersamaan sebelum Rikka memengang bahu Nizar.

"Jar, sampai Andra balik normal lagi, jangan sekali-kali lo lepas kacamata lo ya," bisik gadis dikuncir kuda itu tegas.

"Eh? Emang kenapa?"

Fatal Frame - Burning of SinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang