All of Out Character and Story © KepoBaka and 'Riku'
This story based on:
- Fatal Frame – True Ending
- Fatal Frame II: Crimson Butterfly – Promise Ending
- Fatal Frame III: The Tormented – Alternate Ending
- Fatal Frame IV: Mask of the Lunar Eclipse – Second Ending
- Fatal Frame V: The Black Haired Shrine Maiden – Good EndingCerita ini mengisahkan petualangan tiga mahasiswa pertukaran pelajar dari Indonesia ke Jepang, demi mempelajari lebih dalam tentang hal jurnalistik dari mentor mereka. Mereka memilih Gunung Seinaru (Suci) sebagai objek pembelajaran, tapi mereka malah terlibat dengan ritual penuh kutukan berisi dendam dan penyesalan dari tempat tersebut. Bagaimanakah nasip mereka selanjutnya?
Genre: Adventure, Horror, Tragedy, Supernatural, Fantasy, Humor
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Chapter 12: Andra-Mayu | Dark forest
"Apa kau yakin ingin... terseret dalam hal ini, Andra-san?"
"Maksudmu 'apa aku yakin ingin menolong mu?'" tanya Andra balik, dia agak bingung kenapa Mayu menanyakan hal seperti itu, 'Emangnya gue bakal terseret dalam hal apaan?' firasatnya menjadi tidak enak saat memikirkan bahwa Mayu tidak mungkin salah memilih kosakata.
"Aku... merasa akan ada 'sesuatu'... yang terjadi saat kita sampai di tempat Mio berada, sesuatu yang sangat buruk..."
"Ah, kau terlalu melebih-lebihkannya, Mayu-san. Tidak akan terjadi apa-apa, tenang saja," Andra berusaha sebisa mungkin untuk menenangkan Mayu, lagipula dia juga yakin mereka akan baik-baik saja selama mereka memiliki kamera itu.
Mayu terdiam sesaat sebelum menganggukkan kepalanya pelan, berusaha percaya dengan kata-kata Andra.
"Mungkin..."
"Kalau begitu ayo pergi sekarang, nanti keburu ada yang meli-," tepat sebelum Andra dapat menyelesaikan ucapannya, terdengar sebuah suara pintu yang terbuka dari belakang mereka.
"Makan malamnya sudah siap, kalian berdua," ucap Rikka seraya menoleh pada keduanya.
"A-ah, iya, Rik," jawab Andra cepat sebelum berbisik pada Mayu, "Lebih baik kita pergi setelah makan malam, bisa gawat kalau dia sampai tau."
Mayu mengganguk setuju, lalu mereka segera berjalan menuju ruang makan dan bergabung dengan yang lain yang sudah mulai makan duluan.
Entah sudah berapa lama waktu berlalu sampai dijit angka digital pada ponsel merah milik Mayu menunjukkan pukul setengah sepuluh lewat. Setelah makan malam selesai, Andra dan Mayu menunggu hingga yang lain masuk ke kamarnya masing-masing, sebelum akhirnya mereka dapat keluar dari pondok dengan leluasa dan tanpa ada yang tau.
Mereka kira...
"Mau kemana kalian malam-malam begini?"
Keduanya refleks menoleh ke arah sumber suara dan melihat Rikka sedang menatap datar mereka dengan kedua tangan terlipat didada.
"O-oh, elo, Rik...," ucap Andra sambil memainkan kerah kemejanya demi menghilangkan perasaan seperti sedang tertangkap basah, "Enggak kok, kita gak mau kemana-mana, paling cuma jalan-jalan disekitar pondok doang."
"Ngapain ada acara 'jalan-jalan disekitar pondok' pas malam-malam gini?"
"A-ah, aku yang minta... err.. Rikka-san..?" balas Mayu cepat, walau sedikit ragu dengan nama yang disebutnya. Dia belum terlalu hafal nama dua mahasiswa lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fatal Frame - Burning of Sin
HorrorRikka Rahmadhanti dan kedua temannya, Andra Septiawan dan Nizar Alamsyah, mendapatkan kesempatan untuk studi ke Jepang. Dalam bimbingan mentor mereka Ren Houjou, Kei Amakura dan Rei Kurosawa, mereka meneliti sebuah gunung bernama Seinaru. Tanpa mere...