Fatal frame © Tecmo Koei
All of Out Character and Story © KepoBaka and 'Riku'
This story based on:
- Fatal Frame – True Ending
- Fatal Frame II: Crimson Butterfly – Promise Ending
- Fatal Frame III: The Tormented – Alternate Ending
- Fatal Frame IV: Mask of the Lunar Eclipse – Second Ending
- Fatal Frame V: The Black Haired Shrine Maiden – Good EndingCerita ini mengisahkan petualangan tiga mahasiswa pertukaran pelajar dari Indonesia ke Jepang, demi mempelajari lebih dalam tentang hal jurnalistik dari mentor mereka. Mereka memilih Gunung Seinaru (Suci) sebagai objek pembelajaran, tapi mereka malah terlibat dengan ritual penuh kutukan berisi dendam dan penyesalan dari tempat tersebut. Bagaimanakah nasip mereka selanjutnya?
Genre: Adventure, Horror, Tragedy, Supernatural, Fantasy, Humor
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Chapter 3: First experience - Andra's part
Andra mengikuti Kei masuk ke kediaman Amakura, rumah ini cukup besar dengan tiga kamar utama dan dua kamar untuk tamu di lantai atas. Mereka segera menuju lantai atas setelah melewati ruang tamu dan dapur.
"Amakura-san, apa kau tinggal sendirian dirumah sebesar ini?"
"Tentu saja tidak, aku tinggal bersama kedua keponakanku."
"Keponakan?" Tanya Andra lagi saat Kei sedang membuka kunci kamar tamu.
"Ya, sebentar lagi kau juga akan bertemu dengan mereka, mungkin sekarang mereka dalam perjalanan pulang."
Setelah membuka pintu kamar, Kei menyerahkan kunci itu pada Andra. Kamar barunya lumayan besar dengan tempat tidur disebelah kiri pintu lalu sebuah lemari disebelahnya, ada meja kecil bundar ditengan kamar dan juga meja belajar.
"Yak, ini kamar barumu, kuharap kau betah disini."
"Terima kasih, Amakura-san," ucap Andra pada Kei, yang membalasnya dengan anggukan.
Tepat pada saat Kei keluar dari kamarnya, Andra mulai memasukan semua pakainya ke lemari dan menaruh barang-barangnya diatas tempat tidur. Dia mengeluarkan laptop hitam kesayangannya dan menuju meja belajar, Andra berencana untuk melanjutkan bermain game horor baru, sampai getaran dari ponselnya menarik perhatiannya.
"Halo, Kak, ada apaan?"
Didepan pintu utama, terlihat dua orang gadis kembar yang sepertinya baru saja pulang dari sekolah mereka. Mereka berdua memiliki rambut coklat sebahu, yang tampak membukakan pintu adalah gadis berponi belah kiri, sebelum mempersilakan gadis dengan perban dilutut kanannya masuk.
"Tadaima," seru mereka bersamaan.
Mayu mulai melepas sepatunya dan meletakannya dengan rapi, sementara Mio melepasnya asal lalu dengan cepat menuju ke dapur. Mayu hanya bisa menggelengkan kepala melihat kelakuan adiknya itu. Dia merapikan posisi sepatu Mio sebelum menyusulnya.
"Hmm, apa Oji-san sedang bekerja dikamarnya lagi?" gumam Mio seraya meneguk air dingin yang baru saja diambilnya dari kulkas.
"Mungkin saja," balas kakaknya yang memasuki ruang dapur, Mayu kemudian mengambil gelas dan menungangkan air dingin kedalamnya.
"Oh, ya, Mayu..."
Gelas yang dipegang gadis pincang itu terhenti saat akan meneguknya, dia bergumam 'Ya?' pelan kemudian meminum airnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fatal Frame - Burning of Sin
TerrorRikka Rahmadhanti dan kedua temannya, Andra Septiawan dan Nizar Alamsyah, mendapatkan kesempatan untuk studi ke Jepang. Dalam bimbingan mentor mereka Ren Houjou, Kei Amakura dan Rei Kurosawa, mereka meneliti sebuah gunung bernama Seinaru. Tanpa mere...