Fatal frame © Tecmo Koei
All of Out Character and Story © KepoBaka
This story based on:
- Fatal Frame – True Ending
- Fatal Frame II: Crimson Butterfly – Promise Ending
- Fatal Frame III: The Tormented – Alternate Ending
- Fatal Frame IV: Mask of the Lunar Eclipse – Second Ending
- Fatal Frame V: The Black Haired Shrine Maiden – Good EndingCerita ini mengisahkan petualangan tiga mahasiswa pertukaran pelajar dari Indonesia ke Jepang, demi mempelajari lebih dalam tentang ilmu jurnalistik dari mentor mereka. Mereka memilih Gunung Seinaru (Suci) sebagai objek pembelajaran, tapi mereka malah terlibat dengan ritual penuh kutukan berisi dendam dan penyesalan dari tempat tersebut. Bagaimanakah nasib mereka selanjutnya?
Genre: Adventure, Horror, Tragedy, Supernatural, Fantasy, Humor
—xXx—
Sebagai pengingat:
"Bla bla bla...," berbicara dalam bahasa Indonesia.
"Bla bla bla...," berbicara dalam bahasa Jepang.
'Bla bla bla...,' berbicara dalam hati.
-------------------------------------------------------------------------------------------------
Chapter 18: Nizar-Yuuri | Trying To Escape
Udara dingin terasa menyapu kulit wajah Nizar sampai membuatnya membuka mata, dia sempat terdiam sesaat sebelum mengedipkan matanya beberapa kali dan baru menyadari bahwa keadaan di sekitarnya telah berubah menjadi gelap bagaikan dimalam hari.
Sontak, Nizar langsung mendongak ke atas untuk melihat langit malam pekat tanpa adanya cahaya bulan maupun bintang-bintang.
"Astaga?! Udah malem? Ja-jangan bilang gue ketidura-," kata-kata Nizar terputus saat dia melihat bahwa Yuuri tidak ada di sebelahnya, "Hah? Yuuri-san? Mana, Yuuri-san? Yuuri-san?!"
Nizar langsung berdiri dan mulai berjalan mencari Yuuri, kepalanya terus menoleh ke sana kemari bersamaan dengan mulut yang masih meneriakkan nama gadis jepang itu.
Hampir tujuh kali Nizar memanggil-manggil nama Yuuri dan hasilnya masih nihil, pemuda itu baru akan berteriak lagi kalau saja sebuah tangan dari arah belakang tidak menutupi mulutnya. Tubuh Nizar kaku seketika saat otaknya berpikir kalau yang membekapnya adalah makhluk astral, tapi dia tidak pernah tahu kalau makhluk astral juga akan membekap mulut korbannya seperti seorang penculik.
"Nizar-san, tolong pelankan suaramu..."
'Eh?'
Dan Nizar juga tidak pernah kalau makhluk astral bisa mempunyai suara lembut bagai malaikat seperti yang telinganya dengar.
Perlahan, kepala Nizar menoleh ke arah sumber suara, matanya lalu bertemu dengan mata cokelat yang berisi kepanikan milik Yuuri.
"Yuuri-san...! Aku pikir kau hantu...!!" sesuai permintaan Yuuri, Nizar menurunkan suaranya ke tingkat bisikan.
Nizar juga sempat melihat kamera Obscura yang sebelumnya berada di dalam tas Yuuri kini sudah tergantung bebas di depan perut gadis itu dengan tali penghubung yang bertumpu pada lehernya.
"Itu mana mungkin, Nizar-san," alis Yuuri tertaut sedikit sambil menurunkan tangannya yang sempat menutupi mulut Nizar.
"Kemana saja kau tadi? Harusnya kau membangunkanku dulu... kau tau, kondisiku tidak selalu bisa menerima situasi panik dadakan begini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fatal Frame - Burning of Sin
HorrorRikka Rahmadhanti dan kedua temannya, Andra Septiawan dan Nizar Alamsyah, mendapatkan kesempatan untuk studi ke Jepang. Dalam bimbingan mentor mereka Ren Houjou, Kei Amakura dan Rei Kurosawa, mereka meneliti sebuah gunung bernama Seinaru. Tanpa mere...