Andra-Mayu | Amakura Twins

156 11 7
                                    


Fatal frame © Tecmo Koei

All of Out Character and Story © KepoBaka and 'Riku'

This story based on:
- Fatal Frame – True Ending
- Fatal Frame II: Crimson Butterfly – Promise Ending
- Fatal Frame III: The Tormented – Alternate Ending
- Fatal Frame IV: Mask of the Lunar Eclipse – Second Ending
- Fatal Frame V: The Black Haired Shrine Maiden – Good Ending

Cerita ini mengisahkan petualangan tiga mahasiswa pertukaran pelajar dari Indonesia ke Jepang, demi mempelajari lebih dalam tentang hal jurnalistik dari mentor mereka. Mereka memilih Gunung Seinaru (Suci) sebagai objek pembelajaran, tapi mereka malah terlibat dengan ritual penuh kutukan berisi dendam dan penyesalan dari tempat tersebut. Bagaimanakah nasip mereka selanjutnya?

Genre: Adventure, Horror, Tragedy, Supernatural, Fantasy, Humor

xx—xXx—xx

Sebagai pengingat:

"Bla bla bla...," berbicara dalam bahasa Indonesia.

"Bla bla bla...," berbicara dalam bahasa Jepang.

'Bla bla bla...,' berbicara dalam hati.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------



Chapter 15: Andra-Mayu | Amakura twins

Andra perlahan-lahan membuka kedua matanya, dia masih berada di dalam ruangan 'Kokuhaku no Heya' namun dengan pandangan berwarna hitam putih, layaknya televisi jadul.

"Dafuq? Kenapa gue jadi buta warna gini?"

Kemudian terdengar suara pintu dibuka, Andra menoleh dan melihat ada seorang pendeta masuk ke dalam ruangan, lalu muncul seorang pria mengenakan kimono putih terbalik yang tampaknya dipaksa masuk oleh pendeta di belakangnya.

Pria itu diseret ke tengah ruangan dan diminta untuk duduk, kedua pendeta yang telah memaksanya saling melempar pandang sebelum akhirnya berjalan keluar ruangan. Meninggalkan pria itu bersama dengan pantulannya di semua cermin.

"Huh?"

Andra yang sejak tadi memperhatikan pria itu melihat suatu keanehan. Awalnya si pria hanya duduk seperti biasa, namun lama-kelamaan punggung pria itu semakin menunduk dan seperti sedang membisikkan sesuatu.

Pandangan Andra mulai memburam, lalu tiba-tiba yang terlihat sekarang adalah pantulan pria itu di cermin. Kepala pantulan pria itu bergerak ke kanan, kiri, atas dan serong dengan cepatnya, bahkan Andra sampai tidak bisa membaca gerakannya. Sampai akhirnya wajah pada pantulan itu berubah menjadi wajah orang lain.

Perlahan, pantulan dengan wajah yang berbeda itu mulai berdiri dan berjalan keluar dari cermin. Bukan hanya dari cermin itu, tapi lima pantulan dengan wajah yang juga berbeda keluar dari cermin lainnya lalu berjalan mendekati pria yang duduk di tengah ruangan.

Pandangan Andra kembali berubah, kali ini keenam pantulan tadi mengelilingi pria yang sekarang telah tertunduk memegang kepalanya sekaligus berseru 'Aku terpaksa membunuh kalian!! Aku bersumpah!'.

Masing-masing dari pantulan itu bergumam kata 'pendosa' berulang kali bagai kata itu adalah sebuah mantra. Lama-kelamaan satu persatu pantulan menguap menjadi asap hitam dan membentuk makhluk hitam besar yang baru saja dikalahkan Andra, sang bayangan berdiri di depan pria yang sekarang tengah menatapnya dan mulai berteriak histeris ketakutan.

Bersamaan dengan teriakan pria itu, penglihatan Andra mulai berubah lagi menunjukkan sebuah lorong gelap, lalu berganti lagi menjadi lubang persegi besar yang tiba-tiba saja dari dalamnya keluar kobaran api yang membeludak.

Fatal Frame - Burning of SinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang