16. Friends visit

3.1K 411 55
                                    

Inget cuman fikis, Happy Reading!

*

Hari ini Jeno bilang teman teman Jeno akan datang. Perayaan rumah baru. Yang mengejutkan, Winwin datang dengan senyum lebarnya.

"Halo, Renjun!" menyapanya riang.

"Paman cantik!! Taro, Mama dan Papa datang!!" seru Shotaro dengan semangat.

"Bukannya, Dokter bilang Gege masih butuh perawatan?" Meski terkejut Renjun membuka pintu rumahnya lebih lebar.

"Taro hyung!!" Panggil Jisung senang. "Hyung kemari? Mama bilang baru akan menjemput hyung besok.." lanjut Jisung bertanya tanya.

"Taro hyung juga tidak tahu, Mamanya Taro ajak Taro hyung kemari, Eh Jisung punya kamar sendiri tidak?"

Jisung mengangguk semangat. "Punya!!"

"Ayo, Jie mau tunjukan kamar baru Jie!! Ayo hyung lihat, kamar Jie bagus sekali.." Jisung sudah menarik kakaknya dengan semangat menuju kamarnya.

"Bukannya, Dokter bilang belum boleh kemana mana? Gege masih dalam waktu pemulihan" ujar Renjun penuh tanya.

"Boleh, Lihat ini!!" Winwin menunjukan surat dokter. "Kau juga boleh menghubungi dokterku jika tidak percaya" Winwin kali ini menjulurkan ponselnya.

"Yah,, sepertinya memang Gege yang memaksa" Renjun menyerah. Winwin mencebik. "Sedikit ya.. Aku tidak keras kepala. Lagipula kepalaku sekarang baik baik saja.. Lihat, sekarang kepalaku tidak memakai apapun"

Renjun menggumam. Kepalanya baik baik saja. Fisiknya mungkin baik baik saja? Tapi hatinya? Batinnya? Psikisnya?

"Sayang.. Harus dimana aku meletakan ini?" suara Yuta masuk ke telinga Renjun.

"Euhm.. Aku bawa bingkisan.. Kira kira harus disimpan dimana?" Winwin bertanya pada Renjun yang super terkejut di tempatnya.

"Gege bawa dia?" tanya Renjun tidak percaya.

Winwin berdecak. "Bingkisannya Renjun.. Dimana aku harus meletakannya?" ulang Winwin.

"Di sana, letakan saja disana"

"Hyung, Renjun bilang letakan saja disini.." Winwin berjalan menuju suaminya itu. "Di sini" tanya Yuta memastikan dengan lembut.

Percakapan itu akan terasa hangat bagi siapapun yang tidak tahu masalah mereka. Renjun memalingkan wajahnya. Baiklah, Renjun tidak peduli terserah saja.

Bel pintu rumahnya berbunyi. "Renjun!! Itu Lucas dan Haechan yang datang bersama temanku yang lain! Maaf tolong bukakan!!" Jeno berteriak dari kamar mereka.

"Jangan berteriak Jeno!!" seru Renjun kesal.

"Maafkan aku!"

Renjun menarik nafas. Si Jeno itu sepertinya lupa jika dia sudah berkeluarga ya? Lupa jika mereka sudah pindah dan akan mengadakan peseta penyambutan?

Dia masih saja memeluk erat Renjun saat waktunya bangun, Renjun sudah membangunkannya dua kali tapi tetap saja dia tidak bergeming. Yah, Renjun berpikiran baik, mungkin Jeno lelah sudah membereskan barang barang mereka. Tapi, Hey!! Suaminya itu malah asyik bermain dengan Jisung dan hanya mengerjakan sedikit!

Renjun membuka pintu dan langsung mendapati raut terkejut Haechan.

"Renjun!! Kau juga diundang oleh Jeno?" tanya Haechan kaget.

Renjun menatap Haechan heran. "Siapa yang diundang? Ini rumahku dan Jeno, kau memang belum tahu Jeno menikah denganku?"

Haechan melotot. "Jadi, Kau yang semalam itu? Yang memarahiku?!"

Piece Of Happiness | Noren-SungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang