10. Another Coincidence

3K 415 46
                                    

inget cuman fiksi, Happy Reading!

*

Jeno menelungkupkan tubuhnya di atas sofa. Di kepalanya berputar putar kalimat Renjun.

"Maaf, Jeno.. sepertinya aku belum siap menikah entah memang tidak akan siap ya?" Jeno bisa melihat mata Renjun saat itu tampak menerawang jauh. "Aku tidak bisa mempercayai siapapun lagi. Aku terlalu takut untuk percaya, Maaf ya? Untuk masalah Jisung aku akan mencari jalan lain. Hati hati di jalan, Jeno.."

Setelah itu Renjun berbalik masuk kembali ke apartemen kakaknya. Jeno menarik nafas. Kejutan kali ini Jeno tidak menyukainya. Apa Renjun berkali kali dikhianati ya? Hingga si cantik itu enggan untuk kembali percaya?

"Bayinya Mommy!!" seru Jaejoong antusias, duduk mendekat sambil mengusak rambut lebat Jeno.

"Kau sedang sedih hm? Ada apa? Ada masalah apa lagi sekarang?" tanya Mommy Jeno itu lembut.

"Jeno.. sepertinya ditolak.." kata Jeno lemah.

Mata Jaejoong membulat. "Gantengnya Mommy ditolak? Oleh Renjun itu? Kenapa?"

Jeno mendudukan tubuhnya dengan benar. "Hari ini kami ke Toko peralatan bayi untuk membeli baby car seat Jisung. Lalu kami menemukan satu pasangan yang bahagia sedang memilih milih entah peralatan bayi apa, tapi Renjun menangis saat melihatnya, Jeno awalnya bingung Mommy.." tutur Jeno pelan.

"Renjun meminta pulang, dan saat itu Jeno tahu bahwa itu kakak Renjun sedang berselingkuh.." lanjut Jeno.

"Renjun bilang.. Renjun bilang dia tidak bisa lagi percaya pada siapapun.."kata Jeno sedih, kepalanya menunduk dan tangannya saling menggenggam.

Jaejoong ikut menatap Jeno sedih. Ini cerita cinta pertama Jeno yang ia dengar dan dia langsung mendengar berita yang tidak mengenakkan.

"Nono sangat menyukai Renjun itu ya?"

Jeno terdiam cukup lama. "Sangat suka? Sepertinya? Jeno hanya merasa, bahwa Jeno ingin selalu berada di samping Renjun saat dia tertawa atau menangis. Jeno merasa, saat Renjun menangis, hati Jeno ikut sakit dan ingin membuatnya kembali tersenyum bagaimanapun caranya.."

"harus Renjun? Kenapa tidak yang lain? Masih ada orang lain selain Renjun.. Mungkin Jeno bisa menemukan orang yang Jeno ingin perlakukan begitu nanti" ujar Jaejoong.

Jeno menatap Ibunya itu dalam. "Kira kira butuh berapa lama bagi Jeno untuk menemukan orang lain seperti Renjun?" Jeno bertanya.

Jaejoong terkekeh, sepertinya Jeno memang menyukai Renjun.

Jeno benar benar duplikat ayahnya. Hanya mencintai satu orang hingga akhir. Meski Jeno akan membenci jika putra gemasnya itu disamakan oleh sang Ayah. Keningnya akan mengerut dan moodnya akan langsung jelek untuk beberapa hari.

"Kalau begitu, tadi Renjun bilang dia tidak bisa percaya pada siapapun ya?" tanya Jaejoong memastikan. Jeno mengangguk.

"Coba tanyakan pelan pelan, kenapa dia tidak bisa percaya lagi, jika memang ada kesempatan dan Jeno percaya diri, buat Renjun kembali percaya!! Jangan patah semangat hanya karena satu kali ditolak! Nono gemasnya Mommy ini tidak akan mungkin pernah ditolak!!" Seru Jaejoong berapi api.

Jeno tertawa kecil. "Iya, Mommy, terimakasih karena sudah mendengarkan cerita Jeno.." Jeno tersenyum yang membuat Jaejoong juga mengembangkan senyumnya.

Astaga, lihat Jeno ini, bocah kecil tanpa ekspresi ini sudah tumbuh dan bisa tersenyum begitu manis. Mata Jaejoong jadi terasa panas. "Nono sayang, sejak kapan Nono sudah tumbuh sebesar ini hm?" tanya Jaejoong dengan suara serak.

Piece Of Happiness | Noren-SungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang