Fatal frame © Tecmo Koei
All of Out Character and Story © KepoBaka and 'Riku'
This story based on:
- Fatal Frame – True Ending
- Fatal Frame II: Crimson Butterfly – Promise Ending
- Fatal Frame III: The Tormented – Alternate Ending
- Fatal Frame IV: Mask of the Lunar Eclipse – Second Ending
- Fatal Frame V: The Black Haired Shrine Maiden – Good EndingCerita ini mengisahkan petualangan tiga mahasiswa pertukaran pelajar dari Indonesia ke Jepang, demi mempelajari lebih dalam tentang hal jurnalistik dari mentor mereka. Mereka memilih Gunung Seinaru (Suci) sebagai objek pembelajaran, tapi mereka malah terlibat dengan ritual penuh kutukan berisi dendam dan penyesalan dari tempat tersebut. Bagaimanakah nasip mereka selanjutnya?
Genre: Adventure, Horror, Tragedy, Supernatural, Fantasy, Humor
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Chapter 4: First experience - Rikka's part
Kediaman Rei bagi Rikka tidak terlalu mewah dan besar, tapi masih bisa dibilang bahwa orang yang punya rumah ini berpenghasilan lumayan. Kamarnya berada di lantai dua, tepat di bagian depan tikungan lorong sebelah kiri tangga.
Kamarnya tidak terlalu kecil, tempat tidur bergaya barat terletak di sebelah kiri pintu. Ada juga meja bundar kecil di tengah ruangan dan meja belajar di bawah jendela dengan lemari disampingnya. Rei bilang itu adalah kamar bekas asistennya yang sudah mengundurkan diri, Rikka bisa merasakan hawa tidak enak dari ruangan ini. Dia berbalik saat Rei memberikan kunci kamar barunya.
"Maaf jika ruangan ini terlalu kecil untumu."
"Ah, tidak apa-apa, Kurosawa-san. Ini sudah lebih dari cukup," balas Rikka dengan senyum kecil.
"Panggil saja aku Rei, kau tidak perlu seformal itu, Rikka."
"Hai, jika anda memang tidak keberatan, Rei-san."
Rei tersenyum sebagai balasan, sebelum keluar ruangan dan meninggalkan gadis mahasiswa itu di kamar barunya. Mata Rikka melihat sekeliling ruangan dengan teliti, dia masih waspada karena hawa tidak enak dikamar ini tidak hilang.
Setelah menunggu beberapa menit tanpa terjadi apa-apa, akhirnya Rikka menghela napas lega, setidaknya 'makhluk-makhluk' astral disini masih berbaik hati untuk tidak menyerangnya. Yah, walaupun mereka pasti akan berpikir dua kali sebelum menyerang gadis 'indigo' ini.
Dia mulai memindahkan semua pakaiannya ke dalam lemari, lalu menyusun barang-barang miliknya di meja belajar. Ketika sudah selesai, Rikka duduk di tepi tempat tidur dan mengeluarkan ponselnya. Dia membuka aplikasi chatting hanya untuk melihat curhatan hati Andra, yang menurutnya sangat tidak penting.
Andra Septiawan
Thanks to Rikka yang udah ngebuat gue tinggal dengan cewe2 bening disini.
[Andra sent a photo]
Yang kiri namanya Mio dan yang kanan itu kakaknya, Mayu.
[Andra sent sticker]
6 minutes ago
Nizar Alamsyah
Anjrit! Disumpahinnya buntung tapi malah dapet untung. Hebat lo, Dra.
7 minutes ago
Andra Septiawan
Wkwkwkkwkw gue gitu loh!!! The power of Kuah Bakso!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Fatal Frame - Burning of Sin
HorrorRikka Rahmadhanti dan kedua temannya, Andra Septiawan dan Nizar Alamsyah, mendapatkan kesempatan untuk studi ke Jepang. Dalam bimbingan mentor mereka Ren Houjou, Kei Amakura dan Rei Kurosawa, mereka meneliti sebuah gunung bernama Seinaru. Tanpa mere...