Fatal frame © Tecmo Koei
All of Out Character and Story © KepoBaka and 'Riku'
This story based on:
- Fatal Frame — True Ending
- Fatal Frame II: Crimson Butterfly — Promise Ending
- Fatal Frame III: The Tormented — Alternate Ending
- Fatal Frame IV: Mask of the Lunar Eclipse — Second Ending
- Fatal Frame V: The Black Haired Shrine Maiden — Good Ending
Cerita ini mengisahkan petualangan tiga mahasiswa pertukaran pelajar dari Indonesia ke Jepang, demi mempelajari lebih dalam tentang hal jurnalistik dari mentor mereka. Mereka memilih Gunung Seinaru (Suci) sebagai objek pembelajaran, tapi mereka malah terlibat dengan ritual penuh kutukan berisi dendam dan penyesalan dari tempat tersebut. Bagaimanakah nasip mereka selanjutnya?
Genre: Adventure, Horror, Tragedy, Supernatural, Fantasy, Humor
———————————————————————————————————————————————————————————————————-
Chapter 8: Seinaru-yama
Sinar mentari pagi kembali menerangi seluruh penjuru kota, menandakan telah datangnya hari baru di musim semi ini. Andra yang sudah bangun sedari tadi, sekarang tengah bermain game horor di laptopnya sampai sebuah suara ketukan menarik perhatiannya.
Dia langsung menuju pintu kamar dan membukanya, di sana ada Mayu yang telah mengenakan seragam sekolahnya. Gadis itu menyapanya hangat sebelum mengatakan maksud tujuannya mengetuk pintu tadi.
"Pagi, Andra-san. Sarapan telah siap."
"Pagi, err.... Mii...," Mayu menggeleng sambil tersenyum saat melihat Andra mencoba menebak siapa dia, "Ah, Mayu-san! Iya, aku akan segera tu-!"
[Sakitnya tuh di sini di dalam hatiku
Sakitnya tuh di sini melihat kau selingkuh]
Perkataan Andra terpotong oleh suara ringtone yang ternyata berasal dari ponselnya, padahal terakhir kali dia cek ringtone ponselnya masih tetap yang lama, bukan malah lagu dangdut begini.
"What the hell?!!"
Air muka Andra berubah syok seketika itu juga dan dengan panik segera mengambil ponsel orangenya yang berada di tempat tidur, lalu mematikan panggilan tersebut tanpa melihat dulu nama si penelepon.
"Anjrit! Ada yang ngerubah ringtone hp gue," gerutu Andra kesal, "Pasti si Rikka-teme!"
Pemuda itu kemudian berbalik hanya untuk melihat Mayu yang sedang menutupi mulutnya dengan satu tangan. Andra dapat menduga bahwa Mayu sedang berusaha menahan tawanya, tapi dia tidak tau apa yang Mayu tertawakan, kepanikkannya atau malah ringtone baru ponselnya?
Mayu tersenyum canggung ketika menyadari tatapan Andra padanya, tanganya lalu mengusap tengkuk leher karena gugup, dia takut Andra tersinggung karena tawanya.
"K-kalau begitu aku turun duluan ya, Andra-san."
Tanpa banyak bicara lagi, Mayu segera turun bawah. Meninggalkan Andra yang masih mematung diam karena merasa harga dirinya telah hancur di depan gadis 'bening' itu. Andra melirik ponselnya dengan tatapan jijik, dalam pikirannya sudah tersusun sebuah rencana balasan untuk Rikka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fatal Frame - Burning of Sin
TerrorRikka Rahmadhanti dan kedua temannya, Andra Septiawan dan Nizar Alamsyah, mendapatkan kesempatan untuk studi ke Jepang. Dalam bimbingan mentor mereka Ren Houjou, Kei Amakura dan Rei Kurosawa, mereka meneliti sebuah gunung bernama Seinaru. Tanpa mere...