20. Undisclosed Things

2.7K 376 49
                                    

Inget cuman fiksi, Happy Reading!

*

Jeno pulang tepat waktu, itu yang Renjun tahu. Jisung juga langsung menghampiri Jeno, sibuk bertanya tentang kuda nil hasil tontonannya siang tadi.

"Papa!! Katanya Kuda Nil bisa lari lebih cepat dari manusia!! Apa Kuda nil juga lebih cepat dari Leopard?" samar tapi Renjun masih bisa mendengar pertanyaan Jisung.

"hee? Tentu saja tidak, rata rata kecepatan Kuda nil itu 30 km/jam sedangkan leopard itu 80-130 km/jam.. masih lebih cepat leopard.." Jawab jeno.

"lalu kalo manusia?"

"Hm.. sekitar 10 – 15 km/ jam.."

Jisung mengangguk angguk, Ok, Jisung paham.

"Oh, kalo boneka putih gendut Mama, itu juga kuda nil ya?" Jisung bertanya lagi.

Renjun refleks menoleh. Boneka putih gendut? Moominnya? "Siapa yang Jie panggil boneka gendut? Moomin itu peri!!" seru Renjun kesal.

"Tapi, bentuknya mirip dengan kuda nil!!" protes Jisung.

"Winwin Imo bilang malah mirip babi.." lanjut Jisung. Renjun merengut. Moomin shaming!

"eh, Moomin memang mirip Kuda nil karena punya mocong kayak Kuda Nil. Tapi, Moomin bukan Kuda nil tapi Troll.." Jeno menjelaskan. Renjun terdiam, Dia dan Jisung memfokuskan perhatiannya pada Jeno.

Jeno tersenyum. "Moomin itu adalah karakter yang dibuat oleh orang swedia tepatnya di Finlandia loh! Terbit sekitar antara tahun 1945 dan 1993, Mereka tinggal di tempat Moominvalley tapi katanya sebelum disana mereka tinggal Mercusuar dan tempat teater untuk sementara. Dulu Moomin hanya berupa komik setrip tapi kemudian si Moomin ini jadi film, serial telivisi dan taman hiburan" jelas Jeno.

"komik setrip itu apa, Papa?"

"Komik yang biasanya hanya ada beberapa kotak panel dan isinya hanya cerita lucu saja.."

"Seperti yang suka ada di buku pengetahuan itu? Selalu ada 4 panel isinya cerita!" seru Jisung antusias.

"betul sekali!! Biasanya juga komikus, sebutan buat yang suka menggambarnya selalu menggambar rutin. Wah, Papa masih kurang tahu.. Tapi, nanti Papa akan mencari tahu lebih banyak kalo Jisung penasaran.." Jeno mengusak kepala Jisung. "tidak, itu sudah cukup untuk Jie, Terima kasih, Papa!!"

Renjun menatap Jeno kagum. "kau tahu tentang banyak hal ya?" kata Renjun tanpa bisa keluar dari rasa takjubnya.

"yah, hanya tahu sedikit sedikit, tidak banyak.."

"tapi, itu tetap keren sekali!!" seru Renjun. "Apa lagi yang kau tahu?" tanya Renjun antusias.

"Papa memang keren!! Nanti malam bacakan Jie, ensiklopedia lagi ya!" pinta si kecil.

Jeno tersenyum. "yah, Jika langsung ditodong begitu aku tidak tahu apa yang harus aku katakana, Renjun.. bertanya saja lain kali.." menjawab untuk Renjun lebih dulu.

"Nanti akan papa bacakan. Sekarang, biarkan Papa bersih bersih.." Jeno mengusak kepala Jisung sekali lagi, lalu berjalan meninggalkan Renjun dan Jisung.

Ok, menyampingkan sifat Jeno yang kadang manja sekali seperti anak Anjing. Jeno juga punya karisma ya? Renjun jadi teringat, Jeno awal bertemu dengannya juga tampak dewasa sekali. Meski sekarang kadang Renjun selalu sebal jika manja si Jeno itu kambuh. Tapi, ya sudahlah.. Sekarang ayo siap siap untuk makan malam!

*

Jeno masih berkutat dengan Ipadnya diatas kasur sebelum tidur. Kening Renjun mengernyit, apa masih ada pekerjaan?

Piece Of Happiness | Noren-SungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang