Andra-Mayu | Confession Room

148 12 6
                                    

Fatal frame © Tecmo Koei

All of Out Character and Story © KepoBaka and 'Riku'

This story based on:
- Fatal Frame – True Ending
- Fatal Frame II: Crimson Butterfly – Promise Ending
- Fatal Frame III: The Tormented – Alternate Ending
- Fatal Frame IV: Mask of the Lunar Eclipse – Second Ending
- Fatal Frame V: The Black Haired Shrine Maiden – Good Ending

Cerita ini mengisahkan petualangan tiga mahasiswa pertukaran pelajar dari Indonesia ke Jepang, demi mempelajari lebih dalam tentang hal jurnalistik dari mentor mereka. Mereka memilih Gunung Seinaru (Suci) sebagai objek pembelajaran, tapi mereka malah terlibat dengan ritual penuh kutukan berisi dendam dan penyesalan dari tempat tersebut. Bagaimanakah nasip mereka selanjutnya?

Genre: Adventure, Horror, Tragedy, Supernatural, Fantasy, Humor

xxx--xx--xxx

Sebagai pengingat:

"Bla bla bla...," berbicara dalam bahasa Indonesia.

"Bla bla bla...," berbicara dalam bahasa Jepang.

'Bla bla bla...,' berbicara dalam hati.

----------------------------------------------------------------------------------------------------


Chapter 14: Andra-Mayu | Confession room


Tubuh Mayu kaku saat beradu tatapan dengan iris hitam pekat milik Sae.

"S-sae..."

"Sae? Sae siapa?" tanya Andra menoleh pada Mayu, pemuda itu tampak biasa-biasa saja, seakan-akan dia tidak bisa melihat apa yang dilihat Mayu sekarang.

Mayu gemetaran sambil menunjuk ke arah salah satu cermin, dimana pantulan Sae berada. Andra yang mengikuti arah tunjuk Mayu hanya bisa berekspresi bingung, dia hanya melihat pantulan dirinya dan Mayu disana.

"Kau ini kenapa, Mayu-san? Orang di situ cuma ada pantulan kita doang."

Gadis itu menggeleng cepat dan berbicara dengan intonasi yang lebih keras.

"Sae ada disana, Andra-san! Dia ada di sana!"

Bersamaan dengan terlontarnya ucapan Mayu, suara tawa gila yang menggelegar mulai terdengar. Andra menoleh ke segala arah untuk mencari sumber tawa, sementara Mayu hanya bisa menutup telinga dan mundur perlahan sampai punggungnya tertabrak dengan pintu keluar yang sudah tertutup entah sejak kapan.

"Ini tidak nyata, kau sudah tiada, aku sudah lepas dari genggamanmu," racau Mayu dengan mata yang tertutup erat dan kepala yang tertunduk.

"Wat de hel? Tawa siapa tuh?"

Dilain pihak, Andra masih saja menoleh kesana-sini sampai dia menyadari bahwa di setiap cermin terdapat cipratan darah segar yang bau amisnya semakin lama semakin menusuk indra penciuman. Cipratan-cipratan darah itu membentuk jejak telapak tangan yang seakan-akan mengisyaratkan bahwa baru saja terjadi pembunuhan masal di tempat ini.

"Mayu-san, tempat ini berbahaya!Kita harus segera keluar dari sini!"

Panggilan Andra hanya terdengar sayup-sayup di telinga Mayu, namun gadis itu tetap mendongak untuk melihat Andra dan sayangnya, yang dia lihat bukan hanyalah sang pemuda tapi juga sosok Sae yang siap mencabik Andra dari belakang.

"Andra-san, belakangmu!!" seru Mayu panik.

Sesuai peringatan Mayu, Andra refleks menoleh dengan kamera yang sudah siap dan dia tidak melihat apapun di belakangnya.

Fatal Frame - Burning of SinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang